BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Bagi sebagian besar pemilik motor, sistem kelistrikan menjadi salah satu bagian penting yang mendukung kenyamanan dan keamanan saat berkendara.
Banyak motor keluaran lama atau motor bebek masih menggunakan sistem kelistrikan AC atau arus bolak-balik, di mana arus listrik dihasilkan langsung dari spul dan sangat bergantung pada putaran mesin.
Namun, saat ini semakin banyak pemilik motor yang memilih untuk mengganti sistem kelistrikan dari AC ke DC atau arus searah.
Pergeseran ini bukan hanya sekadar tren atau gaya modifikasi, tetapi juga menawarkan berbagai keuntungan yang signifikan.
Lalu, apa saja manfaat yang bisa didapatkan?
Berikut penjelasan lengkapnya:
Baca Juga : 5 Langkah Perawatan Sistem Kelistrikan Motor agar Awet dan Tetap Optimal
1. Pencahayaan Lebih Terang dan Stabil di Segala Kondisi
Salah satu alasan utama pemilik motor melakukan konversi ke sistem DC adalah untuk mendapatkan pencahayaan yang lebih optimal.
Pada sistem AC, lampu utama akan mengikuti putaran mesin.
Saat motor berjalan lambat atau stasioner, lampu menjadi redup.
Kondisi ini cukup berbahaya, terutama saat berkendara di malam hari atau di area minim penerangan.
Dengan sistem DC, lampu akan menyala menggunakan arus langsung dari aki yang telah diisi secara stabil oleh kiprok.
Hasilnya, cahaya lampu tetap terang meskipun mesin berada pada putaran rendah.
Ini sangat membantu pengendara agar lebih mudah melihat jalan dan juga membuat motor lebih mudah terlihat oleh pengguna jalan lain, sehingga meningkatkan keselamatan.
2. Mendukung Penambahan Aksesori Elektrik
Saat ini banyak pengendara motor yang gemar menambahkan berbagai aksesori, seperti charger HP, lampu LED tambahan, klakson variasi, hingga sistem alarm.
Sayangnya, sistem kelistrikan AC kurang mendukung penambahan aksesori tersebut karena tegangan yang tidak stabil.
Dengan sistem DC, seluruh komponen kelistrikan terhubung langsung dengan aki yang memiliki tegangan konstan.
Hal ini memungkinkan berbagai aksesori bisa berfungsi dengan baik dan lebih aman digunakan.
Pengendara tidak perlu khawatir akan timbulnya kerusakan atau gangguan kelistrikan akibat tegangan yang naik-turun.
Baca Juga : 4 Masalah Kelistrikan yang Menyebabkan Sekring Motor Sering Putus
3. Membuat Aki Lebih Awet dan Optimal
Pada sistem DC, peran aki menjadi lebih maksimal sebagai sumber utama arus listrik.
Proses pengisian aki juga lebih stabil karena dikontrol oleh kiprok yang sudah diatur untuk menyesuaikan arus.
Dengan sistem seperti ini, aki akan terjaga kondisinya, tidak cepat tekor, dan memiliki umur pakai lebih panjang.
Selain mendukung sistem starter elektrik menjadi lebih responsif, aki yang terjaga juga membantu performa kelistrikan keseluruhan tetap optimal.
Hal ini tentu menjadi keuntungan jangka panjang karena pengendara tidak perlu sering-sering mengganti aki, sehingga bisa lebih hemat biaya perawatan.
4. Mempermudah Proses Perawatan dan Modifikasi
Keuntungan lain dari sistem DC adalah kemudahan dalam proses perawatan dan modifikasi.
Sistem kelistrikan DC memiliki rangkaian yang lebih sederhana dan terpusat pada aki, sehingga lebih mudah dideteksi jika terjadi kerusakan.
Proses troubleshooting menjadi lebih cepat, sehingga perbaikan juga bisa dilakukan dengan lebih efisien.
Selain itu, bagi yang hobi memodifikasi lampu atau mengganti ke lampu LED, sistem DC memberikan kemudahan karena hampir semua komponen kelistrikan aftermarket saat ini lebih kompatibel dengan sistem DC.
Modifikasi seperti penggantian lampu proyektor, penambahan lampu sein LED, hingga penggunaan voltmeter menjadi lebih praktis dan minim risiko kerusakan.
Dengan sistem kelistrikan yang lebih modern dan andal, pengalaman berkendara akan terasa lebih aman, praktis, dan menyenangkan di berbagai kondisi jalan.
(Eno/TribunJualBeli.com)