zoom-in lihat foto Wajib Tahu Moms, Ini 3 Efek Samping Pakai KB IUD
Ilustrasi alat kontrasepsi IUD atau KB Spiral | Tribunnews

TRIBUNJUALBELI.COM - Ada 5 alat kontrasepsi yang bisa jadi pilihannya.

Salah satunya pakai KB IUD (Intrauterine Device).

Fungsi dari alat kontrasepsi ini untuk mencegah kehamilan.

Dengan menggunakan KB IUD bisa mencegah dalam kurun waktu 5-10 tahun.

IUD terbagi menjadi dua, yakno hormonal dan non-hormonal.

Baca Juga : Kenali Yuk, 5 Jenis Alat Kontrasepsi yang Efektif Cegah Kehamilan

Melansir Health perbedaannya, IUD hormonal melepas hormon progestin mencegah sperma tetap hidup untuk membuahi sel telur.

Kalau untuk IUD non-hormonal, mengandung tembaga yang menciptakan lingkungan tidak ramah untuk sperma & telur, menghambat proses pembuahan.

Namun moms, sudah tahu belum efek sampingnya?

Kalau belum tahu, sini Tribunjualbeli kasih tau.

2 dari 3 halaman

Dihimpun dari Kompas yang melansir WebMD, inilah efek samping pakai KB IUD.

1. Siklus menstruasi

Saat seseorang menggunakan KB IUD akan memengaruhi siklus menstruasi.

Khususnya yang pakai KB IUD hormonal ya.

Perubahan ini menyebabkan penurunan volume darah haid.

Bahkan ada juga seorang wanita yang tidak mengalami menstruasi.

Untuk IUD non-hormonal mengandung tembaga yang juga mempengaruhi siklus menstruasi.

Biasanya berdampak ke peningkatan volume darah haid dan intensitas kram.

Ingat perubahan siklus menstruasi setelah pemasangan IUD bersifat individu.

Tidak semua orang akan mengalami efek samping yang sama.

3 dari 3 halaman

Baca Juga : Sudah Pakai Alat Kontrasepsi (KB) Tapi Tetap Kebobolan Hamil? Ternyata Ini Penyebabnya

2. Perubahan kesehatan organ reproduksi

Penggunaan IUD dapat memunculkan beberapa perubahan pada kesehatan reproduksi.

Salah satu aspek yang umumnya dipengaruhi adalah pola menstruasi.

Beberapa orang melaporkan perubahan pada volume darah haid, lamanya siklus menstruasi, atau bahkan pengurangan intensitas nyeri saat haid.

3. Ifeksi dan risiko komplikasi

IUD bisa meningkatkan risiko infeksi, terutama seminggu setelah pemasangan.

Namun ini jarang terjadi ya.

Infeksi ini menyebabkan gejala seperti nyeri perut, demam, atau keluarnya cairan yang tak normal.

Risiko komplikasi melibatkan perforasi rahim atau penempelan IUD di luar rahim.

Selanjutnya