BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Kemacetan sudah menjadi pemandangan sehari-hari, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.
Tingginya jumlah kendaraan, infrastruktur yang terbatas, serta kebiasaan pengguna jalan sering kali memicu kepadatan lalu lintas yang membuat perjalanan terasa melelahkan.
Motor matik banyak dipilih karena praktis, ringan, dan mudah dikendalikan.
Namun, mengendarai motor matik di tengah kemacetan tetap membutuhkan teknik khusus agar tetap aman dan nyaman.
Berkendara dalam kondisi macet juga memerlukan fisik dan mental yang kuat, sebab risiko kesalahan pengendalian sangat tinggi.
Berikut tujuh panduan yang bisa diterapkan agar perjalanan tetap lancar dan risiko kecelakaan dapat diminimalkan:
Baca Juga : 10 Tips Aman Berkendara Motor Matic di Jalan Menanjak
1. Selalu Jaga Jarak Aman dengan Kendaraan Lain
Menjaga jarak aman menjadi salah satu kunci penting dalam berkendara di tengah kemacetan.
Banyak pengendara tergoda untuk merapat terlalu dekat demi menyalip atau mendapatkan ruang lebih cepat.
Padahal, menjaga jarak memberi ruang reaksi saat kendaraan di depan tiba-tiba berhenti atau berpindah jalur.
Selain mengurangi risiko tabrakan, menjaga jarak juga membantu mengurangi kelelahan mental karena tidak harus terus-menerus menahan rem atau memainkan gas.
2. Atur Kecepatan dan Kendalikan Gas dengan Halus
Pengendalian gas yang halus membantu motor tetap stabil dan nyaman.
Tarikan gas mendadak berpotensi membuat motor tersentak ke depan, terutama saat lalu lintas bergerak lambat.
Kebiasaan ini tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga kendaraan di sekitar.
Dengan mengontrol gas secara perlahan, mesin akan bekerja lebih optimal, konsumsi bahan bakar juga menjadi lebih efisien, serta komponen transmisi dan CVT akan lebih awet.
3. Gunakan Rem Depan dan Belakang Secara Seimbang
Mengandalkan hanya satu rem, terutama saat macet, bisa membuat motor kehilangan keseimbangan.
Rem depan memiliki daya cengkram lebih besar, tetapi jika digunakan sendiri berisiko membuat roda depan terkunci.
Sebaliknya, rem belakang saja tidak cukup kuat untuk menghentikan motor dengan cepat.
Mengombinasikan rem depan dan belakang membantu mendistribusikan gaya pengereman dengan lebih merata sehingga motor tetap stabil saat berhenti mendadak.
Teknik ini juga melatih keterampilan refleks pengendara dalam menghadapi situasi mendadak.
4. Perhatikan Situasi Sekitar dan Tetap Waspada
Baca Juga : Hati-Hati! Ini 5 Bahaya di Jalan yang Sering Terjadi Saat Berkendara Motor
Kemacetan di jalan seringkali penuh kejutan.
Kendaraan bisa berhenti tiba-tiba, pejalan kaki bisa melintas sembarangan, atau pengendara lain tiba-tiba membuka pintu kendaraan.
Tetap waspada terhadap kondisi sekitar sangat penting untuk menghindari kecelakaan.
Memeriksa kaca spion secara rutin membantu memantau posisi kendaraan lain, termasuk mobil atau motor di belakang yang mungkin mencoba menyalip.
Perhatian penuh terhadap lingkungan sekitar membuat pengendara bisa lebih siap menghadapi kondisi tak terduga.
5. Tetap Tenang, Sabar, dan Fokus
Kemacetan kerap membuat emosi naik dan muncul keinginan untuk tergesa-gesa.
Rasa frustasi ini sering mendorong pengendara melakukan manuver berbahaya, seperti menyalip sembarangan atau memaksa menyelinap di celah sempit.
Tetap tenang dan sabar membantu menjaga fokus penuh pada kondisi sekitar.
Hindari menggunakan ponsel, makan, atau aktivitas lain yang bisa mengalihkan perhatian.
Fokus yang terjaga membuat pengendalian motor lebih baik dan risiko kecelakaan bisa ditekan seminimal mungkin.
6. Kurangi Kebiasaan Pindah Jalur Terlalu Sering
Banyak pengendara motor matik yang sering berpindah jalur untuk mencari celah lebih cepat.
Padahal, berpindah jalur terlalu sering justru menambah risiko tersenggol kendaraan lain.
Tetap berada di jalur yang sama lebih aman dan membantu menjaga arus lalu lintas tetap teratur.
Jika memang harus berpindah jalur, pastikan menyalakan lampu sein lebih awal, menoleh ke samping, dan memastikan jalur benar-benar aman sebelum bergerak.
7. Gunakan Perlengkapan Keselamatan Secara Lengkap
Perlengkapan keselamatan tidak boleh diabaikan, meskipun hanya menempuh jarak pendek atau melintas di jalan yang sudah dikenal.
Helm berstandar SNI melindungi kepala dari benturan keras, jaket membantu mengurangi risiko cedera pada tubuh bagian atas, sarung tangan menjaga tangan tetap aman, dan sepatu tertutup melindungi kaki.
Selain untuk perlindungan fisik, penggunaan perlengkapan keselamatan juga memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan saat berkendara.
Berkendara secara bijak bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga membantu menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi semua pengguna jalan.
(Eno/TribunJualBeli.com)