BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Sistem pendingin pada motor, terutama pada jenis motor berpendingin cairan (liquid-cooled), memiliki peran yang sangat krusial dalam menjaga suhu mesin tetap stabil.
Salah satu komponen utama dalam sistem ini adalah air radiator, atau biasa disebut coolant.
Namun, sering kali pemilik motor kurang memperhatikan kondisi air radiatornya.
Jika air radiator habis atau berkurang secara drastis, akibatnya bisa sangat fatal bagi mesin motor.
Mesin bisa mengalami overheat, yang dapat menimbulkan berbagai masalah serius hingga kerusakan permanen pada komponen mesin.
Untuk memahami lebih dalam, berikut beberapa risiko yang harus dihadapi jika air radiator motor habis serta cara mencegahnya:
Baca Juga : Jangan Sampai Overheat! Ini 6 Cara Membersihkan Radiator Motor dengan Benar
1. Overheat Mesin
Air radiator berfungsi sebagai pendingin utama mesin.
Jika habis, suhu mesin akan naik drastis dan menyebabkan overheat.
Kondisi ini bisa terjadi lebih cepat saat motor digunakan dalam perjalanan jauh atau saat melewati kondisi jalanan macet yang memaksa mesin bekerja lebih keras.
Overheat dapat menyebabkan motor kehilangan tenaga, mesin menjadi kasar, dan bahkan mati mendadak di tengah jalan.
Jika dibiarkan terus-menerus, komponen mesin akan mengalami kerusakan yang bisa berujung pada biaya perbaikan yang mahal.
2. Kerusakan pada Komponen Mesin
Suhu yang terlalu tinggi akibat air radiator habis dapat merusak berbagai komponen mesin, seperti piston, silinder, dan blok mesin.
Logam pada bagian-bagian ini bisa mengalami pemuaian berlebihan, sehingga menyebabkan penyumbatan atau retak pada mesin.
Selain itu, gasket kepala silinder bisa mengalami kebocoran akibat tekanan panas yang berlebihan.
Jika gasket rusak, cairan pendingin bisa masuk ke ruang pembakaran atau bercampur dengan oli mesin, yang semakin memperparah kerusakan.
3. Oli Mesin Mengalami Penurunan Kualitas
Baca Juga : Jangan Sembarangan Lepas Cover Radiator Motor Matic, Ini 4 Fungsinya
Overheat juga berdampak pada oli mesin.
Suhu yang terlalu tinggi bisa membuat oli menguap lebih cepat dan kehilangan viskositasnya.
Akibatnya, pelumasan pada mesin menjadi kurang optimal dan berisiko menimbulkan gesekan yang merusak komponen mesin.
Oli yang kehilangan viskositasnya tidak mampu melindungi komponen mesin dengan baik, sehingga risiko keausan semakin meningkat.
Ini bisa menyebabkan suara mesin menjadi kasar dan performanya menurun drastis.
4. Konsumsi Bahan Bakar Lebih Boros
Mesin yang bekerja dalam kondisi panas berlebih cenderung membutuhkan lebih banyak bahan bakar untuk mempertahankan performanya.
Hal ini bisa menyebabkan konsumsi bensin menjadi lebih boros dibanding kondisi normal.
Selain merugikan dari segi biaya operasional, ini juga berdampak pada efisiensi kendaraan dan emisi gas buang yang lebih tinggi.
5. Mesin Bisa Mengalami Kerusakan Total
Jika air radiator terus-menerus habis dan tidak segera diisi ulang, mesin bisa mengalami kerusakan total.
Dalam kondisi ekstrem, kepala silinder bisa melengkung, dan blok mesin bisa retak. Perbaikan akibat kerusakan ini bisa sangat mahal bahkan mengharuskan penggantian mesin.
Mesin yang rusak akibat overheat sering kali tidak bisa diperbaiki dengan hanya mengganti satu atau dua komponen saja.
Biasanya, pemilik motor harus mengganti mesin secara keseluruhan, yang tentunya akan menghabiskan biaya yang sangat besar.
Menjaga air radiator dalam kondisi yang baik merupakan langkah penting untuk mencegah overheat dan kerusakan mesin yang lebih parah.
(Eno/TribunJualBeli.com)