BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi banyak pemilik sepeda motor, perawatan rutin seperti mengganti oli mesin, membersihkan karburator, atau mengganti kampas rem sudah menjadi hal yang umum dilakukan.
Namun, ada satu komponen penting yang sering kali terabaikan, yaitu oli shockbreaker.
Padahal, oli ini punya peran vital dalam menjaga kenyamanan dan kestabilan berkendara, khususnya saat melewati jalanan yang tidak rata.
Shockbreaker atau peredam kejut berfungsi menyerap getaran saat motor melintasi permukaan jalan yang bergelombang atau berlubang.
Di dalam shockbreaker terdapat oli khusus yang bekerja untuk meredam dan menstabilkan gerakan.
Jika oli ini jarang diganti, maka kinerjanya bisa menurun drastis dan berpengaruh langsung pada kenyamanan hingga keselamatan pengendara.
Berikut adalah empat dampak buruk yang bisa terjadi jika oli shockbreaker motor jarang diganti secara rutin:
Baca Juga : 6 Cara Mudah Menjaga Kualitas Shockbreaker Depan Motor agar Tetap Awet dan Berfungsi Optimal
1. Suspensi Menjadi Kaku dan Tidak Nyaman
Fungsi utama dari oli shockbreaker adalah untuk meredam hentakan atau getaran dengan cara mengalir melalui katup-katup kecil di dalam tabung shock.
Seiring waktu dan pemakaian, oli ini bisa mengalami penurunan kualitas, menjadi encer, terkontaminasi kotoran, dan kehilangan sifat viskositasnya.
Akibatnya, shockbreaker tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya.
Suspensi akan terasa lebih keras dan kasar, terutama saat melewati jalan berlubang atau polisi tidur.
Motor tidak mampu lagi meredam guncangan dengan baik, sehingga pengendara akan lebih mudah merasa lelah dan tidak nyaman, terutama dalam perjalanan jauh.
Kondisi ini bisa sangat terasa saat membawa penumpang atau barang, di mana beban tambahan membuat shockbreaker harus bekerja lebih berat.
2. Motor Menjadi Kurang Stabil dan Sulit Dikendalikan
Oli shock yang sudah rusak atau habis juga berpengaruh pada kestabilan motor.
Saat kamu menikung, mengerem, atau melewati jalan bergelombang, shockbreaker harus bisa merespons beban dan tekanan dengan cepat.
Namun jika oli shock sudah tidak layak pakai, suspensi kehilangan kemampuannya untuk menjaga posisi motor tetap seimbang.
Motor bisa terasa limbung, goyang, atau mengayun berlebihan saat bermanuver.
Hal ini tidak hanya mengurangi kenyamanan, tapi juga sangat berbahaya karena dapat memicu kehilangan kontrol, terutama pada kecepatan tinggi atau saat mengerem mendadak.
Dalam kasus ekstrem, kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan karena roda tidak mampu menempel sempurna pada permukaan jalan, terutama di tikungan atau jalanan bergelombang.
Baca Juga : Shockbreaker Motor Bocor? Ini 4 Tanda Bahaya yang Harus Diperhatikan
3. Komponen Shockbreaker Mudah Rusak atau Bocor
Oli shock yang sudah tidak bersih bisa menyebabkan gesekan berlebih antar komponen dalam shockbreaker.
Oli yang kotor juga bisa mempercepat kerusakan pada seal (karet penahan oli) di dalam shock.
Jika seal rusak, maka oli bisa bocor keluar, dan shockbreaker pun kehilangan fungsi sepenuhnya.
Shockbreaker yang bocor akan kehilangan tekanan dan menjadi lemah, empuk berlebihan, atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
Bila sudah sampai tahap ini, penggantian komponen atau satu set shockbreaker menjadi solusi yang terpaksa harus diambil dan tentu saja, biayanya jauh lebih mahal dibandingkan hanya mengganti oli.
4. Biaya Perbaikan Jauh Lebih Mahal di Kemudian Hari
Mengabaikan perawatan rutin seperti mengganti oli shock memang terasa sepele pada awalnya.
Tapi, kerusakan yang timbul akibat kelalaian ini bisa merembet ke komponen lain yang biayanya tidak sedikit.
Misalnya, jika shockbreaker rusak total dan tidak lagi mampu meredam getaran, maka komponen lain seperti ban, velg, komstir, bahkan rangka motor bisa ikut menerima beban getaran secara langsung.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa mempercepat kerusakan dan menguras biaya lebih besar.
Dengan melakukan penggantian oli shockbreaker secara berkala, biasanya setiap 8.000–10.000 km atau setahun sekali, tergantung penggunaan, kamu sebenarnya sudah mencegah banyak potensi masalah besar dan pengeluaran tak terduga.
Melakukan penggantian oli secara rutin jauh lebih hemat dibandingkan biaya memperbaiki shock yang rusak total.
Jadi, jangan tunggu sampai ada masalah.
(Eno/TribunJualBeli.com)