BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dinding rumah yang lembab dan berjamur bukan hanya merusak penampilan rumah, tetapi juga bisa memengaruhi kesehatan penghuninya.
Jamur yang tumbuh akibat kelembaban dapat menghasilkan spora yang berbahaya jika terhirup, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau asma.
Selain itu, dinding yang lembab juga bisa menyebabkan kerusakan struktural dalam jangka panjang, membuat biaya perbaikan semakin mahal.
Karena itu, masalah ini tidak boleh dianggap sepele.
Berikut beberapa tips praktis yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan mencegah dinding rumah yang lembab dan berjamur secara efektif:
Baca Juga : Tips Untuk Rumahmu Setelah Terdampak Banjir agar Tidak Bau dan Lembab
1. Periksa dan Perbaiki Sumber Kebocoran
Langkah pertama yang sangat penting adalah menemukan sumber utama kelembaban.
Banyak kasus dinding lembab disebabkan oleh kebocoran atap, talang air yang bocor, atau pipa air yang rusak di dalam tembok.
Selain itu, air hujan yang merembes melalui retakan kecil di dinding luar juga bisa menjadi penyebab.
Periksa area sekitar rumah secara menyeluruh, termasuk atap, talang air, dinding luar, serta saluran pembuangan.
Setelah ditemukan, segera lakukan perbaikan agar air tidak terus masuk ke dalam struktur bangunan.
Jika tidak segera diatasi, perbaikan dinding hanya akan bersifat sementara dan jamur akan terus tumbuh kembali.
2. Pastikan Ventilasi Udara Berjalan Baik
Sirkulasi udara yang buruk membuat udara lembab terperangkap di dalam rumah, sehingga dinding menjadi basah dan memicu tumbuhnya jamur.
Pastikan setiap ruangan, terutama kamar mandi, dapur, dan ruang bawah tanah, memiliki ventilasi yang memadai.
Kamu bisa memasang jendela tambahan atau ventilasi angin di bagian atas dinding untuk memperlancar sirkulasi.
Jika memungkinkan, gunakan exhaust fan untuk membantu membuang udara lembab ke luar.
Rumah yang memiliki aliran udara yang lancar akan terasa lebih segar dan dinding pun tetap kering.
3. Gunakan Cat atau Pelapis Anti-Lembab
Baca Juga : Cara Mengatasi Rumah yang Lembab saat Musim Hujan
Setelah memperbaiki sumber kebocoran dan memperbaiki sirkulasi udara, langkah selanjutnya adalah melindungi dinding dengan cat atau pelapis khusus anti-lembab.
Produk ini bekerja dengan membentuk lapisan pelindung yang mencegah air meresap ke dalam tembok.
Beberapa cat juga memiliki kandungan anti-jamur, sehingga dinding akan tetap bersih lebih lama.
Sebelum mengecat, pastikan dinding benar-benar kering dan bersih dari sisa jamur.
Jika masih ada jamur yang menempel, bersihkan terlebih dahulu agar cat dapat menempel sempurna dan memberikan perlindungan maksimal.
4. Rutin Membersihkan dan Merawat Dinding
Jika jamur sudah telanjur muncul, segera bersihkan dengan menggunakan larutan khusus anti-jamur atau campuran air dan cuka.
Gunakan sikat dengan bulu sedang agar jamur bisa terangkat hingga ke pori-pori dinding.
Saat membersihkan, pastikan kamu memakai sarung tangan, masker, dan pelindung mata untuk mencegah paparan spora jamur yang bisa berbahaya.
Setelah dibersihkan, keringkan dinding secepat mungkin menggunakan kipas atau blower.
Melakukan pembersihan rutin ini penting agar jamur tidak kembali muncul, terutama saat musim hujan atau di area yang cenderung lembab.
5. Gunakan Dehumidifier atau Penyerap Kelembaban
Untuk ruangan yang memiliki tingkat kelembaban tinggi, misalnya ruang bawah tanah, kamar mandi, atau gudang, penggunaan dehumidifier sangat efektif.
Alat ini dapat menyerap kelembaban udara, menjaga kadar kelembaban di dalam ruangan tetap ideal, dan mencegah kondensasi air pada dinding.
Selain dehumidifier elektrik, kamu juga bisa menggunakan penyerap kelembaban (moisture absorber) yang banyak dijual di pasaran sebagai alternatif lebih ekonomis.
Meletakkan bahan penyerap kelembaban di sudut-sudut ruangan atau lemari juga bisa membantu mencegah jamur tumbuh di area tersebut.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, rumah akan terasa lebih nyaman, bersih, dan sehat untuk dihuni. Jangan tunggu hingga dinding semakin rusak, segera atasi sebelum masalah menjadi lebih besar!
(Eno/TribunJualBeli.com)