TRIBUNJUALBELI.COM - Makan sahur adalah hal yang penting saat berpuasa di bulan Ramadan, sahur dilakukan untuk mengganti sarapan seperti hari-hari biasa.
Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW menganjurkan untuk umatnya bangun sahur pada sepertiga malam terakhir.
Jika dihitung dengan jam, sahur sudah dimulai dari pukul 01.00 hingga waktu subuh tiba.
Tapi rata-rata mereka yang berpuasa mengatakan kalau mereka baru melaksanakan santap sahur mereka jelang imsak. Atau ada juga yang lebih suka sahur sesuai dengan jadwalnya sekitar pukul tiga pagi.
Sebenarnya tidak ada halangan mau sahur pada pukul berapa saja. Tentu, asal tidak lewat dari jadwal imsak yang sudah ditentukan sebelumnya.
Akan tetapi, kebisaan santap sahur mendekati jadwal imsak itu ternyata kurang baik terhadap tubuh.
Apalagi, sebagian besar pasti akan kembali tidur usai melaksanakan salat subuh yang hanya berbeda beberapa menit dari seruan imsak (tanda akhir makan sahur selesai).
BACA JUGA:
Makan Sahur Mepet Imsak Tidak Dianjurkan Pakar, Simak Alasannya
Kebiasaan sahur mendekati jadwal imsak yang kemudian disusul dengan tidur akan menyebabkan gangguan asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) di mana kita akan merasakan rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang mengganjal di dalam perut.
Jika hal ini tidak segera ditangani, kita akan sulit mencerna makanan yang masuk.
"Kebiasaan ini meningkatkan risiko terjadinya masalah pada lambung seperti dispepsia atau GERD, terutama jika kita sudah mempunyai penyakit maag sebelumnya,” ucap ahli ilmu penyakit dalam, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, seperti dilansir oleh Kompas.
Bagaimana antisipasinya? Banyak pakar menganjurkan kita untuk sahur lebih awal agar dapat memberikan lambung kita sedikit napas untuk beraktivitas.
Kalau tetap ingin sahur mepet imsak, kita bisa menunda tidur setelah subuh kita dengan beribadah agar lambung tidak terkena gangguan seperti itu.
Katakanlah satu jam kemudian setelah salat subuh, baru kita dianjurkan tidur kembali.
Sementara saran lain diberikan Prof. Hardinsyah, Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia dan Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB.
Dirinya merekomendasikan makan sahur dalam waktu 1-2 jam sebelum imsak.
Dengan begitu, tubuh akan tetap berenergi dan tak merasa lemas saat menjalani puasa.
Untuk menu makanannya, bisa disamakan seperti menu makan sehat, atau setidaknya 2⁄3 dari sarapan yang kita konsumsi.
"Supaya perut tidak kaget karena kondisi di pagi hari yang dingin, persiapkanlah tubuh setengah jam sebelum sahur. Lakukan aktivitas seperti mempersiapkan makanan yang akan disantap, atau melakukan pergerakan ringan," katanya.
Selain itu, menyambung pendapat Fahrial Syam, Hardinsyah setuju, sahur 1 – 2 jam menjelang imsak, tidak akan menimbulkan GERD atau gangguan lambung bila kita ingin tidur kembali setelah salat subuh.(*)
(Health.Grid/Soesanti Harini Hartono)
Artikel ini telah tayang di Health.Grid dengan judul Sahur Mepet Imsak Ternyata Tidak Dianjurkan Pakar, Ini Alasannya

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!