BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matic telah menjadi pilihan utama bagi banyak pengendara, terutama di kota-kota besar.
Dikenal praktis, mudah dikendarai, dan nyaman, motor matic sangat cocok digunakan untuk mobilitas sehari-hari.
Meski begitu, banyak pemilik motor matic yang kurang menyadari bahwa perawatannya tidak bisa dianggap sepele.
Mesin motor matic memiliki karakteristik berbeda dengan motor manual, sehingga perawatannya juga memerlukan perhatian khusus.
Sayangnya, banyak kebiasaan yang tanpa disadari justru mempercepat kerusakan mesin.
Beberapa kesalahan ini terlihat sepele, tetapi jika dibiarkan terus-menerus bisa menimbulkan kerusakan serius dan berujung pada biaya perbaikan yang mahal.
Berikut enam kesalahan umum yang sering dilakukan dan wajib dihindari agar mesin motor matic tetap awet dan prima:
Baca Juga : 5 Cara Menghaluskan Suara Mesin Motor Matik yang Berisik
1. Telat Ganti Oli Mesin
Oli mesin memiliki peran penting untuk melumasi komponen mesin agar tetap bekerja optimal, mengurangi gesekan, dan menjaga suhu tetap stabil.
Banyak pengendara yang menunda penggantian oli karena merasa motor masih berjalan normal.
Padahal, oli yang sudah kotor dan encer akan kehilangan fungsi pelumasnya dan membuat komponen mesin cepat aus.
Idealnya, oli mesin diganti setiap 2.000–2.500 kilometer atau minimal sebulan sekali jika motor sering digunakan.
Mengabaikan jadwal ganti oli bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti overheat, suara mesin kasar, hingga kerusakan serius pada piston dan silinder.
2. Tidak Memperhatikan Oli Gardan

Motor matic memiliki sistem transmisi CVT yang memerlukan oli khusus, yaitu oli gardan.
Fungsi oli ini adalah melumasi gear di dalam gardan agar perpindahan tenaga tetap halus dan tarikan tetap ringan.
Banyak pengguna motor yang hanya fokus pada oli mesin, tetapi lupa mengganti oli gardan secara berkala.
Oli gardan yang jarang diganti akan menimbulkan gesekan berlebih, membuat gear cepat aus, dan akhirnya menyebabkan kerusakan pada transmisi.
Umumnya, oli gardan sebaiknya diganti setiap 8.000–10.000 kilometer atau sesuai rekomendasi bengkel resmi.
3. Membiarkan Tangki Bahan Bakar Hampir Kosong
Baca Juga : 5 Cara Merawat Mesin Motor Setelah Dibongkar, Cegah Overheat dan Tarikan Berat
Kebiasaan mengisi bahan bakar saat indikator sudah benar-benar rendah sering dilakukan karena dianggap lebih praktis.
Padahal, ini justru berisiko merusak mesin.
Endapan kotoran yang ada di dasar tangki berpotensi tersedot ke saluran bahan bakar dan masuk ke ruang pembakaran.
Jika endapan ini menyumbat injektor atau karburator, aliran bahan bakar menjadi tidak lancar dan mesin kehilangan tenaga.
Selain menurunkan performa, kondisi ini juga bisa menyebabkan mesin mati mendadak dan memperbesar risiko kecelakaan.
4. Jarang Mengecek Sistem Pendingin

Motor matic, terutama keluaran terbaru, sudah dilengkapi radiator untuk menjaga suhu mesin tetap stabil.
Namun, banyak pengguna yang jarang memeriksa kondisi air radiator atau kipas pendingin.
Jika cairan pendingin habis atau kipas tidak berfungsi dengan baik, mesin akan cepat panas.
Overheat yang dibiarkan terus menerus bisa merusak gasket kepala silinder, membuat blok mesin melengkung, hingga menimbulkan kerusakan besar yang mahal diperbaiki.
5. Gaya Berkendara yang Kasar
Selain perawatan, cara berkendara juga sangat mempengaruhi umur mesin.
Menggeber gas secara mendadak, sering melakukan rem mendadak, atau membawa beban berlebihan akan memberikan tekanan ekstra pada mesin dan transmisi.
Gaya berkendara yang kasar memaksa mesin bekerja lebih keras, membuat komponen cepat aus, dan meningkatkan risiko kerusakan mendadak.
Berkendara dengan halus, menjaga kecepatan stabil, serta menghindari akselerasi mendadak akan membantu memperpanjang usia mesin dan komponen lainnya.
6. Lalai Melakukan Servis Berkala

Servis rutin menjadi kunci utama agar motor matic tetap dalam kondisi terbaik.
Namun, masih banyak pengendara yang baru pergi ke bengkel saat motor sudah menunjukkan gejala kerusakan, seperti suara kasar, tarikan berat, atau muncul asap berlebih.
Dengan servis berkala, teknisi dapat memeriksa kondisi filter udara, busi, sistem CVT, dan bagian penting lainnya.
Servis rutin juga mencegah kerusakan kecil berkembang menjadi masalah besar yang memerlukan biaya lebih mahal dan memakan waktu lebih lama untuk diperbaiki.
(Eno/TribunJualBeli.com)
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!