BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Cat dinding adalah salah satu elemen penting dalam mempercantik rumah.
Warna yang tepat bisa memberi suasana hangat, ceria, atau elegan sesuai selera penghuninya.
Namun, masalah yang sering muncul setelah beberapa waktu adalah cat mengelupas atau bergelembung.
Kondisi ini membuat dinding terlihat tidak rapi, kusam, bahkan bisa menimbulkan kesan rumah kurang terawat.
Sebelum memutuskan mengecat ulang, sebaiknya pahami dulu apa yang menyebabkan cat bisa cepat rusak.
Dengan begitu, kamu bisa mencegah hal yang sama terjadi di kemudian hari.
Berikut 5 penyebab utama cat dinding mengelupas dan bergelembung:
Baca Juga : 10 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengecat Dinding Rumah
1. Permukaan Dinding Tidak Bersih
Salah satu penyebab paling umum adalah kondisi dinding yang tidak bersih saat pengecatan.
Debu, minyak, sisa semen, hingga jamur bisa menjadi penghalang cat menempel dengan baik.
Jika cat diaplikasikan di atas permukaan yang kotor, lapisan cat hanya menempel di permukaan kotoran, bukan di dinding.
Akibatnya, setelah kering, cat mudah sekali mengelupas atau muncul gelembung kecil di sana-sini.
Sebelum mengecat, bersihkan dinding dari debu, kotoran, atau noda minyak.
Jika ada jamur atau lumut, gunakan cairan pembersih khusus dan biarkan dinding benar-benar kering.
2. Kelembapan Tinggi
Dinding lembap adalah musuh utama cat.
Biasanya disebabkan oleh rembesan air, kebocoran atap, talang air yang bocor, atau sirkulasi udara yang buruk.
Air yang terperangkap di balik lapisan cat akan mendorong keluar sehingga permukaan cat tampak menggelembung, lalu akhirnya mengelupas.
Masalah ini sering terjadi di area kamar mandi, dapur, atau dinding yang menempel langsung dengan luar rumah.
Pastikan area dinding benar-benar kering sebelum dicat.
Perbaiki sumber kebocoran atau rembesan, dan gunakan cat yang memang diformulasikan khusus untuk area lembap.
3. Mengecat di Atas Cat Lama yang Rusak
Baca Juga : 6 Cara Ampuh Membuat Warna Cat Dinding Luar Rumah Lebih Tahan Lama
Kebiasaan lain yang sering dilakukan adalah mengecat langsung di atas cat lama tanpa membersihkan permukaan terlebih dahulu.
Padahal, jika cat lama sudah mengelupas atau retak, cat baru tidak akan menempel sempurna.
Akhirnya, lapisan cat lama ikut terlepas dan menyeret cat baru di atasnya.
Sebelum mengecat, kelupas cat lama yang sudah rusak dengan kape atau amplas.
Setelah itu, ratakan permukaan dinding agar cat baru bisa menempel maksimal.
4. Lapisan Cat Terlalu Tebal atau Tidak Kering Sempurna
Sering kali, karena ingin cepat selesai, orang mengoleskan cat dengan lapisan tebal atau tidak menunggu cat lapis pertama benar-benar kering sebelum menambahkan lapisan berikutnya.
Akibatnya, cat bagian luar terlihat kering, tapi bagian dalam masih basah.
Hal ini membuat lapisan cat terjebak, lalu membentuk gelembung saat terkena panas atau lembap.
Gunakan cat sesuai petunjuk pemakaian.
Oleskan tipis-tipis dengan kuas atau roller, lalu tunggu sampai lapisan pertama benar-benar kering sebelum menambahkan lapisan berikutnya.
5. Pemilihan Cat yang Tidak Tepat
Tidak semua cat cocok untuk semua kondisi.
Misalnya, cat interior dipakai untuk dinding luar rumah, atau cat berkualitas rendah yang tidak tahan panas, hujan, dan lembap.
Akibatnya, cat lebih cepat rusak, warnanya pudar, mengelupas, bahkan berjamur.
Pilih cat sesuai kebutuhan.
Gunakan cat eksterior untuk luar rumah karena biasanya lebih tahan cuaca, dan gunakan cat interior untuk bagian dalam ruangan.
Jangan lupa pilih cat dengan kualitas baik, meski harganya sedikit lebih mahal.
Dengan memahami penyebabnya sejak awal, kamu tidak perlu sering-sering mengecat ulang.
Cat dinding bisa bertahan lebih lama, rumah tetap indah, dan tentunya lebih hemat biaya perawatan.
(Eno/TribunJualBeli.com)