BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dinding hebel atau yang lebih dikenal dengan nama autoclaved aerated concrete (AAC), semakin populer digunakan dalam konstruksi rumah di Indonesia.
Material ini dianggap ringan, mudah dipasang, dan memiliki kemampuan isolasi yang baik.
Namun, meskipun banyak kelebihan yang ditawarkan, dinding hebel juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan, terutama yang berhubungan dengan kenyamanan penghuni rumah.
Dalam artikel ini, akan dibahas beberapa kekurangan dari penggunaan dinding hebel pada rumah, yang dapat mempengaruhi kenyamanan tinggal di dalamnya.
Berikut tujuh kekurangan penggunaan dinding hebel pada rumah:
Baca Juga : 10 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengecat Dinding Rumah
1. Kemampuan Insulasi Suara yang Terbatas
Salah satu keunggulan dinding hebel adalah kemampuan isolasinya terhadap panas, namun kemampuan insulasi suara dari material ini tergolong terbatas.
Dinding hebel tidak dapat meredam suara dengan baik, terutama pada frekuensi rendah.
Hal ini bisa menjadi masalah jika rumah terletak di area yang bising, seperti dekat jalan raya atau lingkungan yang ramai.
Penghuni mungkin merasa terganggu dengan kebisingan dari luar atau bahkan dari ruang lain di dalam rumah itu sendiri.
Untuk mengatasinya, diperlukan tambahan lapisan isolasi suara pada dinding, yang tentu akan menambah biaya dan waktu pengerjaan.
2. Ketahanan terhadap Benturan yang Kurang
Dinding hebel dikenal ringan dan mudah dipasang, tetapi hal ini juga membuatnya kurang tahan terhadap benturan keras.
Dinding ini bisa lebih mudah retak atau pecah jika terkena pukulan atau tekanan berat.
Kekurangan ini bisa menjadi masalah terutama jika ada anak-anak di rumah atau jika dinding tersebut terletak di area yang rawan terjadi benturan, seperti lorong atau ruangan dengan banyak aktivitas.
Meskipun dinding Hebel relatif kuat untuk menahan beban struktural, ketahanannya terhadap benturan fisik sangat terbatas jika dibandingkan dengan material dinding lainnya seperti bata atau beton.
3. Pengaruh pada Estetika dan Finishing
Dinding hebel, meskipun ringan dan mudah dipasang, sering kali memberikan tampilan yang kurang estetis jika dibandingkan dengan material dinding lainnya.
Struktur permukaan dinding Hebel yang cenderung kasar membutuhkan finishing tambahan seperti plaster atau cat khusus untuk memberikan hasil yang halus dan estetis.
Proses finishing ini membutuhkan waktu dan biaya ekstra, serta membutuhkan keterampilan yang baik dari tukang untuk menghasilkan dinding yang rapi dan halus.
Hal ini bisa menjadi kekurangan bagi pemilik rumah yang ingin hasil akhir yang lebih sempurna tanpa banyak usaha tambahan.
4. Kemampuan Tahan Air yang Kurang
Meskipun dinding hebel memiliki sifat tahan terhadap kelembaban dalam tingkat tertentu, material ini tidak sepenuhnya tahan air.
Dalam kondisi lingkungan yang sangat lembab atau hujan yang sering, dinding hebel dapat menyerap air dan menyebabkan masalah pada struktur.
Jika dinding tersebut tidak dilapisi dengan lapisan pelindung tambahan seperti cat pelindung anti air, risiko penetrasi air dapat menyebabkan dinding cepat rusak, berjamur, atau bahkan terjadi kerusakan pada cat dan finishing interior.
Oleh karena itu, pemilik rumah harus ekstra hati-hati dalam merawat dinding hebel agar tetap tahan terhadap kelembaban.
5. Harga yang Lebih Mahal Dibandingkan dengan Material Lain
Meskipun dinding hebel memiliki banyak keunggulan dalam hal kemudahan pemasangan dan isolasi panas, harga bahan material ini cenderung lebih mahal dibandingkan dengan bahan bangunan konvensional seperti batu bata atau beton biasa.
Oleh karena itu, biaya pembangunan rumah dengan dinding Hebel bisa lebih tinggi.
Hal ini bisa menjadi pertimbangan bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas, terutama ketika memilih antara dinding Hebel dan material lainnya yang lebih ekonomis.
6. Kurang Tahan terhadap Guncangan
Karena dinding hebel lebih ringan dan memiliki kepadatan yang lebih rendah, material ini cenderung kurang kuat dalam menahan guncangan, seperti gempa bumi.
Dinding hebel mungkin tidak mampu menahan tekanan atau guncangan yang disebabkan oleh gempa, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada struktur bangunan.
Untuk wilayah yang rawan gempa, ini menjadi kekurangan yang sangat penting untuk dipertimbangkan.
Pembangunan rumah dengan dinding hebel di daerah gempa memerlukan perencanaan dan desain yang matang untuk memastikan keselamatan struktur.
7. Rentan terhadap Retakan Halus
Baca Juga : Mau Dinding Rumah Anti Mainstream? Coba 7 Jenis Keramik Ini!
Karena sifatnya yang ringan, dinding hebel cenderung lebih rentan terhadap retakan halus, terutama di area dengan perbedaan suhu yang ekstrem atau tekanan struktural yang tinggi.
Retakan ini meskipun tidak merusak keseluruhan dinding, bisa menurunkan estetika dan dapat menjadi saluran masuknya air atau kelembaban yang dapat merusak permukaan dinding lebih lanjut.
Retakan juga dapat memperburuk kemampuan insulasi dan kekuatan struktural dinding jika tidak segera ditangani.
Dengan perencanaan yang matang dan pemilihan material yang tepat, kamu dapat mengoptimalkan kenyamanan rumah meskipun menggunakan dinding hebel sebagai salah satu bahan utama.
(Eno/TribunJualBeli.com)