BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ban merupakan salah satu komponen kendaraan yang terlihat sederhana, tetapi sebenarnya memiliki peran sangat besar terhadap kenyamanan dan keselamatan berkendara.
Fungsi ban tidak hanya sebagai pijakan kendaraan dengan permukaan jalan, tetapi juga memengaruhi traksi, pengereman, akselerasi, hingga stabilitas saat melaju.
Karena kondisi jalan yang ditemui pengendara tidak selalu sama, pabrikan ban merancang produk dengan karakteristik berbeda.
Ada ban yang khusus diperuntukkan bagi lintasan kering dengan performa tinggi, ada pula ban yang dibuat agar lebih aman digunakan saat jalan basah.
Jika salah memilih ban, risikonya cukup besar.
Misalnya, memakai ban kering saat hujan bisa membuat kendaraan kehilangan cengkeraman dan mudah tergelincir.
Sebaliknya, memakai ban basah di jalanan kering memang terasa aman, tetapi bisa mempercepat keausan ban.
Untuk itu, penting bagi setiap pengendara mengenali perbedaan ban jalan basah dan kering.
Berikut empat perbedaan utama yang perlu diperhatikan:
Baca Juga : 4 Pilihan Ban Motor yang Aman dan Nyaman Saat Jalan Basah di Musim Hujan
1. Pola Tapak
Ban jalan basah dirancang dengan pola tapak yang memiliki alur lebih dalam dan rapat.
Tujuannya adalah menyalurkan air keluar dari permukaan ban sehingga kontak antara ban dan aspal tetap optimal.
Pola ini mencegah terjadinya aquaplaning, yaitu kondisi ketika ban kehilangan traksi karena mengapung di atas lapisan air.
Inilah alasan kenapa ban jenis ini sangat efektif digunakan saat musim hujan.
Berbeda dengan ban basah, ban jalan kering justru memiliki alur lebih sedikit, bahkan ada yang hampir polos atau disebut slick.
Desain ini sengaja dibuat agar permukaan kontak ban dengan aspal lebih luas.
Dengan begitu, traksi semakin kuat, terutama saat motor atau mobil dipacu dengan kecepatan tinggi di lintasan kering.
Namun, ban ini akan sangat berisiko jika digunakan di jalan yang basah.
2. Jenis Karet
Ban basah biasanya menggunakan karet dengan campuran material yang lebih lembut.
Kelembutan karet ini membuat ban tetap fleksibel, elastis, dan mampu mencengkeram jalan yang licin akibat air hujan.
Inilah yang memberikan rasa aman ketika kendaraan dipakai di kondisi jalan yang tidak menentu.
Sebaliknya, ban kering menggunakan karet dengan komposisi lebih keras.
Hal ini membuat ban lebih tahan aus meski sering digunakan pada kecepatan tinggi dan dalam kondisi panas.
Tidak heran, ban kering banyak dipakai pada kendaraan sport atau untuk ajang balap.
Namun, sifatnya yang keras membuat ban ini tidak cocok digunakan di jalanan licin, karena daya cengkeramnya akan berkurang drastis.
Baca Juga : Ban Motor Sering Kempes Sendiri? Ini 4 Penyebab Bocor Halus yang Jarang Disadari
3. Daya Cengkeram
Ban jalan basah lebih fokus pada memberikan grip yang stabil saat jalan licin.
Karena dibuat lebih lunak, ban ini lebih cepat panas sehingga mampu menjaga traksi dengan baik.
Kekurangannya, umur pakainya biasanya lebih pendek karena karet lebih cepat aus.
Ban jalan kering justru memberikan grip maksimal ketika digunakan pada lintasan kering.
Traksinya terasa lebih kuat, terutama saat melakukan manuver atau akselerasi tinggi.
Namun, kelemahan ban ini adalah rentan slip ketika terkena air, karena alurnya minim sehingga air tidak bisa terbuang dengan cepat.
4. Kegunaan dan Umur Pakai
Ban basah cocok digunakan sebagai ban harian, terutama di daerah yang sering diguyur hujan.
Walaupun masa pakainya tidak sepanjang ban kering, ban ini memberikan rasa aman yang sangat penting saat jalan licin.
Bagi pengendara yang mengutamakan keselamatan, ban jenis ini tentu lebih ideal.
Di sisi lain, ban kering umumnya dipakai untuk motor atau mobil yang digunakan di lintasan balap atau untuk performa tinggi di jalan kering.
Dengan material keras, ban ini bisa bertahan lebih lama pada suhu panas dan gesekan tinggi.
Namun, jika dipaksakan dipakai di jalanan basah, risiko kehilangan kendali sangat tinggi.
Jangan sampai salah pilih, karena ban adalah faktor penting yang menentukan keselamatan sekaligus kenyamanan saat berkendara.
(Eno/TribunJualBeli.com)