BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Pelek jari-jari masih menjadi andalan banyak pengendara motor, terutama untuk jenis motor bebek, trail, hingga motor klasik.
Dibandingkan dengan pelek racing atau cast wheel, pelek jari-jari dikenal memiliki fleksibilitas dan ketahanan yang lebih baik saat digunakan di jalanan tidak rata atau medan ekstrem.
Meski begitu, pelek jenis ini juga membutuhkan perawatan khusus, terutama penyetelan jari-jari secara berkala.
Seiring waktu dan pemakaian, jari-jari pelek bisa mengalami perubahan tegangan, kendur, atau bahkan bengkok.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa mengganggu kestabilan motor dan membahayakan keselamatan saat berkendara.
Nah, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, penting untuk mengenali tanda-tanda awal bahwa pelek jari-jari motor kamu perlu disetel ulang.
Berikut empat tanda umum yang wajib kamu perhatikan:
Baca Juga : 8 Cara Merawat Pelek Jari-jari Agar Awet
1. Motor Terasa Goyang atau Tidak Stabil Saat Dikendarai
Salah satu tanda paling jelas bahwa pelek jari-jari motor bermasalah adalah munculnya rasa goyang atau tidak stabil, terutama saat motor melaju pada kecepatan sedang hingga tinggi.
Goyangan ini biasanya berasal dari pelek yang sudah tidak lagi bulat sempurna atau tidak seimbang karena beberapa jari-jarinya kendur atau tidak rata kekuatannya.
Jika kamu merasa motor seperti oleng, bergoyang, atau terasa bergetar saat melaju lurus, itu bisa jadi karena jari-jari pelek perlu disetel ulang.
Meskipun terlihat sepele, gejala ini dapat memengaruhi handling motor secara signifikan dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Pelek Tampak Oleng Saat Roda Diputar
Cara sederhana untuk mengecek apakah pelek motor masih dalam kondisi lurus adalah dengan memutar roda saat motor berada di atas standar tengah.
Perhatikan dengan seksama dari arah belakang atau depan, apakah roda berputar dengan mulus atau terlihat ngleyot alias berayun ke samping.
Jika terlihat ada penyimpangan arah atau bagian tertentu dari pelek tampak tidak sejajar, maka kemungkinan besar jari-jarinya sudah tidak seimbang.
Penyebabnya bisa karena motor sering menghantam lubang di jalan, menabrak trotoar, atau membawa beban terlalu berat.
Jika dibiarkan, kondisi ini bisa membuat ban cepat aus dan pengereman tidak maksimal.
Baca Juga : 6 Cara Mengubah Pelek Jari-jari Motor Agar Bisa Pakai Ban Tubeless
3. Terdengar Bunyi Berdecit, Berdengung, atau Berdenting
Suara-suara aneh yang muncul dari roda juga bisa menjadi indikator awal bahwa jari-jari pelek perlu disetel.
Misalnya, kamu mendengar bunyi berdecit halus, suara berdengung yang tidak biasa, atau bahkan bunyi berdenting logam saat roda berputar.
Itu bisa menandakan adanya jari-jari yang mulai longgar atau tegangannya tidak merata.
Bunyi ini sering kali terdengar saat melewati jalanan bergelombang atau saat rem belakang digunakan.
Meski tidak selalu keras, suara tersebut merupakan sinyal bahwa roda tidak lagi bekerja secara optimal.
Segera lakukan pemeriksaan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah pada pelek.
4. Ban Mengalami Keausan yang Tidak Merata
Tanda lain yang bisa diamati adalah kondisi ban.
Jika kamu menemukan bahwa ban motor aus secara tidak merata, misalnya hanya sisi dalam atau luar saja yang menipis, itu bisa menjadi pertanda bahwa pelek sudah tidak seimbang.
Ketidakseimbangan pada pelek akan membuat tekanan pada ban menjadi tidak merata, sehingga permukaan ban cepat terkikis di area tertentu.
Hal ini bukan hanya membuat ban cepat habis, tapi juga bisa mempengaruhi traksi dan daya cengkeram ban ke aspal.
Pada kondisi hujan atau jalan licin, ini jelas bisa sangat berbahaya.
Perawatan rutin dan pemeriksaan menyeluruh bukan hanya menjaga performa motor tetap optimal, tapi juga menjamin keselamatan selama berkendara.
Jadi, kalau sudah muncul salah satu dari empat tanda di atas, segera ambil tindakan sebelum masalah makin besar!
(Eno/TribunJualBeli.com)