BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Motor yang sehat dan terawat bukan hanya terlihat dari bodinya yang mengilap, tapi juga dari kondisi mesinnya.
Salah satu masalah yang sering diabaikan namun bisa berdampak besar adalah kebocoran oli mesin.
Banyak pengendara yang baru menyadari ketika oli sudah menetes di lantai, atau bahkan saat mesin mulai terasa kasar karena kekurangan pelumasan.
Kebocoran oli bukan hanya membuat motor terlihat kotor dan berantakan, tapi juga bisa mengakibatkan kerusakan serius pada mesin jika tidak segera ditangani.
Maka dari itu, penting bagi setiap pemilik motor untuk tahu apa saja penyebab oli mesin bocor dan bagaimana cara mencegahnya.
Berikut ini adalah lima penyebab utama kebocoran oli mesin motor yang paling sering terjadi:
Baca Juga : 5 Dampak Negatif Mengisi Oli Mesin Motor Terlalu Banyak
1. Seal Oli Bocor atau Aus
Seal oli dipasang di bagian mesin yang berputar, seperti kruk as, as gear, atau as kopling.
Seal ini bertugas menjaga agar oli tidak keluar meskipun ada gerakan atau tekanan.
Namun, seiring waktu, seal bisa aus atau retak akibat panas mesin, tekanan oli, atau usia pakai.
Kebocoran seal biasanya bisa dikenali dari bekas oli yang menetes di bagian bawah mesin atau area dekat gear.
Segera ganti seal yang rusak. Gunakan seal berkualitas tinggi agar lebih awet dan tahan panas.
2. Paking atau Gasket Sudah Usang
Gasket atau paking adalah komponen yang berfungsi untuk menyegel sambungan antara dua permukaan logam, seperti antara blok mesin dan head silinder.
Seiring waktu dan penggunaan, gasket bisa menjadi getas, retak, atau sobek.
Bila ini terjadi, oli yang seharusnya tertahan di dalam mesin akan mulai merembes keluar.
Paking yang rusak sering ditemukan pada motor yang sudah lama digunakan, terutama jika sering mengalami overheat atau bongkar pasang mesin.
Ganti paking dengan yang baru dan pastikan permukaan yang dipasangi bersih serta rata sebelum pemasangan.
3. Baut Mesin Kendor atau Terlalu Kencang
Baca Juga : Jangan Sampai Telat! 5 Cara Cek Oli Motor dengan Mudah
Ini penyebab yang cukup sering terjadi.
Baut-baut di mesin yang terlalu kendor bisa menyebabkan celah kecil terbentuk, tempat oli bisa merembes.
Sebaliknya, jika terlalu kencang (over-torque), baut bisa merusak ulir atau bahkan meretakkan bagian mesin, sehingga muncul kebocoran.
Sering kali ini terjadi setelah servis atau perbaikan yang tidak dilakukan dengan alat atau teknik yang tepat.
Gunakan kunci torsi sesuai spesifikasi dari pabrikan saat mengencangkan baut, dan periksa ulang secara berkala.
4. Pengisian Oli Berlebihan
Mengisi oli terlalu banyak dari batas yang dianjurkan bukanlah tindakan yang baik.
Justru hal ini bisa meningkatkan tekanan di dalam mesin, yang akhirnya memaksa oli keluar melalui celah kecil yang biasanya tertutup rapat.
Selalu isi oli sesuai batas maksimum yang tertera pada dipstick atau buku manual motor.
Jangan kira Lebih banyak lebih baik.
5. Permukaan Mesin Tidak Rata atau Rusak
Kadang, kebocoran bukan hanya karena gasket atau seal, tapi juga karena permukaan mesin yang tidak rata. Ini bisa terjadi karena korosi, benturan, atau proses servis yang kurang hati-hati.
Permukaan yang tidak rata membuat gasket tidak bisa menutup sempurna, dan akhirnya oli merembes keluar.
Jika permukaan tidak rata, perlu dilakukan penghalusan atau bahkan diganti komponennya, tergantung tingkat kerusakannya.
Mengenali penyebabnya lebih awal adalah langkah terbaik untuk menghindari kerusakan lebih lanjut dan biaya servis yang tinggi.
Rutin cek kondisi motor, jangan abaikan tetesan oli sekecil apapun. Karena dari situlah biasanya masalah besar bermula.
(Eno/TribunJualBeli.com)