zoom-in lihat foto Mengenal 4 Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor yang Umum Digunakan
Ilustrasi Sistem Pendingin Mesin Sepeda Motor (pexels.com)

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Setiap mesin kendaraan, termasuk sepeda motor, menghasilkan panas tinggi akibat proses pembakaran dan gesekan antar komponen di dalam ruang mesin.

Jika panas tersebut tidak dikelola dengan baik, mesin bisa mengalami overheat yang berisiko merusak komponen internal, menurunkan performa, hingga membuat motor mogok di tengah jalan.

Untuk mencegah hal tersebut, setiap motor dilengkapi dengan sistem pendingin yang berfungsi menjaga suhu mesin tetap ideal saat digunakan, baik dalam perjalanan pendek maupun perjalanan jauh.

Sistem pendingin mesin pada sepeda motor sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, masing-masing memiliki prinsip kerja, keunggulan, serta kekurangan yang berbeda-beda.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap empat jenis sistem pendingin mesin motor yang umum digunakan di berbagai tipe dan merek sepeda motor di pasaran:

Baca Juga : 7 Komponen Penting dalam Sistem Pendingin Cairan Sepeda Motor

1. Sistem Pendingin Udara (Air Cooled)

Sistem Pendingin Udara
Sistem Pendingin Udara

Sistem pendingin udara merupakan jenis yang paling sederhana dan paling banyak digunakan, terutama pada motor bebek, skutik, atau motor entry-level.

Pendinginan ini bekerja secara alami dengan memanfaatkan aliran udara luar yang mengenai bagian mesin saat motor berjalan.

Biasanya, mesin dengan sistem pendingin udara dilengkapi sirip-sirip logam pada blok silinder yang berfungsi memperluas permukaan untuk mempercepat pelepasan panas ke udara sekitar.

2 dari 4 halaman

Kelebihan dari sistem ini terletak pada kepraktisannya.

Karena tidak memerlukan komponen tambahan seperti radiator, kipas, atau selang pendingin, sistem ini minim perawatan dan biayanya pun relatif murah.

Cocok bagi pelajar atau pengguna harian yang mengutamakan efisiensi dan kepraktisan.

Namun, sistem ini juga memiliki keterbatasan. Efektivitas pendinginan sangat tergantung pada kecepatan dan kelancaran aliran udara.

Artinya, saat motor digunakan di jalanan padat, macet, atau berhenti terlalu lama, pendinginan tidak berjalan optimal dan suhu mesin bisa meningkat drastis.

Oleh karena itu, sistem ini kurang cocok digunakan pada motor dengan mesin besar atau yang sering dibawa touring jarak jauh.

2. Sistem Pendingin Oli (Oil Cooled)

Sistem pendingin oli bekerja dengan menggunakan oli mesin sebagai media penyerap panas.

Dony Efredi
tjb blogtjb blogtjb blog
Motor Yamaha Jupiter Z1 Murah - Jakarta Pusat
Rp 8,000,000.00
dki-jakarta

Oli yang bersirkulasi di dalam mesin akan menyerap panas dari komponen yang bergerak, kemudian dialirkan ke oil cooler, sejenis radiator kecil khusus oli untuk menurunkan suhunya sebelum kembali ke dalam mesin.

Selain melumasi komponen, oli di sini juga memainkan peran sebagai pendingin aktif.

3 dari 4 halaman

Jenis sistem ini sering diterapkan pada motor sport ringan atau motor bebek performa tinggi karena mampu memberikan pendinginan tambahan tanpa memerlukan sistem pendingin cairan yang kompleks.

Dibanding sistem pendingin udara biasa, pendingin oli lebih efektif dalam menjaga stabilitas suhu mesin, terutama saat motor digunakan pada kecepatan tinggi atau dalam waktu yang cukup lama.

Kelebihannya adalah desain tetap relatif sederhana, biaya tidak terlalu mahal, dan perawatannya cukup mudah.

Namun, motor dengan sistem pendingin oli biasanya membutuhkan oli dengan kualitas lebih baik, serta jadwal penggantian oli yang lebih rutin karena oli bekerja lebih keras untuk dua fungsi sekaligus: pelumas dan pendingin.

Baca Juga : Inilah 4 Alasan Penyebab Cairan Radiator Motor Cepat Menyusut

3. Sistem Pendingin Cairan (Liquid Cooled)

Sistem Pendingin Cairan
Sistem Pendingin Cairan

Sistem pendingin cairan merupakan teknologi pendinginan yang paling canggih dan efisien saat ini.

Sistem ini menggunakan cairan khusus, biasanya coolant berbasis air dan zat aditif yang bersirkulasi melalui jalur tertutup di dalam mesin.

Cairan ini akan menyerap panas dari ruang mesin, kemudian dialirkan ke radiator untuk didinginkan, lalu kembali bersirkulasi melalui pompa air.

Sistem ini sangat unggul dalam menjaga suhu mesin tetap stabil dalam berbagai kondisi, termasuk saat motor digunakan di jalan menanjak, macet, atau dalam kecepatan tinggi dalam waktu lama.

4 dari 4 halaman

Motor-motor modern berkapasitas besar atau motor sport umumnya menggunakan sistem pendingin cairan ini karena dapat menjaga efisiensi pembakaran, mencegah overheat, dan memperpanjang umur mesin.

Kekurangan dari sistem ini adalah kompleksitas komponen yang lebih tinggi, sehingga membutuhkan perawatan rutin seperti penggantian coolant setiap beberapa ribu kilometer dan pemeriksaan radiator, kipas pendingin, serta selang-selangnya.

Selain itu, biaya perawatan dan suku cadang juga cenderung lebih mahal.

Namun, bagi pengguna yang membutuhkan performa maksimal dan mesin yang awet, sistem ini sangat ideal.

4. Sistem Pendingin Kombinasi (Hybrid)

Sistem pendingin hybrid atau kombinasi merupakan perpaduan antara dua atau lebih sistem pendingin, seperti kombinasi antara udara dan oli, atau oli dan cairan.

Jogyamotor jimbray
tjb blogtjb blogtjb blog
Motor Bekas Honda Scoopy Stylish Tahun 2017 - Tangerang Selatan
Rp 13,500,000.00
banten

Tujuan dari sistem ini adalah menggabungkan kelebihan masing-masing sistem untuk menciptakan efisiensi pendinginan yang lebih tinggi tanpa menambah kompleksitas secara berlebihan.

Contoh nyata dari sistem ini dapat ditemukan pada beberapa motor sport atau motor trail yang menggunakan pendingin oli dan udara secara bersamaan.

Ada pula motor performa tinggi yang menggunakan oli untuk pendinginan awal, lalu cairan coolant untuk pendinginan utama di radiator.

Sistem ini memungkinkan motor tetap stabil meskipun digunakan dalam kondisi ekstrem seperti balap, tanjakan panjang, atau medan off-road.

Kelebihannya tentu terletak pada kemampuan pendinginan yang sangat baik dan lebih merata.

Namun, sistem ini juga menuntut pemilik kendaraan untuk lebih teliti dalam melakukan perawatan karena lebih banyak komponen yang harus diperhatikan.

Setiap sistem pendingin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Agar sistem pendingin motor tetap berfungsi optimal, lakukanlah perawatan rutin sesuai jenis pendinginnya.

(Eno/TribunJualBeli.com)

Selanjutnya