0

Estetis tapi Rentan, Ini 6 Kelemahan Pagar Kayu untuk Rumah

Penulis: eno tjb
Estetis tapi Rentan, Ini 6 Kelemahan Pagar Kayu untuk Rumah

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Pagar rumah merupakan salah satu elemen arsitektural yang berperan penting dalam memberikan kesan pertama terhadap tampilan hunian.

Selain itu, pagar juga memiliki fungsi utama sebagai pelindung dan pembatas antara area pribadi dan area publik.

Di antara berbagai pilihan material pagar, kayu menjadi salah satu yang paling digemari karena menawarkan nilai estetika tinggi dengan tampilan natural yang menyatu dengan alam.

Meski demikian, pagar kayu bukanlah tanpa kekurangan.

Di balik kesan hangat dan menenangkan yang ditawarkannya, terdapat sejumlah kelemahan yang patut dipertimbangkan secara matang, terutama bagi yang tinggal di daerah tropis dengan tingkat kelembapan tinggi atau paparan cuaca ekstrem.

Berikut ini adalah enam kelemahan utama pagar kayu yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk menggunakannya sebagai pelengkap desain rumah:

Baca Juga : 4 Keunggulan Pagar Kayu sebagai Alternatif Elegan dan Ramah Lingkungan

1. Mudah Lapuk dan Keropos karena Cuaca

Mudah Lapuk dan Keropos karena Cuaca

Kayu, sebagai material alami, memiliki sifat menyerap air. Ketika pagar kayu terkena hujan, lalu terpapar panas matahari secara bergantian, struktur serat kayu akan mengalami pemuaian dan penyusutan secara terus-menerus.

Proses ini lama-kelamaan akan melemahkan kekuatan kayu dan menyebabkan pelapukan, terutama pada bagian yang tidak terlindungi lapisan pelindung atau cat.

Pada musim hujan, bagian bawah pagar yang bersentuhan langsung dengan tanah atau terkena air secara terus-menerus akan menjadi titik paling rentan mengalami kerusakan.

Sementara itu, paparan sinar UV dari matahari dapat membuat warna kayu memudar dan permukaannya menjadi pecah-pecah.

Jika tidak dilakukan tindakan preventif, pagar kayu dapat mengalami kerusakan struktural dalam hitungan tahun.

2. Rentan terhadap Serangan Rayap dan Hama Kayu

Salah satu tantangan terbesar dalam penggunaan material kayu adalah keberadaan hama seperti rayap dan kumbang bubuk kayu.

RICHI SURYAJAYA
 
 
Dijual Rumah Semi Furnish Tipe 200 3KT 2KM Legalitas SHM - Bandung
Rp 1,250,000,000.00
jawa-barat

Rayap dapat menyerang bagian dalam pagar tanpa tanda-tanda kerusakan pada permukaan luar, sehingga kerusakan baru terlihat ketika sudah parah.

Serangan hama ini lebih umum terjadi di daerah yang lembap atau pada kayu yang tidak diberi perlindungan anti-rayap sejak awal.

Bahkan jenis kayu keras sekalipun tidak sepenuhnya bebas dari risiko ini jika perawatannya kurang optimal.

Akibatnya, pagar bisa roboh atau rusak total tanpa disadari lebih awal.

3. Memerlukan Perawatan Rutin dan Intensif

Memerlukan Perawatan Rutin dan Intensif

Jika menginginkan pagar kayu tetap terlihat indah dan kokoh, maka persiapkan diri untuk melakukan perawatan berkala.

Perawatan ini mencakup pengecatan ulang setiap 1–2 tahun, pengaplikasian pelapis anti-air dan anti-rayap, serta pembersihan rutin dari lumut dan kotoran yang menempel.

Tanpa perawatan rutin, pagar kayu akan lebih cepat rusak dan kehilangan nilai estetikanya.

Proses perawatan ini bukan hanya menyita waktu, tetapi juga menambah biaya dalam jangka panjang.

Ini berbeda dengan material lain seperti besi atau beton yang memerlukan perawatan jauh lebih minim.

4. Tidak Tahan Terhadap Api

Baca Juga : 6 Pilihan Pagar Minimalis Modern yang Cocok untuk Semua Tipe Rumah

Kelemahan mendasar lainnya dari kayu adalah ketidaktahanannya terhadap api.

Berbeda dengan logam atau material komposit, pagar kayu sangat mudah terbakar jika terjadi kebakaran di sekitar rumah.

Bahkan percikan api kecil yang berasal dari puntung rokok atau kabel listrik bisa menjadi pemicu.

Hal ini menjadi perhatian serius terutama bagi penghuni rumah yang tinggal di kawasan padat penduduk, hutan kota, atau lokasi rawan kebakaran.

Dalam konteks keamanan, pagar kayu jelas tidak sekuat material lain dari segi ketahanan terhadap suhu ekstrem dan api terbuka.

5. Umur Pakai Relatif Pendek Dibanding Material Lain

Umur Pakai Relatif Pendek Dibanding Material Lain

Meskipun pagar kayu berkualitas tinggi seperti kayu jati atau merbau dapat bertahan cukup lama, usia pakainya tetap tidak dapat menandingi pagar dari logam, batu bata, atau beton.

Umumnya, pagar kayu memiliki masa pakai 5–10 tahun tergantung jenis kayu, metode perawatan, dan kondisi lingkungan sekitar.

Di daerah dengan iklim tropis yang lembap dan curah hujan tinggi, usia pagar kayu bisa lebih singkat jika tidak mendapat perhatian khusus.

Bahkan jika diganti dengan kayu keras, biaya awal akan jauh lebih mahal, belum lagi biaya perawatan tambahan selama masa penggunaannya.

6. Biaya Perawatan dan Perbaikan yang Tidak Murah

Dari sisi ekonomi, pagar kayu memang terlihat lebih murah pada awal pemasangan.

Dika KIP
 
 
Jual Rumah Siap Bangun Tipe 40 Bisa KPR Dekat UNY Semanu 10 Mnt Wonosari Kota - Gunung Kidul
Rp 285,000,000.00
di-yogyakarta

Namun jika dihitung dalam jangka panjang, biaya yang dibutuhkan untuk perawatan, perbaikan, dan penggantian komponen yang rusak dapat menjadi beban tersendiri.

Harga cat pelindung, pestisida anti-rayap, jasa tukang, serta penggantian kayu lapuk bisa jadi lebih mahal dibandingkan penggunaan pagar logam atau beton yang tahan lama.

Oleh karena itu, penggunaan pagar kayu perlu disertai komitmen terhadap biaya perawatan berkala agar tetap berfungsi maksimal dan menarik secara visual.

Jika estetika menjadi prioritas utama dan siap dengan konsekuensinya, pagar kayu tetap menjadi pilihan menarik.

Namun, jika ketahanan dan efisiensi menjadi pertimbangan utama, sebaiknya pertimbangkan alternatif material lain yang lebih tahan lama.

(Eno/TribunJualBeli.com)