lihat foto
BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi banyak pengendara motor, menekan tombol starter adalah rutinitas harian yang dilakukan tanpa banyak dipikirkan.
Praktis, cepat, dan efisien, itulah alasan utama mengapa tombol starter menjadi fitur andalan, terutama saat sedang terburu-buru.
Namun, kebiasaan sering menstarter motor ternyata bisa berdampak buruk terhadap ketahanan aki.
Jika dilakukan berlebihan, umur aki bisa jauh lebih pendek dari yang seharusnya.
Aki merupakan jantung sistem kelistrikan motor.
Komponen ini berfungsi menyuplai energi listrik untuk menyalakan mesin, menghidupkan lampu, mengaktifkan klakson, hingga mendukung sistem injeksi.
Karena fungsinya sangat vital, kondisi aki yang prima akan sangat memengaruhi performa motor secara keseluruhan.
Sebaliknya, kesalahan kecil dalam penggunaannya bisa mempercepat kerusakan.
Berikut tiga efek utama yang perlu diwaspadai akibat terlalu sering menstarter motor tanpa memperhatikan kondisi aki dan mesin:
Baca Juga : 4 Tips Cara Mengatasi Dinamo Starter Motor Bermasalah
1. Aki Cepat Tekor karena Beban Berlebih
Setiap kali tombol starter ditekan, aki mengalirkan arus listrik besar ke dinamo starter agar mesin dapat berputar dan hidup.
Proses ini membutuhkan energi dalam jumlah signifikan.
Jika dilakukan berulang kali dalam waktu singkat, daya aki akan cepat terkuras sebelum sempat terisi ulang oleh sistem pengisian motor.
Masalah ini sering terjadi pada motor yang jarang digunakan untuk perjalanan jauh.
Pasalnya, pengisian daya aki oleh alternator baru berlangsung saat mesin hidup dalam waktu cukup lama.
Jika motor hanya dinyalakan sebentar lalu dimatikan lagi, daya aki tidak sempat kembali penuh.
Akibatnya, aki menjadi cepat tekor, starter terasa berat, dan motor sulit dihidupkan.
2. Penurunan Kinerja Sel Aki
Aki, baik tipe basah maupun kering, bekerja dengan sistem kimia di dalam selnya.
Setiap kali motor distarter, terjadi reaksi kimia yang menghasilkan energi listrik.
Ketika proses ini terjadi terlalu sering dan berulang dalam waktu singkat, keseimbangan reaksi di dalam sel bisa terganggu.
Lama-kelamaan, kemampuan aki menyimpan dan menyalurkan energi akan menurun.
Tanda-tanda awalnya cukup mudah dikenali: suara klakson mulai pelan, lampu depan meredup, atau tombol starter terasa lambat merespons.
Jika dibiarkan, daya aki terus menurun dan akhirnya motor tidak bisa dinyalakan sama sekali.
Pada tahap ini, biasanya aki harus diganti karena kerusakan di dalam sel sudah bersifat permanen.
Baca Juga : 5 Langkah Mudah Menjaga Kick Starter Motor Matic Tetap Awet
3. Umur Aki Lebih Pendek dari Seharusnya
Secara umum, umur aki motor bisa bertahan antara 1,5 hingga 2 tahun tergantung dari pola penggunaan dan perawatan.
Namun, bila motor terlalu sering distarter berulang kali dalam kondisi yang tidak ideal, seperti mesin dingin, busi kotor, atau bahan bakar tidak lancar, maka aki akan bekerja lebih keras dari semestinya.
Setiap kali tombol starter ditekan tapi mesin gagal menyala, dinamo tetap menyedot daya besar dari aki tanpa menghasilkan energi pengisian kembali.
Kondisi ini menyebabkan aki cepat aus dan sel-selnya kehilangan kemampuan menyimpan energi.
Dalam jangka panjang, umur aki bisa berkurang hingga separuhnya.
Selain itu, dinamo starter dan sistem kelistrikan motor juga bisa ikut terbebani, memicu kerusakan tambahan yang biayanya tidak sedikit.
Dengan pemahaman dan kebiasaan yang benar, pengendara bisa menikmati kenyamanan berkendara tanpa khawatir motor mendadak mogok akibat aki soak.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!