BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Lantai vinyl telah menjadi salah satu pilihan populer dalam dunia desain interior modern karena tampilannya yang menarik, harganya yang relatif terjangkau, serta kemudahan perawatannya.
Namun, di balik berbagai kelebihan yang ditawarkan, lantai vinyl juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum digunakan dalam hunian.
Berikut adalah lima kekurangan utama dari lantai vinyl yang patut diperhatikan:
Baca Juga : 6 Kelebihan Menggunakan Lantai Vinyl untuk Lantai Rumahmu
1. Tidak Tahan Terhadap Panas Ekstrem dan Sinar UV Langsung
Salah satu kekurangan utama lantai vinyl adalah kerentanannya terhadap panas dan paparan sinar matahari langsung dalam jangka panjang.
Jika diletakkan di area yang terkena cahaya matahari terus-menerus, seperti dekat jendela besar tanpa tirai, warna permukaan vinyl dapat memudar atau berubah seiring waktu.
Selain itu, suhu tinggi dari peralatan rumah tangga atau paparan sinar UV berlebih dapat menyebabkan material ini melengkung atau menggelembung.
Oleh karena itu, lantai vinyl tidak disarankan untuk digunakan di area luar ruangan atau ruangan dengan ventilasi terbuka lebar.
2. Kurang Ramah Lingkungan
Sebagian besar lantai vinyl terbuat dari PVC (polyvinyl chloride), yaitu material sintetis berbasis plastik.
Proses produksinya dapat menghasilkan emisi zat kimia berbahaya bagi lingkungan.
Selain itu, lantai vinyl sulit terurai secara alami dan tidak mudah didaur ulang.
Beberapa produk vinyl murah bahkan dapat mengeluarkan volatile organic compounds dalam jumlah kecil, terutama saat baru dipasang.
Meskipun banyak produsen kini menawarkan varian ramah lingkungan, aspek keberlanjutan tetap menjadi perhatian penting bagi konsumen yang peduli terhadap isu lingkungan.
3. Tidak Dapat Diperbaiki Secara Parsial
Baca Juga : 4 Tips Memilih Lantai Vinyl untuk Dipasang di Rumah
Jika terjadi kerusakan seperti sobekan, goresan dalam, atau permukaan yang mengelupas, lantai vinyl umumnya tidak dapat diperbaiki secara parsial.
Sebagian besar jenis vinyl dipasang dalam bentuk lembaran atau papan panjang, sehingga penggantian harus dilakukan untuk seluruh bagian yang rusak, bukan hanya titik tertentu.
Hal ini tentu berbeda dengan material seperti keramik atau parket kayu yang memungkinkan penggantian satuan.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa menambah biaya perawatan apabila terjadi kerusakan lokal.
4. Kurang Tahan terhadap Beban Berat dan Tekanan Tajam
Meskipun vinyl cukup tahan terhadap goresan ringan, material ini tidak sekuat keramik atau granit jika harus menahan beban berat dalam waktu lama.
Furnitur berat atau benda tajam dapat menyebabkan lekukan, robekan, atau kerusakan permanen pada permukaannya.
Oleh karena itu, penggunaan pelindung kaki furnitur atau penyesuaian beban perlu dilakukan agar lantai tetap awet.
Untuk hunian dengan aktivitas berat dan lalu lintas tinggi, perlu dipertimbangkan penggunaan material alternatif yang lebih kuat secara struktural.
5. Kualitas dan Daya Tahan Bervariasi
Kualitas lantai vinyl sangat bergantung pada jenis dan produsen yang dipilih.
Produk vinyl dengan harga murah umumnya memiliki ketebalan lebih tipis, lapisan pelindung lebih sedikit, dan umur pakai yang lebih pendek.
Beberapa di antaranya lebih mudah rusak, pudar, atau tidak tahan air seperti yang dijanjikan.
Oleh sebab itu, penting untuk tidak hanya mempertimbangkan harga, tetapi juga reputasi merek, spesifikasi produk, serta garansi yang ditawarkan.
Pemilihan produk yang kurang tepat dapat menyebabkan penurunan kualitas hunian dalam jangka panjang.
Dengan memahami kekurangannya, pemilik hunian dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dalam menentukan jenis penutup lantai yang sesuai dengan kebutuhan, anggaran, serta kondisi lingkungan rumah.
(Eno/TribunJualBeli.com)