TRIBUNJUALBELI.COM - Keputusan membeli rumah sebaiknya dipertimbangkan dari berbagai aspek.
Salah satunya adalah memilih hunian atau rumah yang bebas banjir.
Tidak hanya di Indonesia, banjir memang jadi masalah utama banyak perumahan yang berada di perkotaan seluruh dunia.
Karenanya, melakukan pembangunan rumah yang aman dari banjir bisa jadi solusi tersendiri.
BACA JUGA: Cek Harga Apartemen Daerah Bekasi, Ketahui 5 Tips Pembeliannya yang Beda dari Rumah
BACA JUGA: Mulai 400 Jutaan Masih Nego, Cek Harga Rumah Second di Area Semarang
Hal ini juga mulai jadi fokus banyak pengembang dan arsitek di dunia.
Meskipun solusi pembangunan rumah bebas banjir sangat baik untuk dilakukan, namun kalian masih punya alternatif lain jika ingin memiliki hunian bebas banjir.
Langkah paling aman dan mudah adalah dengan membeli rumah di area bebas banjir.
Sebelum kami berikan pilihan rumah di area bebas banjir, yuk cari tahu dulu langkah pembangunan rumah anti banjir.
Melansir Archdaily dari kompas.com, berikut caranya:
1. Tinggikan bangunan di atas level banjir
Arsitek harus membangun struktur di atas permukaan banjir untuk meminimalisasi kerusakan jika terjadi banjir.
Salah satu cara pengangkatan yang umum adalah dengan membangun struktur di atas kolom atau panggung. Dalam kasus lain, fondasi yang kokoh bisa dinaikkan lebih tinggi.
2. Dibangun dengan Material Tahan Banjir
Material tahan banjir adalah material yang dapat bertahan bersentuhan dengan air banjir setidaknya selama 72 jam tanpa kerusakan berarti.
Bangunan rumah harus terbuat dari bahan yang tahan banjir dan tahan lama juga tahan terhadap kelembaban.
BACA JUGA: Cek Harga Rumah Apartemen Tipe Studio di Jakarta, Tangerang, dan Bogor
BACA JUGA: Cek Harga dan Pilihan Rumah Lokasi Dekat Stasiun Kereta Api, Dijual Mulai 180 Jutaan
Contohnya beton, bata berlapis kaca, sel tertutup dan insulasi busa, perangkat keras baja, kayu lapis dengan perlakuan tekanan dan kelas laut, ubin keramik, lem tahan air, cat epoksi poliester, dan banyak lagi.
3. Gunakan Pelapis Sealant, dan Veneer Tahan Air
Pelapis sealant, dan veneer kedap air adalah hal utama yang mesti digunakan untuk mencegah air mencapai interior.
Veneer tahan air dapat terdiri dari lapisan bata yang didukung oleh membran tahan air, yang menahan dinding luar dari penetrasi air.
Di dinding interior, arsitek harus menggunakan insulasi busa sel tertutup yang dapat dicuci di area di bawah permukaan banjir.
Demikian pula, pelapis dan sealant dapat diterapkan pada pondasi, dinding, jendela, dan pintu untuk mencegah air banjir masuk ke rumah melalui retakan.
4. Pasang Perpipaan, Alat Mekanik, Kelistrikan Lebih Tinggi
Menempatkan peralatan servis seperti perpipaan, alat mekanik dan alat kelistrikan lebih tinggi.
Peralatan tersebut termasuk pemanas, ventilasi, AC, peralatan pipa, perlengkapan pipa, sistem saluran, dan peralatan listrik termasuk panel servis, meteran, sakelar, dan outlet.
5. Pasang Ventilasi Pondasi atau Pompa Banjir
Untuk menahan banjir, bangunan mesti dilengkapi dengan saluran air yang baik. Hal itu memungkinkan agar air banjir yang masuk dapat surut dan keluar cepat dari rumah tersebut.
Hal ini dapat mengurangi risiko kerusakan parah yang terjadi akibat banjir. Namun, pastikan tetap melakukan pembersihan pasca banjir.
Demikian pula, pompa bah adalah jenis peralatan yang memompa air keluar dari ruang bawah tanah tempat banjir terjadi secara teratur.
Pompa bah dengan cadangan baterai sangat dianjurkan agar tetap berfungsi saat listrik padam.
6. Bangun Penghalang Khusus Penghambat Banjir
Menempatkan penghalang permanen di sekitar bangunan rumah dapat mencegah air banjir mencapai itu.
Penghalang semacam itu harus dibangun dengan menggunakan dinding banjir yang terbuat dari beton atau pasangan bata, atau dengan menggunakan tanggul yang terbuat dari lapisan tanah yang dipadatkan.
Meskipun solusi ini mungkin tampak seperti yang paling sederhana atau paling jelas.
Namun demikian untuk membuat dinding banjir maupun tanggul membutuhkan perawatan ekstensif, dan tanggul membutuhkan sejumlah besar tanah dan bahan tanah yang dapat digunakan untuk konstruksi.
7. Buat Halaman dengan Taman Rumput
Salah satu metode terakhir yang dapat digunakan arsitek untuk mengurangi kerusakan akibat banjir adalah membuat halaman rumbut sehingga dapat menyerap air misalnya akibat hujan dengan intensitas ringan.
Selain itu, halaman rumput itu juga harus dibangun secara miring agar air dapat jatuh ke arah luar rumah.
Jika halaman rumput miring ke arah rumah, justru air hujan akan menggenang di sekitar rumah.
Untuk tujuan ini, halaman rumput harus menggunakan tanah yang berat yang mengandung kandungan tanah liat dan pasir, sehingga aliran permukaan dapat dialirkan ke tempat yang lebih tepat seperti talang jalan.
Berikut beberapa pilihan rumah bekas di area bebas banjir yang bisa jadi referensi.
1. Rumah Cluster Bebas Banjir - Bekasi
Harga Rp. 300.000.000
Cek selengkapnya di sini
2. Rumah Minimalis Cluster Bebas Banjir - Jakarta Selatan
Harga Rp. 550.000.000
Cek selengkapnya di sini
3. Rumah Grya Asri Tambun Selatan Bebas Banjir - Bekasi
Harga Rp. 325.000.000
Cek selengkapnya di sini
*Harga dapat berubah sewaktu-waktu
Jika ingin mencari pilihan rumah lain di berbagai daerah dengan beragam harga, langsung kunjungi Tribunjualbeli.com.
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!