TRIBUNJUALBELI.COM - Jam merupakan alat penunjuk waktu yang jadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan jam.
Tanpa jam kita tak bisa mengatur waktu dengan baik.
Bisa dibilang jam merupakan salah satu penemuan terbaik di dunia.
Awalnya manusia menggunakan jam matahari untuk mengetahui waktu pada tahun 2.000 sebelum masehi.
Jam matahari dibuat dengan menancapkan tongkat panjang pada tanah.
Posisi bayangan tongkat itulah yang menjadi patokan perubahan waktu.
Namun perkembangan teknologi membuat cara tersebut ditinggalkan.
Jam-jam analog dan digital kini jadi pilihan orang untuk melihat waktu.
Nah, jika kalian menggunakan jam analog, pasti melihat perputaran waktu selalu dari kiri ke kanan.
Ternyata patokan ini bukan asal dibuat.
Perputaran itu mengikuti bayangan di bumi bagian utara.
Matahari terbit dari timur, melewati selatan, lalu terbenam di barat.
Timur ada di sebelah kanan, sedangkan barat ada di sebelah kiri.
Di pagi hari, bayangan benda ada di sebelah kiri, karena sinar matahari datang dari sisi timur (kanan).
Di sore hari, bayangan benda ada di sebelah kanan, karena sinar matahari datang dari sisi barat (kiri).
Jadi, matahari berputar dari kanan ke kiri.
Itu membuat bayangan berputar dari kiri ke kanan.
Perputaran bayangan itulah yang menjadi patokan putaran arah jarum jam (kiri ke kanan).
Lalu kenapa patokan perputaran jam berdasarkan bumi bagian utara?
Ternyata patokan ini dibuat oleh orang-orang dari peradaban Mesir, Mesopotamia hingga Indus yang terletak di bumi bagian utara.
Jadi jika patokan tersebut dibuat oleh orang-orang yang tinggal di bumi bagian selatan bisa saja arah jarum jam bakal berubah dari kanan ke kiri. (*)
(Hanggara N.Hendrayana/TribunJualBeli.com)