BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Tinggal di pinggir kota sering kali dianggap sebagai pilihan bijak bagi banyak orang yang ingin memiliki rumah pribadi tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
Harga rumah yang lebih murah, suasana lingkungan yang tenang, serta udara yang masih bersih menjadi daya tarik utama kawasan pinggiran.
Namun di balik kelebihannya, ada sejumlah kekurangan rumah di pinggir kota yang patut diperhatikan.
Tidak sedikit orang yang menyesal karena hanya tergiur harga murah tanpa mempertimbangkan faktor kenyamanan dan aksesibilitas jangka panjang.
Agar kamu tidak salah langkah, berikut ulasan lengkap mengenai 5 kekurangan tinggal di rumah pinggir kota yang sebaiknya kamu ketahui sebelum membeli:
Baca Juga : Gaji Pas-Pasan Bukan Halangan! Ini 7 Keuntungan Beli Rumah di Pinggir Kota
1. Akses Transportasi Umum Terbatas
Salah satu kendala utama tinggal di pinggir kota adalah akses transportasi yang belum memadai.
Tidak semua wilayah pinggiran terjangkau oleh angkutan umum seperti bus, commuter line, atau ojek online.
Bagi yang bekerja di pusat kota, hal ini bisa menjadi tantangan besar.
Perjalanan harian ke tempat kerja bisa memakan waktu lebih lama dan membuat kamu harus bergantung pada kendaraan pribadi.
Selain itu, biaya transportasi akan ikut meningkat, baik dari sisi bahan bakar, tol, maupun perawatan kendaraan.
Bahkan, di beberapa kawasan, akses jalan masih minim penerangan atau belum diaspal sepenuhnya, yang tentu kurang nyaman saat bepergian malam hari.
2. Fasilitas Umum Belum Lengkap
Jika dibandingkan dengan kawasan perkotaan, rumah di pinggir kota biasanya belum memiliki fasilitas umum yang lengkap.
Sekolah unggulan, rumah sakit besar, pusat perbelanjaan, hingga tempat hiburan mungkin masih berada cukup jauh dari kawasan perumahan.
Akibatnya, kamu perlu menempuh jarak lebih jauh hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti belanja, berobat, atau mengurus administrasi.
Meskipun beberapa pengembang kini mulai menghadirkan konsep one stop living dengan fasilitas internal yang cukup lengkap, tetap saja tidak semua perumahan menyediakan itu.
Artinya, penghuni perlu bersabar menunggu perkembangan kawasan sekitar agar fasilitas publik semakin memadai.
3. Infrastruktur Masih Berkembang
Baca Juga : 10 Panduan Lengkap Mewujudkan Rumah Idaman di Pinggir Kota
Masalah lain yang sering muncul adalah infrastruktur yang belum sempurna.
Di banyak kawasan pinggiran, kondisi jalan belum sepenuhnya baik, saluran air sering tersumbat, atau penerangan jalan umum masih minim.
Hal ini bisa berdampak pada kenyamanan dan keamanan penghuni.
Misalnya, ketika musim hujan datang, genangan air atau banjir lokal bisa saja terjadi karena sistem drainase belum tertata baik.
Selain itu, sambungan listrik dan jaringan internet di beberapa lokasi juga belum secepat dan stabil seperti di pusat kota.
Bagi kamu yang bekerja dari rumah atau membutuhkan koneksi internet yang kuat, hal ini tentu bisa menjadi hambatan.
4. Jarak ke Pusat Aktivitas Cukup Jauh
Tinggal di pinggir kota memang terasa lebih tenang, tapi kamu harus siap dengan konsekuensinya: jarak ke pusat aktivitas menjadi lebih jauh.
Perjalanan ke kantor, sekolah, atau bahkan tempat hiburan bisa memakan waktu panjang, apalagi jika jalanan macet di jam sibuk.
Kondisi ini bukan hanya melelahkan, tapi juga bisa mengurangi waktu istirahat dan kebersamaan dengan keluarga.
Banyak penghuni pinggir kota akhirnya harus berangkat lebih pagi dan pulang lebih malam agar tidak terjebak kemacetan.
Selain itu, aktivitas sosial seperti berkumpul dengan teman, menghadiri acara keluarga, atau menikmati hiburan di pusat kota juga bisa menjadi jarang karena jarak yang tidak praktis.
5. Potensi Kenaikan Nilai Properti Cenderung Lambat
Harga rumah di pinggir kota memang lebih terjangkau, namun pertumbuhan nilai propertinya biasanya tidak secepat di kawasan tengah kota.
Hal ini disebabkan karena masih terbatasnya infrastruktur dan aktivitas ekonomi di sekitarnya.
Nilai properti baru akan naik signifikan jika kawasan tersebut mulai berkembang.
Misalnya, dibangunnya jalan tol baru, terminal, atau kawasan industri di dekatnya.
Oleh karena itu, pembeli rumah di pinggiran sebaiknya tidak hanya tergiur harga murah, tapi juga harus melakukan riset terhadap rencana pengembangan wilayah dari pemerintah atau pengembang.
Investasi di pinggir kota tetap menjanjikan, asalkan kamu jeli memilih lokasi yang punya prospek pertumbuhan ke depan.
Pada akhirnya, semua kembali pada kebutuhan dan gaya hidup masing-masing.
Yang penting, jangan terburu-buru membeli hanya karena harga murah.
(Eno/TribunJualBeli.com)