BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ruang makan merupakan salah satu area penting di dalam rumah.
Di tempat inilah seluruh anggota keluarga berkumpul, berbincang, dan menikmati hidangan bersama.
Namun, di balik suasana hangat yang diharapkan, tidak sedikit orang yang justru merasa ruang makannya terasa sempit, kurang nyaman, atau tampak tidak seimbang dengan ruangan lain.
Kesalahan dalam menata ruang makan sering kali terjadi karena kurangnya perhatian terhadap detail desain dan fungsi.
Padahal, ruang makan yang dirancang dengan baik tidak hanya mempercantik interior rumah, tetapi juga meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga.
Agar hal tersebut tidak terjadi, berikut enam kesalahan desain ruang makan yang perlu diperhatikan sebelum menata atau merenovasi ruangan:
Baca Juga : Ciptakan Suasana Hangat di Ruang Makan dengan 4 Ide Ini
1. Ukuran Furnitur yang Tidak Proporsional
Salah satu kesalahan paling umum dalam mendesain ruang makan adalah memilih meja dan kursi yang ukurannya tidak sesuai dengan luas ruangan.
Banyak orang tergoda membeli meja besar dengan harapan terlihat mewah dan elegan.
Namun, hasilnya justru membuat ruang terasa sesak dan sulit dilalui.
Idealnya, pemilihan furnitur disesuaikan dengan ukuran ruang dan mempertimbangkan jarak antarperabot.
Sisakan setidaknya 80–100 cm di sekeliling meja agar kursi dapat ditarik dan digunakan dengan nyaman.
Selain itu, pilih bentuk meja yang sesuai, misalnya meja bundar untuk ruang kecil dan meja persegi panjang untuk ruang yang memanjang.
Dengan perbandingan ukuran yang tepat, ruang makan akan terasa lebih seimbang, fungsional, dan tetap estetik.
2. Pencahayaan yang Tidak Tepat
Pencahayaan memegang peran besar dalam menciptakan suasana ruang makan.
Banyak desain gagal karena pencahayaan yang terlalu redup atau justru terlalu terang hingga membuat mata silau.
Cahaya yang tepat dapat membangun nuansa hangat dan mendukung kenyamanan saat makan.
Gunakan kombinasi lampu utama dan lampu gantung dekoratif di atas meja makan untuk menonjolkan area tengah ruangan.
Bila memungkinkan, manfaatkan cahaya alami dari jendela besar atau skylight di siang hari agar ruang terasa lebih hidup.
Selain fungsional, pencahayaan juga bisa menjadi elemen estetika.
Pemilihan lampu dengan desain menarik dapat menjadi titik fokus yang memperkuat karakter ruang makan.
3. Tata Letak Ruang yang Tidak Efisien
Baca Juga : Rumah Lebih Luas dan Lega, Inilah 5 Manfaat Menyatukan Ruang Keluarga dengan Ruang Makan
Kesalahan berikutnya adalah penataan ruang makan yang tidak mempertimbangkan sirkulasi dan jarak antar area.
Misalnya, meja makan ditempatkan terlalu dekat dengan dapur atau pintu masuk, sehingga pergerakan menjadi terbatas.
Sebelum menata, sebaiknya dibuat perencanaan sederhana berupa layout ruangan untuk menentukan posisi perabot secara proporsional.
Pastikan jalur pergerakan di sekitar meja tetap lega, terutama bagi rumah dengan konsep terbuka yang menyatukan ruang makan dan dapur.
Ruang makan yang tertata dengan baik bukan hanya terlihat rapi, tetapi juga lebih fungsional dan nyaman digunakan setiap hari.
4. Ketidaksesuaian dengan Gaya Interior Rumah
Setiap rumah memiliki karakter desain tersendiri, mulai dari minimalis, skandinavia, modern, hingga klasik.
Namun, tidak jarang ruang makan justru tampil berbeda jauh dari gaya keseluruhan rumah.
Hal ini menciptakan kesan terpisah dan menurunkan harmonisasi interior secara keseluruhan.
Untuk menghindarinya, pastikan elemen desain seperti warna dinding, material meja, tekstur lantai, hingga bentuk lampu tetap selaras dengan konsep utama rumah.
Contohnya, rumah bergaya minimalis cocok menggunakan furnitur sederhana dengan warna netral, sementara rumah klasik dapat memadukan ornamen kayu dan lampu gantung elegan.
Keselarasan desain akan membuat ruang makan terasa menyatu dan menciptakan alur visual yang nyaman di seluruh rumah.
5. Penggunaan Dekorasi yang Berlebihan
Dekorasi memang dapat mempercantik ruangan, tetapi jika berlebihan justru membuat ruang makan tampak penuh dan tidak nyaman.
Vas bunga besar, lukisan berukuran besar, atau pajangan dinding yang terlalu ramai bisa mengalihkan fokus dari fungsi utama ruangan.
Cukup pilih beberapa elemen dekoratif yang memiliki nilai visual tinggi.
Misalnya, satu centerpiece elegan di atas meja makan, karpet bertekstur lembut di bawah meja, atau lampu gantung artistik yang menjadi fokus utama.
Gunakan prinsip kurang lebih baik agar suasana ruang makan tetap lapang, rapi, dan mudah dibersihkan.
6. Mengabaikan Kenyamanan dan Fungsionalitas
Tampilan visual sering kali menjadi prioritas utama dalam desain interior, padahal faktor kenyamanan dan fungsi tidak kalah penting.
Banyak ruang makan terlihat indah di foto, namun terasa tidak nyaman saat digunakan.
Kenyamanan bisa dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tinggi meja yang tidak sesuai, kursi tanpa sandaran, ventilasi yang buruk, hingga material meja yang sulit dibersihkan.
Pastikan setiap elemen memiliki fungsi yang jelas dan mendukung aktivitas makan.
Jika ruang makan menyatu dengan dapur, gunakan pembatas visual seperti partisi kayu, rak terbuka, atau perbedaan level lantai agar tetap terpisah secara fungsi namun tetap terlihat menyatu secara visual.
Ruang makan bukan sekadar tempat untuk menyantap makanan, melainkan juga ruang yang membangun kedekatan emosional di dalam rumah.
Saat penataan dilakukan dengan cermat, suasana yang tercipta akan jauh lebih harmonis dan menyenangkan bagi siapa pun yang berada di dalamnya.
(Eno/TribunJualBeli.com)