BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membeli rumah indent kini semakin diminati, terutama oleh generasi muda yang ingin memiliki hunian modern dengan harga lebih terjangkau.
Sistem indent berarti rumah masih dalam tahap pembangunan atau bahkan baru direncanakan, sehingga pembeli perlu menunggu beberapa waktu sebelum benar-benar bisa menempatinya.
Meski menawarkan banyak keuntungan, seperti pilihan unit yang lebih banyak dan harga yang relatif lebih rendah dibanding rumah siap huni, pembelian rumah indent juga memiliki risiko tersendiri.
Tidak sedikit kasus di mana pembeli merasa dirugikan karena proyek tidak selesai tepat waktu, spesifikasi bangunan berubah, atau bahkan pengembang gagal menyelesaikan proyeknya.
Agar tidak tertipu dan menyesal di kemudian hari, ada beberapa langkah aman yang perlu diperhatikan sebelum membeli rumah indent.
Berikut panduannya:
Baca Juga : 4 Faktor Krusial yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Membeli Rumah di Sekitar Makam
1. Cek Reputasi dan Legalitas Pengembang
Langkah paling penting sebelum memutuskan membeli rumah indent adalah memastikan kredibilitas pengembang.
Jangan hanya percaya pada promosi atau tampilan brosur yang menarik.
Lakukan riset mendalam mengenai track record perusahaan tersebut.
Cobalah untuk mencari tahu proyek-proyek yang sudah pernah mereka bangun sebelumnya, apakah selesai sesuai jadwal, serta bagaimana kualitas bangunannya di mata konsumen.
Selain reputasi, periksa juga legalitas proyek.
Pastikan pengembang telah memiliki izin-izin yang lengkap, seperti izin prinsip, izin lokasi, serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) atau saat ini disebut Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).
Sertifikat tanah yang digunakan untuk pembangunan juga harus jelas statusnya, apakah sudah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) atas nama pengembang.
Legalitas yang lengkap menjadi jaminan awal bahwa proyek tersebut resmi dan aman secara hukum.
2. Pelajari Detail Perjanjian dengan Teliti
Banyak pembeli rumah yang terlalu terburu-buru menandatangani perjanjian tanpa membaca detail isinya.
Padahal, dalam kasus rumah indent, isi perjanjian menjadi dasar hukum yang sangat penting jika di kemudian hari terjadi masalah.
Perhatikan poin-poin penting seperti waktu serah terima rumah, spesifikasi bangunan, luas tanah dan bangunan, serta jaminan garansi.
Pastikan juga jadwal pembangunan dan sistem pembayaran tertulis dengan jelas di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB).
Jangan ragu untuk meminta waktu memeriksa dokumen tersebut bersama pihak notaris atau konsultan hukum properti agar kamu benar-benar paham hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Langkah ini memang terlihat merepotkan, tetapi sangat penting untuk melindungi diri dari risiko sengketa di masa mendatang.
Ingat, perjanjian yang sah dan detail adalah pondasi utama agar pembelian rumah indent berjalan aman dan transparan.
Baca Juga : Kenali Harga Sebenarnya! 6 Tips Menghindari Harga Terlalu Mahal Saat Membeli Rumah
3. Pastikan Skema Pembayaran Aman dan Transparan
Hal lain yang tak kalah penting adalah memperhatikan sistem pembayaran yang digunakan.
Umumnya, pembelian rumah indent dilakukan dengan sistem bertahap sesuai dengan progres pembangunan.
Hindari pembayaran dalam jumlah besar di awal tanpa ada jaminan proyek benar-benar berjalan.
Beberapa pengembang kini sudah menyediakan sistem escrow account atau rekening bersama.
Melalui sistem ini, uang pembeli akan disimpan terlebih dahulu di rekening penampungan, dan baru bisa dicairkan kepada pengembang jika pembangunan telah mencapai tahap tertentu sesuai kesepakatan.
Skema seperti ini lebih aman karena dana pembeli tidak langsung berpindah tangan seluruhnya sejak awal.
Selain itu, simpan seluruh bukti pembayaran, baik berupa kwitansi, bukti transfer, maupun perjanjian tambahan yang menyangkut biaya tambahan atau perubahan spesifikasi.
Dokumen tersebut bisa menjadi bukti sah apabila di kemudian hari muncul masalah administratif atau hukum.
4. Kunjungi Lokasi dan Pantau Progres Pembangunan
Meskipun rumah masih dalam tahap pembangunan, pembeli tetap memiliki hak untuk memantau langsung progres proyek.
Kunjungan rutin ke lokasi bisa memberikan gambaran nyata sejauh mana keseriusan pengembang dalam menyelesaikan proyek.
Dengan melihat langsung, kamu juga bisa memastikan apakah kualitas material dan hasil pengerjaan sesuai dengan yang dijanjikan di brosur.
Jika proyek terlihat sepi atau progress-nya lambat tanpa alasan yang jelas, kamu bisa segera menghubungi pihak pengembang untuk meminta penjelasan tertulis.
Semakin cepat kamu mengetahui potensi masalah, semakin besar peluang untuk menanganinya sebelum terlambat.
Langkah-langkah sederhana namun penting ini akan membuat proses membeli rumah indent jadi lebih aman, transparan, dan bebas dari rasa khawatir.
Pada akhirnya, kehati-hatian sejak awal adalah kunci utama untuk mendapatkan hunian impian tanpa masalah di kemudian hari.
(Eno/TribunJualBeli.com)

















Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!