BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Akhir-akhir ini, banjir bandang menjadi ancaman serius di banyak wilayah, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi dan permukaan tanah yang rawan longsor.
Salah satu faktor utama yang dapat mencegah bencana ini adalah keberadaan pepohonan.
Sayangnya, deforestasi dan alih fungsi lahan sering kali mengabaikan peran penting pohon dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Baca juga : 4 Tips Memilih Pohon yang Sesuai untuk Percantik Halaman Rumah
Lalu, bagaimana sebenarnya pepohonan dapat membantu mencegah banjir bandang?
1. Akar Pohon sebagai Penyerap Air Alami
Salah satu peran utama pepohonan dalam mencegah banjir bandang adalah kemampuannya dalam menyerap air hujan.
Akar pohon yang kuat dan menyebar dapat menyerap serta menyimpan air dalam volume besar, sehingga mengurangi risiko aliran air berlebih yang bisa memicu terjadinya banjir bandang.
Tanpa adanya akar pohon yang menahan air, maka apabila terjadi hujan deras, aliran air dari hujan akan dengan mudah mengalir langsung ke arah sungai dan menyebabkan luapan air yang tidak terkendali.
2. Mengurangi Laju Air Permukaan
Saat hujan turun deras, air yang tidak terserap oleh tanah akan langsung mengalir ke dataran yang lebih rendah.
Pepohonan berfungsi sebagai penghambat alami yang memperlambat laju air, mencegah erosi tanah, dan mengurangi potensi terjadinya banjir bandang.
Kanopi pohon juga berperan dalam mengurangi dampak langsung air hujan yang mengucur ke tanah, sehingga memperlambat aliran air dan mengurangi risiko tanah longsor.
3. Mencegah Erosi Tanah dan Longsor
Deforestasi atau penggundulan hutan sering kali diiringi dengan peningkatan kasus longsor dan banjir bandang.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya akar pohon yang berfungsi sebagai perekat tanah.
Tanpa pepohonan, tanah menjadi lebih mudah terkikis oleh air hujan dan akhirnya terbawa ke sungai, menyebabkan pendangkalan yang memperburuk risiko banjir.
4. Menjaga Keseimbangan Siklus Air
Pepohonan tidak hanya berfungsi sebagai menyerap air, tetapi juga berkontribusi dalam mengatur siklus hidrologi.
Dengan adanya hutan yang sehat, air hujan dapat disimpan di dalam tanah dan dilepaskan secara perlahan, sehingga ketersediaan air tetap stabil sepanjang tahun.
Jika hutan terus ditebang tanpa upaya reboisasi, wilayah yang terdampak akan lebih sering mengalami banjir saat musim hujan dan kekeringan saat musim kemarau.
Baca juga : Tak Hanya Masalah Kesehatan, Ketahui Manfaat Punya Pohon di Halaman Rumah
5. Dampak Deforestasi terhadap Banjir Bandang
Kasus banjir bandang yang melanda berbagai wilayah di Indonesia menunjukkan bahwa deforestasi membawa dampak serius.
Penggundulan hutan untuk lahan pertanian, permukiman, atau industri sering kali dilakukan tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan.
Akibatnya, wilayah yang sebelumnya aman dari banjir kini menjadi rawan bencana.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan, maka apa yang bisa kita lakukan?
Sebagai individu, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian pepohonan dengan berbagai cara, seperti menanam pohon di lingkungan sekitar untuk membantu menyerap air hujan.
Lalu, mendukung program reboisasi dan restorasi hutan yang dilakukan oleh pemerintah maupun komunitas lingkungan.
Kemudian, mengurangi penggunaan produk dari kayu ilegal yang bisa berkontribusi pada deforestasi.
Selain itu, mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya menjaga pepohonan untuk mencegah bencana alam.
Peran pepohonan dalam mencegah banjir bandang sangatlah vital.
Dengan akar yang kuat, kemampuan menyerap air, serta perannya dalam menjaga keseimbangan siklus air, pepohonan berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi kita dari bencana.
Namun, jika eksploitasi alam terus berlanjut tanpa pengelolaan yang bijak, bukan tidak mungkin kita akan semakin sering menghadapi banjir bandang yang merugikan banyak pihak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)