TRIBUNJUALBELI.COM - Tidak lama lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan tahun 2021 ini.
Kurang dari 2 bulan, yaitu tepatnya tanggal 12 April 2021, seluruh umat muslim akan mulai menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh berkah.
Sayangnya, ramadhan di tahun ini masih dalam kondisi pandemi yang mengharuskan sejumlah aktivitas ibadah dibatasi dan dilakukan di rumah.
Pembatasan aktivitas ini dilakukan guna mencegah penyebaran virus corona kian meluas.
BACA JUGA: Jelang Puasa: Jangan Panik, Begini Tips Mengendalikan Tekanan Darah Tinggi Saat Sedang Puasa
Terkait kelangsungan puasa Ramadhan, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), Ari Fahrial Syam mengungkapkan, ada 11 kelompok pasien yang tidak disarankan untuk menjalankan puasa Ramadhan.
Siapa saja mereka?
1. Pasien dalam perawatan rumah sakit dan dalam keadaan diinfus baik infus cairan maupun makanan atau pasien yang sedang mendapat transfusi darah.
Menurutnya, tindakan tersebut dapat membatalkan puasa.
"Pemberian infus makanan dan darah membatalkan puasa. Tentu hal ini berlaku untuk pasien Covid-19 yang sedang dirawat," ujar Ari kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).
2. Seseorang yang sedang dalam infeksi akut. Misalnya, radang tenggorokan berat, demam tinggi, diare akut, pneumonia, infeksi saluran kencing dan infeksi lain yang menyebabkan demam tinggi.
Adapun infeksi tersebut juga termasuk gejala pasien Covid-19.
3. Seseorang yang mengalami migrain atau vertigo.
Ia menjelaskan, pasien tersebut tidak disarankan berpuasa, karena kondisi sakitnya akan bertambah buruk jika pasien tersebut tidak makan atau minum obat.
4. Pasien dengan gangguan pernapasan akut, seperti asma akut, penyakit paru obstruksi kronis yang berat.
5. Pasien jantung dengan gagal jantung.
BACA JUGA: Ramadhan Sebentar Lagi, Ini Sembilan Bahan Pokok (Sembako) yang Bisa Distok di Rumah
6. Pasien sakit maag yang sedang dalam keadaan akut, misal muntah-muntah dan nyeri hebat sampai keluar keringat dingin.
7. Pasien kanker yang sedang dalam pengobatan atau belum diobati.
8. Pasien dengan gangguan liver kronis lanjut. Misalnya sirosis hepatitis grade B atau C.
9. Pasien dengan gagal ginjal kronis yang sedang menjalani cuci darah atau peritoneal dialisis.
10. Pasien kencing manis di mana gula darahnya belum terkontrol atau kalau pun terkontrol tetapi dengan kebutuhan insulin masih tinggi lebih dari 40 U per hari.
11. Orang tua atau usia lanjut dengan menderita pikun (Alzheimer), di mana mereka sulit mengingat apakah telah makan atau minum tanpa disadari.
Mengenai 11 kelompok tersebut, Ari menjelaskan bahwa orang yang masuk dalam kelompok tersebut sebaiknya berisitrahat dan tidak memaksakan untuk berpuasa.
Sebab, jika orang dalam kelompok tersebut memaksakan diri untuk berpuasa, akibatnya justru proses penyembuhan tidak berjalan maksimal atau efektif.
Bahkan, bagi beberapa pasien dapat mengalami muntah darah.
"Jika berpuasa, kondisi sakit bertambah berat, bahkan beberapa perlu dirawat inap akibat memaksakan puasa, dan pasien sirosis hati jadi muntah darah," imbuhnya.
(Kompas.com/Retia Kartika Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 11 Kelompok Pasien yang Dianjurkan Tidak Berpuasa Selama Ramadhan

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!