0

Waspada, Inilah 5 Jenis Modifikasi Mobil yang Sebaiknya Dihindari

Penulis: Ilham FikriMustakim
Waspada, Inilah 5 Jenis Modifikasi Mobil yang Sebaiknya Dihindari

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Modifikasi mobil memang menjadi salah satu cara untuk mengekspresikan gaya dan karakter pemiliknya.

Mulai dari modifikasi ringan hingga ekstrem, semua dilakukan demi mendapatkan tampilan yang unik dan beda dari yang lain.

Sayangnya, tak semua modifikasi memberikan dampak positif.

Beberapa modifikasi justru bisa menurunkan tingkat keselamatan kendaraan.

Banyak orang yang hanya fokus pada sisi visual tanpa mempertimbangkan efeknya pada fungsi teknis mobil.

Padahal, modifikasi yang salah bisa memicu kerusakan, mempercepat keausan, dan bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.

Untuk itu, penting bagi pemilik kendaraan memahami modifikasi mana yang aman dan mana yang sebaiknya dihindari.

Berikut ini adalah jenis-jenis modifikasi mobil yang sebaiknya dihindari.

BACA JUGA: Jangan Dianggap Remeh, 3 Kebiasaan Ini Justru Bikin Mobil Kamu Cepat Rusak

1. Menurunkan atau Meninggikan Suspensi Secara Berlebihan

Ilustrasi suspensi mobil yang terlalu rendah. (gridoto.com)

 

Mengganti suspensi agar mobil terlihat ceper atau terlalu tinggi memang bisa membuat tampilan lebih agresif.

Namun, jika tidak dilakukan dengan perhitungan yang tepat, hal ini dapat mengganggu keseimbangan kendaraan.

Suspensi yang diubah ekstrem dapat membuat mobil kehilangan traksi, terutama saat melintasi tikungan atau permukaan jalan yang tidak rata. 

Akibatnya, kontrol kendaraan berkurang dan risiko tergelincir pun meningkat.

Selain itu, modifikasi ini juga bisa merusak komponen kaki-kaki lainnya dalam jangka panjang.

Bu ucik
 
 
Mobil Bekas Suzuki Baleno Hatchback 2020 - Pasuruan
Rp 190,000,000.00
jawa-timur

2. Mengganti Setir dengan Model Racing Tanpa Airbag

Ilustrasi setir mobil racing. (blackxperience.com)

Setir racing memang terlihat keren dan sering dipakai di dunia balap. 

Namun, pada mobil harian yang awalnya dilengkapi airbag, mengganti setir dengan versi racing bisa sangat berbahaya.

Airbag adalah fitur keselamatan yang dirancang untuk melindungi pengemudi saat terjadi tabrakan.

Jika dilepas, perlindungan tersebut hilang, dan risiko cedera parah meningkat drastis saat kecelakaan terjadi.

Jadi, jika bukan untuk keperluan balapan profesional, sebaiknya hindari penggantian setir yang menghilangkan fungsi airbag.

3. Menggunakan Lampu Sorot Terlalu Terang atau Warna Tidak Sesuai

Ilustrasi lampu sorot mobil yang terlalu terang. (kompas.com)

Modifikasi lampu depan dengan intensitas cahaya tinggi atau warna mencolok memang membuat mobil terlihat unik, terutama di malam hari. 

Namun, lampu yang terlalu terang atau tidak sesuai standar dapat menyilaukan pengendara lain dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. 

Selain itu, penggunaan lampu warna-warni yang tidak sesuai regulasi juga bisa membuat kamu terkena sanksi tilang.

Lampu dengan spesifikasi di luar standar pabrikan bisa menimbulkan panas berlebih dan bahkan korsleting listrik.

Sebaiknya gunakan lampu dengan spesifikasi standar dan arah pencahayaan yang tepat agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

Fauzan Alfiqri
 
 
Dijual Hyundai IONIQ 5, Kondisi New, Tahun 2024, Abu-abu, Mobil Listrik Canggih, Siap Pakai - Jakarta Barat
Rp 844,700,000.00
dki-jakarta


4. Mengganti Rem Standar dengan Model Aftermarket Tanpa Perhitungan

Ilustrasi rem mobil yang telah dimodifikasi. (gridoto.com)

Sistem pengereman adalah komponen vital dalam keselamatan berkendara. 

Mengganti rem standar dengan versi aftermarket memang bisa meningkatkan performa, tetapi jika tidak sesuai spesifikasi mobil, justru bisa berbahaya. 

Rem yang tidak kompatibel dapat membuat pengereman tidak stabil, terutama saat kondisi darurat. 

Pastikan penggantian rem dilakukan oleh teknisi berpengalaman dan menggunakan komponen yang teruji kualitasnya. 

Jangan sampai niat meningkatkan performa malah menurunkan keamanan.

5. Mengotak-atik ECU atau Mesin Secara Berlebihan

Ilustrasi mesin mobil yang telah dimodifikasi. (gridoto.com)

Tuning mesin atau mengubah pengaturan ECU (Electronic Control Unit) sering dilakukan untuk meningkatkan tenaga mobil.

ECU (Electronic Control Unit) merupakan otak dari sistem kendaraan yang mengatur pembakaran dan performa mesin.

Namun, jika dilakukan sembarangan atau tanpa alat ukur yang akurat, justru bisa merusak mesin. 

Selain itu, peningkatan tenaga yang tidak diimbangi dengan peningkatan sistem rem dan pendingin bisa menimbulkan bahaya saat melaju pada kecepatan tinggi. 

Modifikasi mesin sebaiknya dilakukan oleh ahli dengan pengujian yang ketat agar tidak membahayakan kendaraan maupun pengemudinya.

BACA JUGA: 4 Pilihan Mobil Bekas Suzuki Ertiga Tahun 2019-2021, Cek Harganya per Juli 2025

Memodifikasi mobil memang menyenangkan dan dapat menambah rasa percaya diri saat berkendara.

Namun, keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama.

Jangan hanya tergoda tampilan menarik tanpa mempertimbangkan dampaknya terhadap fungsi teknis dan keselamatan kendaraan.

Sebelum melakukan modifikasi apa pun, konsultasikan dengan bengkel terpercaya atau ahli otomotif agar mobil tetap aman dan nyaman digunakan. (*)

(Ilham/Tribunjualbeli.com)