BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Jalan tol adalah pilihan favorit banyak pengendara yang ingin menghindari kemacetan dan mempercepat waktu perjalanan.
Dibandingkan dengan jalan biasa, kecepatan kendaraan di jalan tol cenderung lebih tinggi, sehingga pengaturan dan aturan keselamatan di jalan tol pun lebih ketat.
Salah satu elemen penting dari jalan tol adalah bahu jalan tol, yang merupakan jalur di sisi kiri yang ditandai dengan garis putih tanpa putus.
Bahu jalan tol dikhususkan sebagai jalur darurat dan bukan tempat yang diperbolehkan untuk berhenti kecuali dalam situasi mendesak.
Bahaya dari berhenti sembarangan di bahu jalan adalah risiko kecelakaan yang tinggi karena arus lalu lintas bergerak dengan kecepatan tinggi.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), mengingatkan bahwa berhenti tanpa alasan darurat di bahu jalan dapat berbahaya.
Namun, jika keadaan mendesak mengharuskan kamu berhenti di bahu jalan, kamu ikuti untuk meningkatkan keselamatan kamu dan penumpang lainnya.
BACA JUGA: Yuk, Kenali dan Pahami 4 Lajur yang Ada di Jalan Tol Indonesia
1. Nyalakan Lampu Hazard
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyalakan lampu hazard.
Lampu ini berfungsi sebagai isyarat peringatan bagi pengendara lain bahwa kamu mengalami kondisi darurat.
Cahaya berkedip dari lampu hazard membantu pengemudi lain menyadari adanya kendaraan yang berhenti di bahu jalan, sehingga mereka bisa lebih berhati-hati dan memberikan ruang yang cukup.
2. Pasang Segitiga Pengaman
Setelah menyalakan lampu hazard, pastikan untuk menempatkan segitiga pengaman setidaknya 30 meter di belakang mobil.
Jarak ini memberikan ruang aman bagi kendaraan kamu dan membantu pengendara lain melihat adanya kendala di depan dari jarak yang cukup untuk mengambil tindakan pengamanan, terutama dalam kondisi lalu lintas dengan kecepatan tinggi.
3. Mintalah Satu Penumpang Menjadi Marshall
Apabila kamu tidak sendirian di dalam mobil, minta salah satu penumpang untuk berdiri di belakang kendaraan sebagai tanda tambahan, terutama jika situasi di jalan sedang ramai atau lalu lintas padat.
Fungsi marshall ini adalah memberi isyarat tambahan setelah segitiga pengaman dan membantu pengendara lain untuk lebih waspada terhadap kendaraan yang berhenti.
Pastikan orang yang bertugas sebagai marshall tetap berada di posisi aman dan mengenakan pakaian yang mudah terlihat.
BACA JUGA: 3 Cara Praktis Cek Tarif Jalan Tol Lewat HP, Salah Satunya Melalui Google Maps
4. Keluar dari Mobil Jika Memungkinkan
Apabila ada lebih dari satu penumpang di dalam kendaraan, sebaiknya keluarkan semua penumpang dari dalam mobil untuk berjaga-jaga.
Hal ini penting untuk meminimalkan risiko cedera jika terjadi benturan dari kendaraan lain yang tidak sempat menghindar.
Sebagai tambahan, pastikan penumpang yang turun dari mobil berdiri di tempat yang aman, jauh dari arus lalu lintas.
5. Hubungi Layanan Darurat
Setelah melakukan semua langkah di atas, segera hubungi layanan darurat atau petugas jalan tol untuk mendapatkan bantuan.
Petugas jalan tol dapat membantu memastikan keselamatan kamu serta memberi pertolongan jika diperlukan, seperti menarik kendaraan ke tempat yang lebih aman atau menghubungi layanan derek.
Mengapa Harus Berhati-hati Saat Berhenti di Bahu Jalan Tol?
Meskipun bahu jalan didesain sebagai jalur darurat, lalu lintas yang melaju dengan kecepatan tinggi di jalur utama jalan tol dapat menyebabkan risiko besar jika kendaraan berhenti terlalu lama di bahu jalan.
Bahkan, pada kondisi darurat, kamu tetap harus memperhatikan aturan keselamatan yang berlaku agar dapat menghindari kecelakaan dan melindungi seluruh penumpang di dalam mobil. (*)
(Andrakp/Blog.Tribunjualbeli.com)