TRIBUNJUALBELI.COM -Telur menjadi salah satu bahan makanan utama yang mungkin paling banyak disukai dan dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Karena harganya tergolong murah dan mudah didapatkan, telur hampir setiap hari dikonsumsi oleh banyak orang.
Jika makan telur setiap hari adalah kebiasaan dan kalian tidak khawatir akan menimbulkan penyakit, sebenarnya tidak masalah.
Namun pertanyaannya, sebenarnya berapa banyak dan seberapa sering telur seharusnya boleh dikonsumsi?
Secara kandungan gizi, telur memiliki banyak nutrisi, satu butir telur berukuran besar mengandung sekitar 70 kalori.
BACA JUGA:
Jarang Diketahui, Ini Berbagai Keunggulan Telur Bebek dari Telur Ayam
Ketahui, Begini Cara Rebus Telur yang Benar Agar Bakterinya Mati
Telur adalah sumber protein yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, protein yang terkandung dalam telur juga berkualitas tinggi dan menyediakan semua asam amino esensial.
Kuning telur juga mengandung antioksidan yang mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak terkait usia, dan melindungi terhadap penyakit jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker.
Satu butir telur berukuran besar juga merupakan sumber selenium yang sangat baik, mineral antioksidan yang melawan kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas dan mendukung fungsi tiroid dan kekebalan tubuh serta riboflavin, vitamin B yang membantu mengubah karbohidrat menjadi energi, dan vitamin D, penting untuk tulang yang kuat dan gigi.
Jadi apakah boleh makan telur setiap hari?
Berdasar tulisan Elisa Zied, R.D dalam today.com, sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa makan satu telur sehari tidak terkait dengan peningkatan risiko jantung.
Lalu, studi publikasi lain tahun 2003 yang diterbitkan dalam British Medical Journal, juga menemukan makan satu telur setiap hari tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stoke.
BACA JUGA:
Meski Lebih Bergizi Ketimbang Telur Ayam, Waspadai Efek Samping Makan Telur Bebek
Jangan Konsumsi Telur dan 3 Makanan Ini Secara Mentah, Punya Dampak Serius Buat Tubuh
Penelitian lain yang diterbitkan pada 2013 di European Journal of Nutrition, menemukan seseorang yang sarapan dengan telur merasa lebih kenyang dan tidak ingin makan lagi setelah sarapan, dibanding jika sarapan dengan menu lain.
Berdasar beberapa studi tersebut, kaitannya dengan kelebihan berat badan dan penyakit jantung tidak ada, telur malah bisa untuk kontrol nafsu makan.
Tapi ada yang perlu diperhatikan, telur merupakan sumber lemak jenuh. Terlalu banyak lemak jenuh telah terbukti meningkatkan kolesterol total dan kadar kolesterol LDL (buruk), faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Satu telur besar mengandung sekitar 180 miligram kolesterol, disarankan untuk membatasi kolesterol makanan 300 miligram setiap hari.
Bagi penderita penyakit jantung, diabetes tipe 2 atau kadar kolesterol LDL (jahat) tinggi, American Heart Association and National Cholesterol Education Program (NCEP) menyarankan pembatasan asupan kolesterol hingga 200 miligram setiap hari.
Dan ada studi lain yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine menemukan bahwa makan dua telur rebus setiap hari meningkatkan pembentukan trimethylamine N-oxide (TMAO), bahan kimia yang terkait dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Kuning telur mengandung lesitin, lemak esensial yang berkontribusi pada pembentukan TMAO.
Itu sebabnya lebih baik berpegang pada rekomendasi American Heart Association dengan mengkonsumsi satu telur per hari saja atau tujuh telur per minggu.
Perhatikan Jumlah Konsumsi Telur
Sulit mengetahui berapa banyak telur atau produk telur yang kita konsumsi setiap minggu.
BACA JUGA:
Jarang Diketahui, Ternyata Menyimpan Telur di Pintu Kulkas Berbahaya Bagi Kesehatan
Berbahaya Bisa Ganggu Kesehatan, Pahami Cara Bedakan Telur Konsumsi dan Telur Infertil
Cobalah membatasi diri dengan makan satu telur utuh saja (tambahkan putih telur masih boleh dan sebaiknya tambahkan sayuran segar) saat membuat hidangan.
Waspadai makanan lain yang biasanya dibuat dengan telur, seperti roti panggang telur, bakso, dan roti daging.
Jika kalian berisiko atau memiliki kolesterol tinggi, penyakit jantung atau diabetes tipe 2, sebaiknya mengurangi makanan hewani lainnya yang tinggi lemak jenuh dan kolesterol.
(Tribunjualbeli.com/Lilyana Siradj)
Ketahui, Begini Cara Rebus Telur yang Benar Agar Bakterinya Mati
TRIBUNJUALBELI.COM - Apakah kamu suka mengonsumsi telur rebus?
Telur menjadi salah satu makanan yang disukai banyak orang.
Kandungan gizi pada telur pun sangat baik untuk dikonsumsi.
Nah, memasak telur rebus tentunya bukan hal yang sulit ya.
Punya waktu singkat di rumah dan malas untuk memasak, biasanya kau juga bisa memanfaatkan telur untuk mengganjal perut.
Namun, bagaimana jika bakteri yang menempel pada telur tak hilang meski sudah direbus?
Bisa jadi kesalahan ini terjadi saat kamu merebus telur dengan cara yang salah.
Hidangan yang akrab disajikan sehari-hari ini kadang juga timbulkan tanya.
Tak sedikit yang penasaran bagaimana cara merebus telur yang benar, anti gagal, dan bakteri menghilang.
Berikut cara tepat dan mudah rebus telur yang anti retak dan bakteri berbahaya juga hilang.
1. Gunakan air dingin atau panas?
Saat memasukkan telur ke dalam panci dalam kondisi air sudah panas memang membutuhkan waktu yang lebih cepat.
Tetapi dengan cara itu justru membuat telur jadi retak karena terguncang oleh didihan air panas sehingga cangkang mudah retak.
Jika cangkang retak, biasanya putih telur akan keluar dari sela-sela retakan, sehingga membuat tampilan tampak tak bersih dan cantik.
Cara yang tepat adalah dengan menggunakan air suhu sedang, meski butuh waktu lebih lama tetapi telur tidak akan retak.
2. Waktu merebus telur
Kuning telur akan menjadi lebih keras setelah direbus kurang lebih 6 menit.
Untuk menghilangkan bakteri yang menempel pada telur tambahkan 2 sampai 4 menit agar bakteri benar-benar hilang.
Namun jika Saselovers terlalu lama merebus telur juga bukan cara yang benar.
Sebab kandungan nutrisi dan mineral pada telur akan berkurang.
Efek buruk lainnya jika merebus telur terlalu lama maka akan mengalami degenerasi protein yang justru berdampak pada kesehatan.
3. Cara cegah telur retak
Jika sudah memasukkan telur pada air dingin tetapi masih saja retak, coba diberi udara dengan menggunakan jarum.
Kamu juga bisa gunakan irisan jeruk nipis agar kulit telur tak retak dan miliki tampilan yang indah saat dikupas.
Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu tambahkan irisan jeruk secara bersamaan saat air mulai dipanaskan.
Selamat mencoba, ya!
(dillamichiko)
Artikel ini telah tayang dilaman Stylo.grid.id dengan judul Awas Keracunan! Ini Cara Rebus Telur yang Benar Supaya Bakterinya Betul-betul Mati