TRIBUNJUALBELI.COM - Pernah merasa tidak nyaman dengan rambut kemaluan?
Sebab enggak nyaman, mungkin kita pernah ingin mencoba menghilangkannya dengan jasa cukur atau menghilangkan bulu kemaluan (waxing) yang viral belakangan ini.
Tapi tahu enggak, kalau rambut kemaluan yang lebat adalah hal normal dan justru sebaiknya jangan dihilangkan?
Kenapa rambut kemaluan disarankan enggak boleh dicukur? Intip alasannya berikut ini, yuk!
Melindungi Area Kemaluan
Rambut kemaluan dianugerahkan untuk kita agar dapat melindungi area vagina.
Rambut kemaluan memberikan bantalan terhadap gesekan yang dapat menyebabkan cedera kulit, mencegah kotoran serta bakteri memasuki vagina.
Rambut kemaluan juga dapat membantu menyebarkan feromon, bahan kimia yang dikeluarkan tubuh untuk menarik pasangan, dan mengurangi kehilangan panas dari tubuh.
BACA JUGA : Ini 4 Fakta Seputar Infeksi Jamur di Miss V, Salah Satunya Bisa Dihilangkan
BACA JUGA : Jangan Diabaikan, Ini Kesalahan dalam Memakai Celana Dalam yang Membuat Miss V Terasa Gatal dan Tidak Nyaman
Higienis
Bertolak belakang dengan anggapan banyak cewek yang menilai rambut kemaluan lebat adalah sesuatu yang enggak higienis, rambut tersebut justru menjamin area vagina tetap bersih dan sehat, lho!
Kita mungkin khawatir rambut kemaluan yang lebat akan menimbulkan bau di sekitar area kemaluan.
Padahal, bau muncul ketika kulit mengeluarkan keringat dan menyatu bersama feromon dan bakteri kemudian rambut kemaluan menangkap bau tersebut.
Fyi, bau yang kita cium adalah bakteri yang bercampur dengan keringat dan minyak, jadi selama kita sering mandi dan menjaga kebersihan, rambut kemaluan bukanlah sesuatu yang enggak higienis.
Melindungi Dari IMS
Memang mungkin belum ada penelitian khusus tentang ini.
Namun, jika seseorang memiliki area kulit yang sedikit terekspos, potensi gesekan antar-kulit dan menyebabkan Infeksi Menular Seksual (IMS) akan lebih minimal.
Sementara area kewanitaan yang bersih dari rambut kemaluan berpotensi menjadi tempat bernaung kutu kemaluan.
Melindungi Jaringan Internal yang Halus
Rambut kemaluan jelas dapat melindungi kulit luar area kemaluan yang cukup sensitif serta bisa mengalami gatal dan iritasi akibat gesekan dengan bahan celana.
Enggak hanya itu, rambut kemaluan yang dibiarkan enggak terpangkas juga bisa membantu melindungi jaringan di dalamnya.
Bagi perempuan dengan labia bagian dalam sedikit lebih terbuka, rambut kemaluan menjadi garis pertahanan peertama terhadap serangan dari luar yang dapat menyebabkan gatal, iritasi, dan infeksi.
BACA JUGA : Ketahui Girls, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Vagina
BACA JUGA : Malas Ganti Pembalut dan 7 Hal Lainnya Ini Bisa Menjadi Penyebab Vagina Beraroma Kurang Sedap
Cukur Atau Waxing Bisa Sebabkan Infeksi dan Iritasi
Para dokter menemui pasien yang mengalami folikulitis (radang folikel rambut), abses, laserasi, iritasi, dan bahkan infeksi akibat perawatan untuk menghilangkan rambut kemaluan.
Dari situ, ditemukan setiap harinya ada saja pasien yang datang dengan keluhan tersebut dan khawatir benjolan atau iritasi ringan di area kemaluan mereka adalah tanda IMS.
Padahal, benjolan tersebut sebenarnya hanyalah akibat dari luka kecil yang menjadi infeksi atau radang.
Area kemaluan adalah area yang sangat sensitif dan kita berisiko tinggi merusak jaringan yang sangat penting di area tersebut dengan melakukan penghilangan rambut kemaluan.
Para ahli enggak merekomendasikan waxing atau laser, selain karena rasanya mungkin menyakitkan, biayanya juga tinggi dan banyak cewek yang mengalamin folikulitis parah akibat waxing.
Selain itu, cewek yang melakukan perawatan tersebut juga berpotensi mengalami luka bakar dan iritasi kulit ringan lainnya.
Sementara laser dapat menyebabkan luka bakar dan biayanya juga enggak murah.
Menipis Seiring Bertambahnya Usia
Rambut kemaluan biasanya tumbuh dengan kecepatan tetap, rata-rata 0,5 milimeter setiap harinya.
Namun, tahukah kita? Seiring bertambahnya usia, sama seperti pertumbuhan rambut di area tubuh lainnya, rambut kemaluan juga akan semakin menipis setiap tahap hormonal berbeda dalam hidup kita.
Selain itu, kondisi medis dan obat-obatan tertentu juga dapat membuat rambut kemaluan menipis.
Enggak Perlu Mencukur Habis
Jika kita merasa sangat enggak nyaman dengan rambut kemaluan yang lebat, kita masih bisa mempertahankan jumlah rambut yang cukup dengan tetap menghindari risiko luka bakar.
Jika memang kita pengin bercukur, gunakan pisau cukur listrik seperti yang digunakan cowok untuk mencukur janggut.
Itu dilakukan agar kita enggak memotong kulit sendiri ketika hendak mencukur rambut kemaluan.
Meski begitu, mencukur rambut kemaluan tetap enggak disarankan.
Selain itu, untuk mencegah luka bakar, benjolan, jerawat, atau iritasi lainnya pada kulit dan folikel rambut akibat tindakan pencukuran, disarankan untuk selalu menggunakan pisau cukur baru setiap sesi pencukuran.
Artikel ini telah tayang di laman cewekbanget dengan judul Rambut Kemaluan Disarankan Enggak Dicukur Karena 7 Alasan Ini!

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!