BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor matik menjadi kendaraan favorit di Indonesia karena kepraktisannya, apalagi di tengah kondisi lalu lintas yang padat.
Meski penggunaannya mudah, banyak pemilik motor yang kurang memperhatikan cara mematikan mesin dengan benar.
Padahal, kesalahan kecil yang dilakukan setiap hari ini bisa berdampak besar terhadap umur mesin dan komponen motor secara keseluruhan.
Agar motor matik tetap awet, hemat perawatan, dan tidak cepat rusak, penting untuk menghindari beberapa kebiasaan yang sering dilakukan saat mematikan mesin.
Berikut ini empat hal yang sebaiknya tidak dilakukan:
Baca Juga : 4 Solusi Praktis Hadapi Kunci Kontak Motor yang Macet
1. Langsung Mematikan Mesin Setelah Berkendara Jarak Jauh
Setelah dipakai dalam waktu lama atau dengan kecepatan tinggi, suhu mesin motor akan meningkat drastis.
Banyak pengguna yang langsung memutar kunci dan mematikan mesin sesampainya di tempat tujuan.
Padahal, cara ini bisa membuat komponen mesin mengalami heat soak, yaitu kondisi saat panas terperangkap dalam ruang mesin dan tidak sempat keluar secara bertahap.
Kondisi ini mempercepat keausan bagian-bagian penting seperti piston, klep, dan silinder karena pelumas tidak bekerja optimal saat mesin dimatikan mendadak dalam kondisi panas.
Biarkan motor menyala dalam posisi idle selama 30–60 detik untuk menstabilkan suhu dan melancarkan sirkulasi oli sebelum dimatikan.
2. Mematikan Mesin Lewat Standar Samping
Beberapa motor matik keluaran terbaru dibekali fitur sensor pada standar samping yang otomatis mematikan mesin saat standar diturunkan.
Fitur ini memang mempermudah, tetapi jangan jadikan kebiasaan utama untuk mematikan motor.
Mematikan mesin dengan cara ini bisa membuat proses pemutusan arus kelistrikan tidak sempurna.
Selain itu, jika dibiarkan terlalu sering, fitur sensor pada standar bisa cepat rusak.
Apalagi jika sistem seperti ISS (Idling Stop System) juga terlibat, hal ini bisa menyebabkan error pada sistem elektronik.
Gunakan kunci kontak sebagai metode utama untuk mematikan mesin, baru kemudian turunkan standar samping untuk parkir.
Baca Juga : 4 Cara Mengatasi Kunci Motor Tiba-tiba Hilang
3. Langsung Mematikan Mesin Tanpa Menurunkan Gas
Kebiasaan mematikan motor saat gas masih ditekan atau saat putaran mesin masih tinggi dapat merusak sistem pembakaran.
Saat motor dimatikan dalam kondisi RPM tinggi, terjadi hentakan mendadak dalam sistem pembakaran dan aliran bahan bakar yang belum sempurna dihentikan tiba-tiba.
Ini bisa mempercepat penumpukan karbon dan menurunkan efisiensi mesin.
Lepaskan gas terlebih dahulu dan biarkan mesin dalam kondisi idle selama beberapa detik sebelum memutar kunci kontak ke posisi OFF.
4. Membiarkan Kunci Kontak Tetap di Posisi ON Setelah Mesin Mati
Hal ini sering terjadi saat pengendara menunggu, mengisi bahan bakar, atau berhenti sejenak. Mesin sudah dimatikan, tetapi posisi kunci masih ON.
Akibatnya, sistem kelistrikan seperti lampu indikator, panel speedometer, dan ECU tetap aktif dan menguras daya aki.
Jika dibiarkan menjadi kebiasaan, aki bisa cepat drop bahkan rusak. Sistem elektronik lainnya pun rentan terganggu karena tidak mendapat pasokan daya yang stabil.
Setelah mematikan mesin, pastikan langsung memutar kunci ke posisi OFF agar tidak ada konsumsi daya dari sistem kelistrikan motor.
Ingat, motor yang awet dimulai dari cara penggunaan yang benar setiap hari. Jadi, yuk biasakan matikan motor matik dengan cara yang tepat mulai sekarang!
(Eno/TribunJualBeli.com)