BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Properti kos-kosan kerap dianggap sebagai salah satu jenis investasi yang menjanjikan.
Tidak sedikit orang tertarik membeli atau membangun rumah kos karena potensi pendapatan pasif yang stabil setiap bulan.
Terutama di kota-kota besar atau kawasan sekitar kampus dan kawasan industri, hunian sewa seperti kos-kosan seolah tidak pernah sepi peminat.
Namun, meskipun terdengar menjanjikan, investasi kos-kosan tidak sepenuhnya bebas risiko.
Sama seperti bisnis properti lainnya, ada banyak tantangan yang perlu diperhitungkan sejak awal agar keuntungan yang diharapkan bisa benar-benar terwujud.
Berikut ini adalah empat risiko dan tantangan utama dalam investasi kos-kosan yang perlu kamu waspadai:
Baca Juga : 5 Alasan Kenapa Properti Kos-Kosan Cocok untuk Investasi Jangka Panjang
1. Tingkat Hunian Tidak Stabil
Salah satu risiko utama dalam bisnis kos-kosan adalah fluktuasi tingkat hunian.
Tidak semua bulan atau tahun memberikan okupansi penuh.
Beberapa kamar bisa kosong berbulan-bulan, terutama di luar musim masuk sekolah atau kuliah.
Di kawasan industri, kondisi serupa bisa terjadi ketika ada pemutusan hubungan kerja massal atau relokasi pabrik.
Ketika banyak kamar kosong, tentu saja pendapatan ikut menurun.
Biaya operasional seperti listrik, air, keamanan, dan perawatan tetap harus dikeluarkan, meskipun tidak semua kamar ditempati. Ketergantungan pada momen tertentu membuat arus kas tidak selalu stabil.
Strategi pemasaran, pemilihan lokasi yang strategis, dan fleksibilitas harga sewa bisa membantu menjaga tingkat hunian tetap tinggi, namun tetap saja, ini adalah tantangan yang harus diantisipasi sejak awal.
2. Biaya Perawatan dan Operasional yang Tidak Kecil
Meskipun terlihat sebagai investasi pasif, mengelola kos-kosan sebenarnya memerlukan perhatian dan dana operasional yang konsisten.
Perawatan fasilitas, perbaikan kamar, kebersihan, hingga tagihan utilitas bisa menjadi beban tersendiri, apalagi jika bangunan sudah cukup tua atau mengalami kerusakan yang sering.
Masalah umum yang sering muncul misalnya saluran air mampet, kebocoran atap, AC rusak, atau cat dinding yang mulai mengelupas.
Selain itu, biaya keamanan, kebersihan, dan mungkin juga internet harus dipertimbangkan sebagai beban rutin.
Jika perawatan diabaikan, bukan hanya kenyamanan penghuni yang terganggu, tapi juga reputasi kos bisa menurun dan menyebabkan calon penyewa enggan datang.
Baca Juga : 8 Fasilitas yang Bikin Bisnis Kos-Kosan Makin Cuan dan Sukses
3. Potensi Konflik dengan Penghuni
Mengelola banyak orang dalam satu area tinggal tidak selalu mudah.
Dalam bisnis kos-kosan, konflik antar penghuni atau antara penghuni dan pemilik bisa saja terjadi.
Mulai dari masalah kebisingan, pelanggaran aturan kos, keterlambatan pembayaran sewa, hingga kerusakan fasilitas yang disengaja.
Sebagai pemilik, kamu harus siap menghadapi situasi tersebut dan memiliki aturan yang jelas.
Namun, penegakan aturan pun perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak menimbulkan ketegangan yang merugikan kedua belah pihak.
Tantangan semacam ini membutuhkan manajemen yang tegas namun tetap komunikatif, atau bila memungkinkan, menunjuk pengelola kos yang profesional.
4. Regulasi dan Perizinan yang Berubah-ubah
Bisnis kos-kosan juga tidak lepas dari tantangan regulasi dan perizinan, terutama di kota besar yang terus berkembang.
Perubahan aturan mengenai pajak kos-kosan, perizinan usaha, zonasi, atau standar keselamatan bangunan bisa berdampak langsung pada kelangsungan investasi.
Di beberapa daerah, pemilik kos bahkan diminta untuk memenuhi ketentuan tambahan seperti menyediakan tempat parkir, akses difabel, hingga pengelolaan limbah.
Tidak mematuhi aturan ini bisa berakibat pada denda, penghentian operasional, atau bahkan masalah hukum.
Oleh karena itu, penting bagi investor kos-kosan untuk selalu mengikuti perkembangan regulasi lokal dan memastikan legalitas usahanya lengkap dan sesuai aturan.
Sebelum memulai, pastikan kamu telah melakukan riset lokasi, menyusun anggaran realistis, dan menyiapkan strategi manajemen yang baik.
Dengan persiapan yang matang dan pengelolaan yang cermat, potensi keuntungan dari bisnis kos-kosan tetap bisa diraih secara berkelanjutan.
(Eno/TribunJualBeli.com)