BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Spion motor mungkin terlihat sepele, tetapi fungsinya sangat vital dalam mendukung keselamatan berkendara.
Tanpa spion yang stabil, pengendara akan kesulitan memantau kondisi lalu lintas di belakang, terutama saat hendak berpindah jalur atau menyalip kendaraan lain.
Sayangnya, banyak pemotor mengeluhkan spion yang sering kendur atau longgar sehingga posisinya mudah berubah ketika motor melaju.
Masalah ini bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa meningkatkan risiko kecelakaan karena pengendara kehilangan visibilitas.
Lalu, mengapa spion motor sering kendur?
Berikut lima penyebab utama yang perlu diketahui:
Baca Juga : 5 Rahasia Bikin Spion Motor Tetap Kinclong Meski Sering Dipakai
1. Ulir Baut Spion yang Mulai Aus
Spion dipasang pada setang menggunakan sistem ulir.
Seiring berjalannya waktu, ulir baut bisa mengalami keausan karena sering dikencangkan, dilepas, atau diputar secara paksa.
Ulir yang aus tidak mampu lagi mencengkeram dengan kuat, sehingga spion mudah berputar sendiri meski sudah dikencangkan.
Motor yang sudah berusia lama atau motor yang sering diganti spion aftermarket biasanya lebih rentan mengalami masalah ini.
Jika dibiarkan, ulir bisa semakin rusak dan akhirnya perlu diganti dudukan atau bautnya.
2. Getaran Mesin dan Jalan yang Tidak Rata
Getaran adalah musuh utama kestabilan spion.
Pada motor dengan mesin bergetar tinggi, seperti motor satu silinder, getaran dari mesin akan merambat ke setang dan membuat spion cepat longgar.
Selain itu, kondisi jalan juga turut memengaruhi.
Motor yang sering dipakai di jalanan berlubang, bergelombang, atau tidak rata akan menyalurkan guncangan ke seluruh rangka, termasuk ke bagian spion.
Akibatnya, baut pengikat menjadi longgar dan spion pun kendur meski awalnya sudah terpasang kuat.
3. Mur Pengunci yang Tidak Kuat
Baca Juga : 5 Fungsi Cermin Spion Motor, Lebih dari Sekadar Melihat ke Belakang
Beberapa motor dilengkapi mur pengunci tambahan untuk mengencangkan spion.
Fungsi mur ini adalah mencegah spion bergerak meski ulir utama sedikit longgar.
Namun, jika mur pengunci tidak dipasang dengan benar, longgar, atau bahkan hilang, spion akan lebih mudah kendur.
Masalah ini sering ditemui pada motor yang sudah sering dibongkar pasang spionnya.
Karena mur kecil dan sering dianggap sepele, banyak pengendara tidak sadar bahwa komponen kecil inilah yang menentukan kuat tidaknya posisi spion.
4. Kualitas Spion Kurang Baik
Banyak pengendara mengganti spion standar bawaan pabrik dengan spion aftermarket yang lebih kecil atau bergaya sporty.
Sayangnya, tidak semua spion aftermarket memiliki kualitas yang baik.
Dudukan ulir yang tipis, bahan mur yang lemah, atau desain yang kurang presisi membuat spion jenis ini lebih mudah kendur.
Spion bawaan pabrikan umumnya sudah dirancang agar kuat menahan getaran dan guncangan.
Jadi, jika mengganti spion dengan produk aftermarket, pastikan memilih yang berkualitas agar tidak sering bermasalah.
5. Kebiasaan Pengendara Memutar Spion Secara Paksa
Faktor terakhir justru berasal dari perilaku pengendara sendiri.
Banyak orang menyesuaikan posisi spion dengan cara memutarnya secara paksa tanpa melonggarkan mur pengunci terlebih dahulu.
Kebiasaan ini bisa merusak ulir baut secara perlahan, hingga akhirnya membuat spion sulit kencang meski sudah dikencangkan berkali-kali.
Padahal, cara yang benar adalah dengan sedikit mengendurkan mur pengunci, mengatur posisi spion sesuai kebutuhan, lalu mengencangkan kembali.
Dengan begitu, ulir tetap awet dan spion lebih stabil.
(Eno/TribunJualBeli.com)