zoom-in lihat foto Tak Selalu Sempurna, Ketahui 3 Kekurangan Ban Tubeless yang Perlu Dipahami
Ilustrasi Ban Tubeless (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ban tubeless kini sudah menjadi standar pada banyak kendaraan, baik motor maupun mobil.

Alasannya cukup jelas yaitu lebih praktis, tidak mudah kempis mendadak, dan dianggap lebih aman dibanding ban biasa dengan ban dalam.

Banyak pengendara yang merasa lebih tenang karena jika terkena paku atau benda tajam, ban tubeless tidak langsung habis anginnya sehingga masih bisa dikendarai menuju bengkel.

Namun, meskipun populer dan dianggap lebih canggih, ban tubeless tetap memiliki kekurangan.

Jika tidak dipahami dengan baik, pengendara bisa mengalami kerugian, baik dari segi kenyamanan maupun biaya perawatan.

Berikut adalah 3 kekurangan ban tubeless yang penting untuk diketahui sebelum memutuskan menggunakannya:

Baca Juga : 5 Rahasia Ban Tubeless Motor Lebih Awet, Ini Tips Perawatannya!

1. Biaya Lebih Mahal

Salah satu hal yang paling terasa adalah dari sisi biaya.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blog
 
 
Motor Bekas New Vario 125 ISS Tahun 2019 Bekas Sangat Terawat - Denpasar
Rp 9,000,000.00
bali

Harga ban tubeless umumnya lebih tinggi dibanding ban biasa.

2 dari 4 halaman

Perbedaan harga ini bisa cukup signifikan, terutama untuk ban dengan ukuran besar atau merek premium.

Selain itu, biaya perbaikannya pun lebih mahal.

Jika ban tubeless bocor, proses tambalnya membutuhkan teknik khusus dengan alat dan bahan berbeda dari ban biasa.

Tidak semua bengkel menyediakan layanan ini, sehingga pengendara terkadang harus mencari bengkel khusus tambal tubeless.

Tarif tambalan ban tubeless juga bisa dua hingga tiga kali lipat lebih mahal dibanding tambal ban dalam biasa.

Bagi pengendara yang sering melintasi jalan rawan paku atau benda tajam, hal ini bisa menjadi beban tambahan karena harus sering melakukan perbaikan.

2. Tidak Cocok untuk Jalan Rusak Parah

Tidak Cocok untuk Jalan Rusak Parah

Ban tubeless memang dirancang untuk jalanan mulus seperti perkotaan atau jalan raya.

Jika sering digunakan di jalan pedesaan, jalan berbatu, atau jalur off-road, ban ini lebih berisiko mengalami kerusakan.

Misalnya, ketika terkena benturan keras dari lubang atau batu besar, pelek bisa penyok sehingga merusak segel antara ban dan pelek.

3 dari 4 halaman

Jika segel rusak, udara dalam ban bisa keluar perlahan.

Selain itu, bila terjadi sobekan cukup besar pada ban tubeless, biasanya tidak bisa ditambal dengan sempurna dan harus diganti baru.

Hal ini membuat ban tubeless kurang ideal bagi pengendara yang mobilitasnya sering melewati jalan rusak atau membawa beban berat setiap hari.

Baca Juga : 6 Cara Mengubah Pelek Jari-jari Motor Agar Bisa Pakai Ban Tubeless

3. Kebocoran Halus Sulit Diketahui

Salah satu kelemahan yang cukup berbahaya adalah potensi terjadinya slow leak atau kebocoran halus.

Deni
tjb blogtjb blogtjb blog
 
 
Motor Bekas New Vario 150 Keyless Tahun 2018 Bekas - Badung
Rp 11,000,000.00
bali

Ban tubeless bisa kehilangan angin sedikit demi sedikit tanpa disadari pengendara.

Berbeda dengan ban biasa yang langsung terasa kempis, ban tubeless sering kali masih terlihat normal dari luar meski tekanan udaranya sudah berkurang.

Akibatnya, pengendara bisa tetap melaju dengan ban yang tekanannya kurang.

Kondisi ini berbahaya karena bisa mengurangi kestabilan, membuat motor terasa oleng, dan meningkatkan risiko kecelakaan.

4 dari 4 halaman

Selain itu, ban yang kekurangan tekanan juga lebih cepat aus dan merusak struktur ban dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, pemilik ban tubeless sebaiknya rutin memeriksa tekanan angin minimal seminggu sekali atau menggunakan alat pengukur tekanan ban portable untuk mendeteksi lebih cepat.

Intinya, pilihlah ban sesuai kebutuhan dan jangan lupa untuk selalu melakukan pengecekan rutin agar perjalanan lebih aman dan nyaman.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya