0

Tarikan Awal Motor Matic Berat? Ini 5 Faktor Penyebab Umumnya!

Penulis: eno tjb
Tarikan Awal Motor Matic Berat? Ini 5 Faktor Penyebab Umumnya!

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi pengguna motor matic, performa tarikan awal jadi salah satu hal yang paling terasa saat berkendara.

Apalagi buat yang sering melintasi jalanan padat, berhenti di lampu merah, atau butuh akselerasi cepat untuk menyalip kendaraan lain.

Tapi kadang, meski gas sudah dipelintir cukup dalam, motor malah terasa berat, loyo, bahkan seperti ngeden.

Kalau kamu pernah mengalami hal ini, jangan langsung panik.

Tarikan motor matic yang berat bisa disebabkan oleh beberapa hal sederhana yang sering luput dari perhatian.

Yuk, simak tiga penyebab utamanya di bawah ini agar motor kamu kembali bertenaga di setiap putaran gas!

Baca Juga : Tarikan Mesin Tetap Halus! 4 Cara Mudah Atasi Gredek pada CVT Motor Matik

1. CVT Kotor atau Komponen Aus

Sistem CVT (Continuously Variable Transmission) adalah jantung penggerak motor matic.

Sepeda Motor Bekas
 
 
Motor Honda Scoopy Tahun 2016 Bekas - Jakart aTimur
Rp 8,000,000.00
dki-jakarta

Komponen seperti v-belt, roller, dan pulley bekerja mengatur tenaga dari mesin menuju roda belakang.

Jika bagian ini kotor atau aus, tenaga yang seharusnya tersalurkan dengan halus malah tertahan.

Biasanya gejalanya terasa saat tarikan awal tersendat, disertai suara berisik dari area CVT.

V-belt yang sudah longgar atau roller yang aus bisa membuat akselerasi jadi berat dan tersendat.

Bersihkan CVT setiap 8.000–10.000 km dan ganti v-belt sesuai rekomendasi pabrikan.

Jangan biarkan debu menumpuk karena bisa mempercepat keausan.

2. Filter Udara Tersumbat

Filter Udara Tersumbat

Filter udara punya peran penting dalam menjaga keseimbangan campuran udara dan bahan bakar di ruang pembakaran.

Kalau filter kotor, udara yang masuk jadi berkurang, pembakaran pun tidak sempurna.

Hasilnya?

Mesin kehilangan tenaga dan tarikan awal terasa berat.

Selain tarikan berat, kamu mungkin juga akan merasakan motor jadi lebih boros bensin dan muncul suara mesin yang ngeden.

Bersihkan filter udara tiap 2.000–4.000 km, dan ganti setiap 8.000–10.000 km, tergantung kondisi jalan dan kebiasaan pemakaian.

Gunakan udara bertekanan untuk membersihkannya, hindari mencuci dengan air atau bensin karena bisa merusak serat filter.

3. Tekanan Angin Ban Tidak Sesuai

Baca Juga : 5 Cara Merawat Mesin Motor Setelah Dibongkar, Cegah Overheat dan Tarikan Berat

Jangan remehkan tekanan ban!

Ban yang kempis bisa bikin motor terasa berat, terutama saat akselerasi awal.

Ban yang terlalu lembek meningkatkan gaya gesek dengan permukaan jalan, sehingga mesin bekerja lebih keras untuk memutar roda.

Efeknya bukan cuma tarikan jadi berat, tapi juga konsumsi bahan bakar meningkat dan umur ban jadi lebih pendek.

Periksa tekanan ban seminggu sekali. Umumnya, tekanan ideal untuk motor matic adalah 29 psi di depan dan 33 psi di belakang, tergantung model motor dan beban penumpang.

4. Busi Lemah atau Kotor

Busi Lemah atau Kotor

Busi merupakan pemantik api dalam ruang bakar.

Kalau busi sudah kotor, aus, atau jarak celah elektroda tidak sesuai, pembakaran di mesin jadi tidak sempurna.

Akibatnya, motor sulit menyala dengan tenaga penuh dan tarikan awal terasa berat.

Busi yang lemah juga bisa bikin motor “brebet” dan konsumsi bahan bakar meningkat.

Periksa kondisi busi setiap 4.000 km.

Bersihkan jika berkerak, dan ganti setiap 8.000–12.000 km agar sistem pengapian tetap optimal.

5. Injektor atau Karburator Kotor

Baik motor matic injeksi maupun karburator, keduanya sangat bergantung pada sistem pengaliran bahan bakar yang bersih.

Nadzira
 
 
Motor Honda Beat CBS ISS 2018 Jarang Pakai Fitur Starter Halus Iddling Stop - Jakarta Selatan
Rp 11,700,000.00
dki-jakarta

Jika injektor tersumbat atau karburator kotor, aliran bensin ke ruang bakar jadi tidak lancar.

Campuran udara dan bahan bakar pun tidak seimbang, sehingga tenaga mesin berkurang.

Untuk motor injeksi, lakukan pembersihan injektor dengan alat khusus setiap 8.000–10.000 km.

Sedangkan motor karburator, lakukan servis rutin agar aliran bensin tetap lancar dan karburator bebas kerak.

Ingat, motor matic yang responsif bukan cuma bikin nyaman dikendarai, tapi juga membantu efisiensi bahan bakar dan memperpanjang umur komponen.

Jadi, jangan malas servis dan selalu perhatikan detail kecil yang sering diabaikan.

(Eno/TribunJualBeli.com)