BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ketika berbicara tentang rumah hook, yaitu rumah yang terletak di sudut pertemuan dua jalan, banyak orang langsung mengaitkannya dengan gengsi, keberuntungan, hingga perawatan yang lebih sulit.
Tak heran, keberadaan rumah hook seringkali menimbulkan berbagai pandangan pro dan kontra.
Ada yang rela membayar lebih mahal demi mendapatkannya, ada pula yang justru menghindari karena dianggap menyimpan mitos tertentu.
Padahal, tidak semua anggapan itu benar.
Banyak informasi yang beredar di masyarakat sebenarnya hanyalah opini turun-temurun yang belum tentu sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.
Mari kita bedah satu per satu:
Baca Juga : 6 Nilai Lebih Desain Rumah Hook untuk Hunian Modern
1. Rumah Hook Selalu Membawa Keberuntungan
Banyak orang percaya bahwa rumah hook dianggap membawa hoki karena memiliki dua sisi terbuka yang diyakini membuat energi lebih mudah masuk.
Dalam beberapa tradisi, posisi rumah seperti ini bahkan disebut sebagai simbol rezeki yang mengalir deras.
Namun, pada kenyataannya, keberuntungan sebuah rumah tidak ditentukan oleh posisinya semata.
Faktor kenyamanan, tata letak ruangan, ventilasi udara, hingga kualitas lingkungan jauh lebih berpengaruh terhadap kehidupan penghuninya.
Jika rumah hook dirancang dengan buruk, misalnya ventilasi tidak optimal atau terkena polusi jalan maka hoki yang diharapkan justru bisa berbalik menjadi masalah.
2. Rumah Hook Lebih Butuh Perawatan karena Dua Arah Jalan
Ada juga anggapan bahwa tinggal di rumah hook akan merepotkan, sebab sisi rumah yang berbatasan langsung dengan jalan lebih banyak sehingga membutuhkan biaya perawatan ekstra.
Misalnya, tembok lebih cepat kotor akibat debu dan polusi kendaraan yang lewat.
Memang, secara logika, dinding rumah hook akan lebih terekspos dibanding rumah di tengah deretan kavling.
Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan desain arsitektur yang tepat, seperti menggunakan material eksterior yang tahan cuaca, memilih cat khusus luar ruangan, atau menambahkan pagar dan taman sebagai pelindung alami.
Baca Juga : 10 Strategi Mendesain Rumah di Posisi Hook agar Lebih Nyaman
3. Harga Rumah Hook Selalu Lebih Mahal
Pasar properti memang kerap menempatkan rumah hook di posisi premium.
Alasannya sederhana: rumah hook memiliki akses dua arah, sirkulasi udara lebih baik, dan tampilan fasad lebih leluasa untuk didesain.
Tak heran jika pengembang menjualnya dengan harga lebih tinggi.
Namun, tidak semua rumah hook otomatis lebih mahal.
Harga tetap sangat bergantung pada lokasi, ukuran tanah, serta fasilitas pendukung.
Dalam beberapa kasus, rumah hook di area dengan lalu lintas padat justru kurang diminati karena dianggap bising dan kurang privat, sehingga harganya bisa sama atau bahkan lebih rendah dibanding rumah biasa di deretan yang sama.
4. Rumah Hook Tidak Nyaman Karena Kurang Privat
Salah satu alasan orang enggan memilih rumah hook adalah karena dianggap kurang memberikan privasi.
Dengan dua sisi terbuka yang langsung menghadap jalan, penghuni seolah mudah terlihat oleh orang luar.
Padahal, privasi dapat diatur melalui desain yang tepat.
Misalnya, dengan memasang pagar hijau berupa tanaman, membuat dinding tinggi dengan motif estetik, atau memanfaatkan jendela dengan kaca satu arah.
Dengan cara ini, rumah hook justru bisa menghadirkan kenyamanan lebih karena sirkulasi cahaya dan udara lebih optimal dibanding rumah di tengah deret.
Banyak mitos yang beredar di masyarakat sering kali lebih bersifat kepercayaan turun-temurun daripada fakta nyata.
Yang paling penting adalah bagaimana rumah tersebut dirancang, dikelola, dan ditempati.
(Eno/TribunJualBeli.com)