BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Saat membangun atau merenovasi rumah, pemilihan material menjadi faktor penting yang menentukan ketahanan dan dampak lingkungan dari bangunan tersebut.
Material yang berkualitas tidak hanya membuat rumah lebih kokoh dan tahan lama, tetapi juga berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya bangunan ramah lingkungan, banyak orang kini beralih ke material yang lebih berkelanjutan tanpa mengorbankan kekuatan dan estetika.
Berikut beberapa material rumah yang dikenal tahan lama sekaligus ramah lingkungan:
Baca Juga : 4 Cara Efektif Membersihkan Rumah Sebelum Dijual agar Cepat Laku
1. Batu Bata Tanpa Bakar (Batako Ramah Lingkungan)
Batu bata konvensional biasanya membutuhkan proses pembakaran yang menghasilkan emisi karbon tinggi.
Alternatifnya, batako ramah lingkungan dibuat dari campuran pasir, semen, dan fly ash (limbah industri), yang lebih hemat energi dalam proses produksinya.
Selain itu, material ini memiliki daya tahan yang cukup kuat serta lebih ringan dibandingkan bata merah biasa.
2. Kayu Olahan dari Sumber Berkelanjutan
Kayu masih menjadi pilihan favorit dalam konstruksi rumah karena memberikan kesan alami dan estetika yang elegan.
Namun, penggunaan kayu secara berlebihan dapat merusak ekosistem hutan.
Oleh karena itu, memilih kayu yang berasal dari sumber berkelanjutan, seperti kayu bersertifikat FSC (Forest Stewardship Council), bambu, atau kayu daur ulang, bisa menjadi solusi yang lebih ramah lingkungan.
3. Beton Ramah Lingkungan
Beton adalah material yang sangat kuat dan tahan lama, tetapi produksinya menghasilkan emisi karbon tinggi.
Kini, ada inovasi beton ramah lingkungan yang menggunakan campuran limbah industri seperti fly ash dan slag (limbah peleburan logam) untuk mengurangi penggunaan semen.
Selain itu, beton berpori juga mulai populer karena dapat menyerap air dan mengurangi risiko banjir.
4. Panel Surya untuk Atap
Memanfaatkan energi matahari adalah salah satu cara terbaik untuk membuat rumah lebih ramah lingkungan.
Panel surya yang dipasang pada atap tidak hanya mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional, tetapi juga membantu menghemat biaya energi dalam jangka panjang.
Atap berbahan kaca surya atau genteng surya juga semakin banyak digunakan sebagai alternatif hemat energi.
5. Insulasi Dinding dari Bahan Alami
Sistem insulasi yang baik membantu menjaga suhu dalam rumah tetap stabil, sehingga mengurangi penggunaan pendingin atau pemanas ruangan.
Beberapa bahan insulasi ramah lingkungan yang banyak digunakan adalah wol domba, serat kelapa, dan kapas daur ulang.
Selain lebih aman bagi kesehatan, material ini juga memiliki daya tahan yang cukup tinggi.
6. Cat dan Pelapis Ramah Lingkungan
Banyak cat dan pelapis dinding mengandung senyawa kimia berbahaya yang dapat mencemari udara di dalam rumah.
Sebagai alternatif, cat berbahan dasar air dengan kandungan VOC (Volatile Organic Compounds) rendah dapat digunakan untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan penghuni rumah.
7. Genteng Metal atau Genteng Daur Ulang
Baca Juga : 7 Tips Menciptakan Interior Vintage dengan Membawa Nuansa Tempo Dulu ke Rumah
Genteng metal yang terbuat dari baja ringan atau aluminium tahan terhadap cuaca ekstrem, tidak mudah retak, dan memiliki usia pakai yang panjang.
Selain itu, genteng berbahan daur ulang seperti genteng plastik dari limbah botol juga mulai banyak digunakan karena lebih ringan dan tetap kuat dalam jangka waktu lama.
Memilih material rumah yang tahan lama dan ramah lingkungan bukan hanya investasi jangka panjang untuk hunian yang lebih kokoh, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan lingkungan.
(Eno/TribunJualBeli.com)