BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Banyak pengendara motor yang ingin tampil lebih sporty dan keren dengan mengganti knalpot standar menjadi knalpot racing.
Suara khasnya yang lebih ngebass dan garang memang mampu meningkatkan rasa percaya diri saat berkendara.
Selain itu, sebagian orang percaya bahwa knalpot racing bisa meningkatkan performa mesin motor.
Tidak heran jika modifikasi ini cukup populer, terutama di kalangan anak muda.
Namun, tahukah kamu kalau penggunaan knalpot racing pada motor harian tidak selalu menguntungkan?
Justru ada beberapa dampak negatif yang bisa dirasakan, mulai dari kenyamanan berkendara, risiko kerusakan mesin, hingga masalah hukum di jalan raya.
Berikut beberapa dampak memakai knalpot racing untuk motor yang dipakai sehari-hari.
1. Suara Bising yang Mengganggu
Knalpot racing memang identik dengan suara keras dan berisik.
Walaupun terdengar keren bagi sebagian orang, suara ini bisa sangat mengganggu pengguna jalan lain.
Tidak hanya itu, suara bising juga berpotensi membuat telinga pengendara cepat lelah saat perjalanan jauh.
Bahkan, di beberapa daerah, penggunaan knalpot bising bisa membuat kamu terkena razia polisi karena dianggap melanggar aturan lalu lintas.
Jadi, efek suaranya perlu dipertimbangkan dengan baik.
2. Risiko Masalah Hukum
Menggunakan knalpot racing untuk motor harian berisiko menyalahi aturan lalu lintas.
Sesuai regulasi, motor yang digunakan di jalan umum wajib memenuhi standar kebisingan tertentu.
Jika ketahuan memakai knalpot racing yang suaranya melebihi batas, pengendara bisa ditilang dan bahkan knalpot disita.
Hal ini tentu akan merepotkan, apalagi jika kamu sering menggunakan motor untuk aktivitas harian.
BACA JUGA: 5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Karburator Aftermarket untuk Motor
3. Bisa Mengurangi Umur Mesin
Knalpot racing didesain untuk meningkatkan performa di putaran mesin tinggi, bukan untuk pemakaian sehari-hari yang sering berada di putaran rendah.
Akibatnya, mesin motor yang terus dipaksa dengan knalpot racing bisa mengalami penurunan daya tahan.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa membuat mesin cepat aus, boros bahan bakar, bahkan mengalami kerusakan lebih cepat.
Jadi, penggunaannya tidak cocok untuk rutinitas harian.
BACA JUGA: Inilah 5 Solusi Mengatasi Motor Injeksi yang Brebet tanpa Harus Bongkar Mesin
4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
Salah satu efek nyata penggunaan knalpot racing adalah meningkatnya konsumsi bahan bakar.
Karena aliran gas buang menjadi lebih bebas, mesin cenderung membutuhkan campuran bahan bakar lebih banyak agar bisa bekerja dengan baik.
Hal ini membuat motor terasa lebih boros dibandingkan menggunakan knalpot standar.
Kalau dipakai untuk perjalanan jauh atau penggunaan harian, tentu biaya bensin akan membengkak.
5. Berpengaruh pada Kenyamanan Berkendara
Selain suaranya yang bising, knalpot racing juga bisa menurunkan kenyamanan.
Suara keras dalam waktu lama bisa menimbulkan rasa pusing dan cepat lelah.
Selain itu, getaran yang ditimbulkan kadang lebih tinggi daripada knalpot standar.
Bagi motor yang digunakan untuk berangkat kerja, kuliah, atau perjalanan jarak jauh, hal ini tentu membuat perjalanan menjadi kurang menyenangkan.
Mengganti knalpot standar dengan knalpot racing memang bisa memberikan tampilan lebih keren dan meningkatkan sedikit performa motor.
Namun, untuk pemakaian harian, dampaknya justru lebih banyak negatif daripada positif.
Jika tujuan utamanya adalah gaya, mungkin lebih baik memilih knalpot racing yang masih sesuai standar SNI atau tipe yang memiliki peredam suara.
Dengan begitu, motor tetap terlihat sporty tanpa mengorbankan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan di jalan. (*)
(Ilham/Tribunjualbeli.com)