BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Jalan bergelombang bukan hanya mengganggu fokus berkendara, tapi juga menjadi cerminan masalah yang lebih dalam dalam sistem infrastruktur kita.
Di berbagai daerah Indonesia, fenomena ini terus muncul bahkan tak lama setelah jalan diaspal ulang.
Baca juga : 5 Cara Menghilangkan Noda Aspal di Bodi Motor Tanpa Merusak Cat
Lantas, apa sebenarnya penyebab utama jalan bergelombang?
1. Cuaca Ekstrem dan Perubahan Suhu
Faktor alam seperti hujan deras, banjir, hingga suhu tinggi yang terus-menerus berperan besar dalam merusak struktur jalan.
Air yang merembes ke pori-pori aspal membuat lapisan bawah menjadi labil.
Jika tak ada sistem drainase yang memadai, air akan menggenang dan mempercepat pelapukan jalan.
Di sisi lain, panas ekstrem bisa membuat permukaan aspal meleleh, lalu mengeras kembali secara tidak merata, menimbulkan gelombang atau retakan.
2. Beban Kendaraan yang Melebihi Kapasitas
Jalan raya umumnya memiliki batas maksimum beban kendaraan yang bisa ditopang.
Namun kenyataannya, banyak truk dan kendaraan berat yang melampaui batas ini.
Overload secara terus-menerus menyebabkan permukaan jalan tertekan secara tidak merata, sehingga tercipta gelombang-gelombang kecil yang makin lama makin parah.
Dalam jangka panjang, ini mengakibatkan kerusakan permanen pada struktur aspal.
3. Kualitas Material dan Proses Pengerjaan
Tidak semua proyek jalan dikerjakan dengan standar tinggi.
Penggunaan material campuran yang tidak sesuai spesifikasi atau pengerjaan yang terburu-buru demi mengejar target anggaran kerap menjadi masalah klasik.
Akibatnya, jalan baru cepat rusak hanya dalam hitungan bulan.
4. Masalah Anggaran dan Pemeliharaan
Dalam beberapa kasus, anggaran pemeliharaan jalan justru lebih kecil dibandingkan anggaran pembangunan awal.
Padahal, jalan membutuhkan pemeliharaan rutin agar tetap dalam kondisi terbaik.
Kurangnya pemantauan dan minimnya dana untuk perawatan membuat kerusakan kecil dibiarkan hingga membesar, dan akhirnya lebih sulit (dan mahal) untuk diperbaiki.
5. Minimnya Pengawasan dan Audit Teknis
Pembangunan jalan sering kali kurang diawasi secara teknis.
Tidak semua daerah memiliki tim pengawas kualitas yang cukup kompeten dan independen.
Hal ini membuka celah bagi praktik yang tidak sesuai prosedur.
Jalan bergelombang bukan cuma masalah estetika atau kenyamanan.
Persoalan ini juga mencerminkan ketidakseimbangan antara pembangunan fisik, pengawasan, dan keberlanjutan.
Jika tidak ditangani secara serius dan menyeluruh, masalah ini akan terus berulang dan menelan biaya besar bagi negara maupun keselamatan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)