0

5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Jika Membangun Rumah Sendiri Tanpa Bantuan Jasa Arsitek

Penulis: eno tjb
5 Hal yang Harus Dipertimbangkan Jika Membangun Rumah Sendiri Tanpa Bantuan Jasa Arsitek

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Membangun rumah sendiri merupakan impian banyak orang.

Beberapa memilih untuk tidak menggunakan jasa arsitek demi menghemat biaya atau karena merasa mampu merancang sendiri hunian yang diinginkan.

Meskipun hal ini sah-sah saja, perlu dipahami bahwa arsitek bukan hanya bertugas membuat gambar, tetapi juga menjamin rumah yang dibangun aman, fungsional, dan sesuai standar teknis.

Tanpa keterlibatan arsitek, seluruh proses perencanaan dan pembangunan berada di tangan sendiri.

Karena itu, penting untuk memahami sejumlah hal penting yang harus diperhatikan sebelum memulai pembangunan rumah secara mandiri:

Baca Juga : Pentingnya Jasa Arsitek dalam Membangun Hunian Impian

1. Perencanaan Tata Ruang dan Kebutuhan Fungsional

Langkah awal dalam pembangunan rumah tanpa jasa arsitek adalah menyusun rencana tata ruang secara matang.

Dika
 
 
Jasa Arsitek Jogja dan Kontraktor Bangunan Rumah, Villa, Ruko, Kost Bergaransi - Bantul
Rp 3,900,000.00
di-yogyakarta

Tentukan berapa banyak ruang yang dibutuhkan, seperti kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang keluarga, dan area servis.

Buat daftar prioritas berdasarkan fungsi dan gaya hidup penghuni rumah.

Gunakan referensi seperti denah rumah sederhana dari internet atau majalah desain.

Buat sketsa kasar sebagai panduan, lengkap dengan ukuran dan proporsi ruang yang sesuai dengan luas lahan.

Tata letak yang logis akan memudahkan tukang dalam membangun dan memastikan kenyamanan saat rumah mulai dihuni.

2. Memahami Aspek Struktural dan Konstruksi Dasar

Memahami Aspek Struktural dan Konstruksi Dasar

Meski tidak memiliki latar belakang teknik sipil, pemilik proyek tetap perlu memahami dasar-dasar struktur bangunan, seperti fungsi pondasi, balok, kolom, hingga atap.

Tanpa perhitungan yang tepat, bangunan bisa mengalami masalah serius, seperti retak, miring, atau bahkan roboh.

Untuk menjamin keamanan, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan tenaga teknis seperti insinyur sipil, minimal untuk perhitungan struktur dan material.

Tukang bangunan mungkin berpengalaman dalam praktik lapangan, namun tidak selalu memahami hitungan teknis yang berkaitan dengan kekuatan dan daya tahan bangunan.

3. Kesesuaian dengan Regulasi dan Izin Mendirikan Bangunan

Baca Juga : 5 Keuntungan Menggunakan Jasa Arsitek untuk Rumah dan Bangunan

Setiap daerah memiliki peraturan mengenai tata ruang, batas sempadan bangunan, ketinggian maksimum, serta keharusan memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) atau Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

Mengabaikan regulasi ini dapat menyebabkan sanksi administratif hingga perintah pembongkaran.

Sebelum pembangunan dimulai, pastikan semua perizinan telah diurus dengan benar.

Hal ini tidak hanya berkaitan dengan legalitas, tetapi juga menyangkut keamanan dan kenyamanan lingkungan sekitar.

Bangunan yang legal akan lebih mudah dialihkan secara hukum, misalnya dalam proses jual beli atau pewarisan.

4. Perencanaan Anggaran dan Kendali Biaya

Perencanaan Anggaran dan Kendali Biaya

Tanpa arahan dari arsitek, biaya pembangunan bisa membengkak jika tidak ada perhitungan yang jelas sejak awal.

Oleh karena itu, penting untuk membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara terperinci, termasuk estimasi harga bahan, ongkos tukang, biaya izin, serta cadangan untuk keperluan darurat.

Pengendalian anggaran bisa dilakukan dengan menyusun jadwal kerja secara bertahap, misalnya per tahap struktur, dinding, finishing.

Dengan begitu, pengeluaran bisa dikontrol dan kualitas pekerjaan tetap terjaga.

Jangan lupa untuk mencatat semua transaksi agar anggaran tetap transparan dan terkendali.

5. Pemilihan Tukang Bangunan dan Pengawasan Langsung

Tanpa jasa arsitek, pengawasan proyek sepenuhnya menjadi tanggung jawab pribadi.

Dika KIP
 
 
Jasa Arsitek Jogja dan Kontraktor Bangunan Rumah, Villa, Ruko, Kost Bergaransi - Bantul
Rp 3,900,000.00
di-yogyakarta

Pilih tukang atau pemborong yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik.

Pastikan mereka mampu membaca gambar teknis sederhana, memahami instruksi verbal dengan jelas, serta terbuka untuk diskusi teknis selama proses pembangunan.

Lakukan pengecekan rutin ke lokasi pembangunan, baik untuk memantau kemajuan kerja maupun mengevaluasi kualitas hasil.

Komunikasi yang baik dengan tim pelaksana sangat penting agar tidak terjadi kesalahpahaman atau deviasi dari rencana awal.

Keberhasilan membangun rumah secara mandiri bukan hanya soal hemat biaya, tetapi juga soal ketelitian, pengetahuan dasar, dan komitmen terhadap proses yang berjalan.

(Eno/TribunJualBeli.com)