BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Rem ABS (Anti-lock Braking System) menjadi fitur andalan motor keluaran terbaru.
Sistem ABS membantu pengereman menjadi lebih stabil dan lebih aman.
ABS bisa mencegah roda mengunci selama proses pengereman yang biasa menjadi penyebab kecelakan.
Meski terkesan canggih, banyak pemilik motor yang belum paham bagaimana cara merawat dan menggunakannya dengan benar.
Penggunaan yang kurang tepat justru bisa membuat sistem ABS cepat rusak atau bekerja tidak maksimal.
Harga perbaikan ABS juga cukup mahal, sehingga sayang jika sampai harus dipebaiki karena kebiasaan sepele.
Yuk, kenali dan hindari kesalahan pengguna motor ABS berikut ini.
1. Terlalu Sering Menekan Rem Secara Mendadak

Banyak pengguna yang salah paham, mengira bahwa ABS membuat pengereman secara mendadak selalu aman.
Meskipun ABS dirancang untuk mencegah roda terkunci saat pengereman mendadak, pengereman yang terlalu sering dan mendadak dapat membebani komponen rem dan sensor ABS.
Hal ini yang dapat menyebabkan ABS menjadi tidak awet.
Teknik pengereman yang benar yaitu menarik tuas rem secara bertahap sambil menyesuaikan kecepatan.
BACA JUGA: 5 Cara Mengatasi Suara Kasar di CVT Motor Matic
2. Jarang atau Tidak Pernah Servis Rem ABS

Sistem ABS perlu dicek secara berkala, seperti kampas rem, minyak rem, modul ABS dan sensor ABS.
Banyak pemilik motor ABS yang merasa rem masih berfungsi normal sehingga lupa menyervisnya.
Akibatnya, ABS tidak aktif saat dibutuhkan, atau muncul lampu indikator ABS di dashboard.
Servis rutin penting untuk menjaga fungsi ABS tetap maksimal dan responsif.
3. Mengganti Minyak Rem Terlalu Lama

Minyak rem yang sudah lama atau tercampur air bisa memengaruhi tekanan hidrolik dan membuat ABS bekerja tidak optimal.
Biasanya, minyak rem perlu diganti setiap 1 - 2 tahun sesuai rekomendasi.
Telat mengganti minyak rem juga bisa memicu karat pada sistem pengereman.
Minyak rem yang baru membantu ABS bekerja lebih maksimal.
4. Memodifikasi Sistem Rem Tanpa Konsultasi Ahli

Terkadang, pengendara mengganti komponen rem dengan part aftermarket tanpa memeriksa kecocokan dengan ABS.
Padahal, komponen yang tidak sesuai spesifkasi bisa membuat sensor ABS error atau ABS tidak aktif sama sekali.
Sebaiknya, konsultasikan ke bengkel resmi atau mekanik berpengalaman.
Memodifikasi rem ABS boleh-boleh saja, asalkan sesuai standar dan tetap aman.
5. Menyemprot Air Tekanan Tinggi ke Area Sensor ABS

Saat mencuci motor, terkadang pengguna tidak sadar menyemprot air bertekanan tinggi ke arah sensor atau kabel ABS.
Padahal, meskipun dirancang cukup tahan air, tekanan tinggi bisa merusak sensor atau sambungan kabel.
Cukup bersihkan dengan kain lembut atau semprotan biasa.
Hindari menyemprot air secara langsung ke komponen elektronik.
BACA JUGA: Rahasia Kaki-Kaki Motor Tetap Nyaman dan Awet, Ini 6 Tipsnya!
Rem ABS memang membantu pengereman menjadi lebih aman, tetapi bukan berarti bebas menggunakan tanpa memerhatikan perawatan.
Menghindari kesalahan kecil seperti di atas dapat membuat ABS lebih awet dan selalu bekerja optimal saat digunakan. (*)
(Ilham/Tribunjualbeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!