BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dunia motovlogging semakin dilirik oleh banyak orang terutama bagi pecinta otomotif, dengan berbagai jenis konten yang bisa dinikmati oleh penonton.
Namun, di antara berbagai kategori konten motovlog, dua yang paling banyak jumlah penontonnya adalah jenis konten vlog touring dan daily ride.
Lantas, mana yang lebih disukai oleh penonton?
Apakah video perjalanan jauh yang penuh petualangan dan banyak lika liku tak pernah terbayangkan, atau justru rutinitas harian yang lebih relatable?
Baca juga : Bagaimana Cara Mencegah Pegal Berlebihan Saat Touring? Ini 7 Teknik yang Patut Dicoba
Mari kita bahas lebih dalam!
1. Vlog Touring: Serunya Petualangan di Jalanan
Vlog touring biasanya menampilkan perjalanan jauh ke berbagai destinasi menarik, baik itu wisata alam, pegunungan, pantai, atau bahkan perbatasan antar kota dan negara.
Vlog touring mempunyai kelebihan antara lain :
Menampilkan visual yang memukau, ketika memperlihatkan pemandangan indah, rute unik, dan jalur ekstrem yang jarang ditemui.
Lalu, sensasi petualangan, pada momen ini motovlogger bisa memberikan inspirasi bagi penonton yang ingin melakukan touring serupa.
Kemudian, terlihat lebih dramatis, pada saat melakukan aktivitas motovlog, pasti akan ada tantangan di perjalanan, seperti cuaca buruk, jalur sulit, atau kejadian tak terduga.
Selain itu, menentukan durasi lebih panjang, biasanya vlog touring berdurasi lebih lama, cocok untuk penonton yang menikmati perjalanan virtual.
Disamping memilik berbagai kelebihan yang cukup menggoda, jenis konten vlog touring juga mempunyai kekurangan yang mesti diperhatikan, antara lain :
Produksi atau pembuatan lumayan sulit, karena membutuhkan perencanaan rute, peralatan lebih lengkap, dan stamina ekstra.
Lalu, bisa membosankan, jika tidak diedit dengan baik, perjalanan panjang bisa terasa monoton bagi penonton.
Kemudian, tidak bisa sering upload, karena perjalanan jauh butuh waktu, apalagi dengan durasi video yang panjang akan memakan banyak waktu untuk editing.
Frekuensi upload bisa lebih jarang dibandingkan daily ride.
2. Daily Ride: Lebih Dekat dengan Kehidupan Sehari-Hari
Daily ride adalah vlog yang merekam perjalanan motor di kehidupan sehari-hari, seperti perjalanan ke kantor, kampus, atau sekadar keliling kota.
Daily ride memiliki kelebihan antara lain :
Relatable untuk banyak orang, mereka akan lebih mudah merasa terhubung ketika menonton konten daily ride karena kontennya lebih dekat dengan kehidupan mereka.
Lalu, mudah dibuat dan konsisten, karena tidak perlu membutuhkan perjalanan yang jauh, cukup rekam keseharian berkendara.
Yang penting bisa memberikan topik pembahasan yang menarik pada setiap kontennya.
Kemudian, interaksi dengan penonton lebih mudah, karena bisa membahas topik-topik ringan seperti pengalaman di jalan, tips berkendara, atau review motor untuk harian.
Yang terakhir, cocok untuk format konten cepat atau singkat, karena bisa dibuat dalam format pendek (YouTube Shorts, TikTok) untuk mempermudah mendapatkan engagement tinggi.
Sama halnya dengan vlog touring, jenis konten daily ride juga memiliki kekurangan, antara lain :
Terlihat kurang spektakuler, karena tidak menampilkan pemandangan luar biasa seperti vlog touring.
Lalu, membutuhkan kreativitas ekstra, agar tidak membosankan, daily ride harus disajikan dengan gaya bercerita yang menarik.
Kemudian, terbatas pada rute yang itu-itu saja, jika sering di lokasi yang sama, bisa terasa repetitif bagi penonton.
Baca juga : 3 Rekomendasi Motor Adventure Touring 150-500cc, Cek Harga dan Speksifikasinya
3. Mana yang Lebih Disukai oleh Penonton?
Jawaban atas pertanyaan ini bergantung pada target audiens dan preferensi pribadi.
Jika penonton suka petualangan dan eksplorasi, mereka akan lebih menikmati vlog touring yang menampilkan jalur-jalur ekstrem dan pengalaman berkendara di tempat-tempat baru.
Jika penonton mencari konten ringan dan relatable, daily ride bisa lebih menarik karena bisa ditonton kapan saja tanpa harus fokus penuh.
Namun, secara algoritma YouTube dan media sosial, daily ride lebih mudah untuk berkembang karena memiliki format lebih pendek dan to the point.
Konten daily ride juga lebih banyak interaksi dari penonton karena relevan dengan kehidupan mereka.
Selain itu, konten daily ride juga memiliki frekuensi upload lebih tinggi, sehingga lebih sering muncul di rekomendasi video atau beranda.
Sementara vlog touring, meskipun menarik dan penuh tantangan, lebih cocok untuk format dokumentasi perjalanan atau storytelling dengan editing yang lebih sinematik.
4. Bagaimana Jika Menggabungkan Keduanya?
Banyak motovlogger sukses yang mengkombinasikan daily ride dan vlog touring untuk menjangkau audiens yang lebih luas lagi.
Berikut ada beberapa cara untuk menggabungkan kedua konten tersebut.
Daily ride dengan nuansa petualangan, misalnya, eksplorasi kota dengan rute yang unik.
Vlog touring dengan gaya santai, tidak melulu menampilkan perjalanan panjang, tetapi juga cerita di balik perjalanan.
Shorts atau reels dari vlog touring, potongan pendek dari perjalanan panjang bisa diunggah untuk menarik lebih banyak penonton.
Baik vlog touring maupun daily ride memiliki daya tariknya masing-masing.
Baca juga : Berencana Touring Akhir Tahun? Perlu Perhatikan 7 Hal Ini Agar Aman dan Nyaman dalam Perjalanan
Jika kamu ingin membangun motovlog yang sukses, sesuaikan dengan minat pribadi dan audiens yang ingin kamu targetkan.
Pada umumnya konten jenis vlog touring sangatlah cocok untuk pencinta petualangan yang ingin menjelajahi tempat-tempat baru.
Kemudian, konten dengan jenis daily ride lebih mudah dikembangkan dan lebih sering muncul di rekomendasi video.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)
(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)