BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Popularitas motor listrik terus meningkat seiring kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kendaraan yang lebih ramah lingkungan dan hemat energi.
Motor listrik dinilai lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, memiliki biaya operasional yang rendah, serta minim polusi udara.
Namun, agar kendaraan ini tetap bekerja optimal dalam jangka panjang, perawatan baterai menjadi kunci utama yang tidak bisa diabaikan.
Baterai merupakan jantung dari motor listrik. Sama seperti komponen lainnya, baterai memiliki batas usia pakai.
Meski begitu, umur baterai bisa diperpanjang dengan kebiasaan penggunaan yang baik, terutama saat proses pengisian daya.
Banyak kerusakan pada baterai sebenarnya terjadi bukan karena cacat pabrik, melainkan karena pola charging yang tidak tepat.
Berikut adalah empat cara yang dapat dilakukan untuk mengisi daya baterai motor listrik secara benar agar lebih awet dan tahan lama:
Baca Juga : Berkendara Nyaman! 10 Tips Aman Mengendarai Motor Listrik
1. Hindari Mengisi Daya Sampai 100% atau Membiarkan Kosong Total
Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan pengguna motor listrik adalah membiarkan baterai terisi penuh hingga 100% secara terus-menerus, atau sebaliknya, menggunakannya hingga daya benar-benar habis ysitu 0% sebelum diisi ulang.
Padahal, kedua kebiasaan ini bisa mempercepat penurunan kapasitas baterai secara signifikan.
Baterai jenis lithium-ion yang umum digunakan pada motor listrik idealnya dijaga dalam rentang daya 20%–80%.
Mengisi baterai hingga penuh sesekali tidak menjadi masalah, tetapi jika dilakukan setiap hari, maka sel baterai akan cepat aus.
Begitu pula jika baterai sering dibiarkan kosong dalam waktu lama, hal ini bisa membuat sel di dalamnya menjadi tidak aktif dan sulit untuk diisi ulang kembali.
Menjaga daya baterai dalam kisaran optimal bukan hanya memperpanjang usia pakainya, tetapi juga membantu motor bekerja lebih stabil dan efisien.
2. Gunakan Charger Resmi dan Hindari Produk Tidak Jelas
Charger bawaan motor listrik dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan baterai yang digunakan.
Menggunakan charger yang bukan dari pabrikan atau tidak sesuai spesifikasi dapat menyebabkan pengisian tidak stabil, overvoltage, atau bahkan merusak sistem kelistrikan motor.
Beberapa charger palsu atau tidak resmi juga tidak memiliki fitur keamanan seperti pemutus arus otomatis, pelindung panas berlebih, atau sistem kontrol tegangan.
Akibatnya, risiko baterai rusak, meledak, atau terbakar pun meningkat. Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh charger tidak resmi biasanya tidak akan ditanggung oleh garansi pabrikan.
Jika charger bawaan rusak atau hilang, sebaiknya segera menggantinya dengan produk original dari dealer atau distributor resmi, demi keamanan dan keawetan baterai.
Baca Juga : Hemat & Ramah Lingkungan, 5 Kelebihan Motor Listrik
3. Perhatikan Suhu Lingkungan saat Mengisi Daya
Baterai sangat peka terhadap suhu.
Mengisi daya dalam kondisi lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menurunkan efisiensi pengisian dan mempercepat penurunan kapasitas baterai.
Suhu ideal saat pengisian biasanya berkisar antara 15°C hingga 30°C.
Saat motor baru digunakan dan baterai masih dalam keadaan panas akibat beban kerja tinggi, sebaiknya tunggu beberapa menit hingga suhunya menurun sebelum mulai mengisi daya.
Sebaliknya, jangan pula langsung mengisi daya baterai yang berada di tempat bersuhu rendah, misalnya setelah motor terkena hujan atau berada di ruangan AC, karena bisa memicu kondensasi yang berisiko menyebabkan korsleting.
Pilihlah tempat yang kering, berventilasi baik, dan tidak terkena paparan sinar matahari langsung untuk proses pengisian daya.
Dengan begitu, suhu baterai akan tetap stabil dan lebih aman saat charging berlangsung.
4. Cabut Charger Segera setelah Baterai Terisi Cukup
Meski sebagian besar charger modern telah dilengkapi fitur pemutus otomatis ketika baterai penuh, membiarkan charger terus terhubung dalam waktu lama tetap bukan kebiasaan yang baik.
Pengisian yang berlangsung terlalu lama bisa menyebabkan pengisian ulang mikro (trickle charging), yang dalam jangka panjang bisa menyebabkan panas berlebih dan mempercepat degradasi sel baterai.
Idealnya, cabut charger saat baterai mencapai daya sekitar 80%–90% untuk pemakaian sehari-hari.
Jika pengisian dilakukan saat malam hari, usahakan untuk mengatur alarm atau menggunakan timer listrik sebagai pengingat untuk mencabut sambungan daya.
Meninggalkan motor dalam kondisi terhubung charger semalaman setiap hari berisiko membuat baterai cepat menurun kualitasnya.
Baterai motor listrik yang terawat dengan baik dapat bertahan hingga 5–7 tahun, bahkan lebih, tergantung pada jenis baterai dan pola penggunaan.
Dengan demikian, pengguna juga bisa menghemat biaya penggantian baterai yang harganya cukup tinggi.
(Eno/TribunJualBeli.com)