0

Mengungkap 4 Penyebab Lantai Keramik Tiba-Tiba Retak dan Pecah

Penulis: eno tjb
Mengungkap 4 Penyebab Lantai Keramik Tiba-Tiba Retak dan Pecah

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Lantai keramik hingga kini masih menjadi pilihan favorit banyak orang untuk mempercantik hunian.

Selain tampilannya yang rapi dan beragam motif, keramik juga dikenal cukup kuat, mudah dibersihkan, serta mampu memberikan kesan dingin pada ruangan.

Namun, di balik keunggulannya, keramik juga bisa mengalami kerusakan.

Salah satu masalah yang sering muncul adalah keramik tiba-tiba retak atau bahkan pecah, padahal tidak ada benda keras yang menimpa atau terbentur.

Kondisi ini tentu membuat penghuni rumah heran sekaligus khawatir, apalagi jika kerusakan terjadi di banyak titik.

Untuk memahaminya lebih dalam, mari mengulas 4 penyebab utama lantai keramik tiba-tiba retak dan pecah berikut ini:

Baca Juga : 5 Kelebihan Lantai Beton yang Bikin Rumah Lebih Kokoh dan Estetis

1. Permukaan Dasar yang Tidak Rata

Salah satu faktor utama yang membuat keramik mudah retak adalah permukaan dasar lantai yang tidak rata.

Angel Wastu Property
 
 
Dijual Rumah Baru Siap Huni Di Ngemplak Sleman 11 Menit Ke UII - Sleman
Rp 885,000,000.00
di-yogyakarta

Saat pemasangan, keramik seharusnya ditempelkan pada lantai dasar yang padat dan rata.

Jika ada rongga udara atau permukaan bergelombang, beban yang diterima keramik tidak akan menyebar secara merata.

Akibatnya, ketika diinjak atau terkena tekanan, titik tertentu pada keramik menahan beban lebih besar dibanding bagian lain.

Inilah yang membuat keramik cepat retak bahkan pecah.

Kesalahan ini sering terjadi jika proses pemasangan dilakukan terburu-buru atau tanpa memperhatikan detail pada lantai dasar.

2. Kualitas Adukan Semen yang Kurang Baik

Kualitas Adukan Semen yang Kurang Baik

Campuran semen dan pasir berfungsi sebagai perekat utama antara keramik dengan lantai.

Jika adukan yang digunakan terlalu encer, terlalu tipis, atau tidak dipadatkan dengan baik, ikatan antara keramik dan lantai akan menjadi lemah.

Seiring waktu, rongga kecil di bawah keramik akan semakin melebar dan membuat daya tahan keramik menurun.

Akibatnya, lantai bisa berbunyi kopong saat diketuk, mudah retak, dan pecah ketika terkena beban.

Kualitas bahan juga sangat berpengaruh, jika semen atau pasir yang dipakai tidak sesuai standar, keramik tidak akan bertahan lama.

Baca Juga : 5 Kelemahan Lantai Teraso yang Sering Jadi Pertimbangan Pemilik Rumah

3. Tekanan atau Beban Berlebih

Walaupun keramik cukup kuat, material ini memiliki batas kekuatan tertentu.

Barra
 
 
Jual Rumah Luas 250 m2 Bekas Area Gunung Batu Cidamar - Cimahi
Rp 2,100,000,000.00
jawa-barat

Ketika mendapat tekanan berlebih, keramik bisa retak atau pecah.

Hal ini biasanya terjadi karena adanya perabotan berat seperti lemari kayu besar, kulkas, atau mesin cuci yang diletakkan langsung di atas keramik.

Jika beban berat tersebut tidak disertai alas yang merata, titik tekanan pada keramik akan terlalu besar.

Lama-kelamaan, keramik akan retak dari dalam hingga akhirnya pecah.

Selain perabot, aktivitas menjatuhkan benda keras atau menumpuk barang berat di satu titik juga bisa mempercepat kerusakan keramik.

4. Perubahan Suhu dan Pemuaian Material

Pemuaian Material

Penyebab lain yang sering diabaikan adalah perubahan suhu.

Keramik dan lapisan semen di bawahnya akan mengalami pemuaian dan penyusutan sesuai perubahan suhu ruangan.

Pada siang hari, suhu bisa membuat keramik memuai, sedangkan pada malam hari suhu dingin menyebabkan penyusutan.

Jika pemasangan keramik tidak menyisakan celah nat yang cukup, keramik akan saling menekan.

Tekanan antar-keramik inilah yang kemudian memicu retakan, bahkan bisa membuat keramik pecah mendadak tanpa adanya benturan.

Faktor ini biasanya lebih cepat terlihat pada keramik yang dipasang di area terbuka atau yang sering terkena paparan panas matahari.

Dengan memahami penyebabnya, kerusakan keramik bisa diminimalisir sejak awal. Hasilnya, lantai rumah tetap rapi, indah, dan nyaman digunakan dalam jangka panjang.

(Eno/TribunJualBeli.com)