0

Kenapa Mobil Baru Harus "Diinjak Gas" di Awal? Ini Penjelasannya!

Penulis: Ridwan MufidKhoirulloh
Kenapa Mobil Baru Harus Diinjak Gas di Awal? Ini Penjelasannya!

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Ketika membeli mobil baru, kamu mungkin pernah mendengar saran untuk tidak langsung menggunakannya dengan kecepatan tinggi, tetapi sebaliknya, perlahan-lahan meningkatkan RPM dan beban mesin dalam beberapa ratus hingga ribuan kilometer pertama.

Proses ini sering disebut sebagai break-in period atau masa inreyen.

Tapi, mengapa mobil baru harus "diinjak gas" atau dijalankan secara bertahap?

Apakah ini hanyalah mitos atau memang ada alasan teknis di baliknya?

Penasaran kan?

Baca juga : Cara Mengetahui Kaca Film Mobil yang Benar-Benar Bisa Menghalau Panas

Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai pentingnya break-in dan cara melakukannya dengan benar.

Yang pertama kita harus mengetahui apa itu definisi dari break-in atau masa inreyen?

saskiavita0108
 
 
Mobil Datsun Go 2 Baris Manual 2016 Bekas - Jakarta Timur
Rp 67,000,000.00
dki-jakarta

Break-in adalah proses adaptasi awal komponen mesin dan transmisi pada mobil baru agar bekerja dengan baik dalam kurun waktu yang panjang.

Biasanya, break-in dilakukan dalam 1.000 hingga 5.000 kilometer pertama, tergantung dari rekomendasi pabrikan.

Selama masa ini, komponen mesin seperti piston, ring piston, silinder, dan transmisi masih dalam tahap penyempurnaan karena mereka baru saja dirakit dari pabrik.

Meskipun teknologi manufaktur sudah sangat maju, tetap diperlukan adaptasi agar semua bagian komponen saling menyesuaikan dan bekerja dengan ideal.

Kemudian, kenapa mobil baru harus "diinjak gas" secara bertahap?

Baca juga : Tak Banyak yang Tahu, Ini Manfaat Pasang Cover Setir Mobil

Ada beberapa alasan utama mengapa mobil baru harus dijalankan dengan hati-hati dan secara bertahap dalam meningkatkan beban kerja mesin, bukan langsung digeber pada RPM tinggi:

1. Membantu Penyempurnaan Permukaan Komponen Mesin

Ilustrasi Komponen Mesin Pada Mobil Baru. (AT-Machining)

Di dalam mesin, ada banyak komponen yang bergerak dengan gesekan tinggi, seperti piston dan silinder.

Saat baru keluar dari pabrik, permukaan komponen ini masih kasar secara mikroskopis dan perlu waktu untuk menyesuaikan agar gesekannya stabil.

Jika mobil langsung digeber dengan kecepatan tinggi atau putaran mesin tinggi, gesekan yang terlalu besar bisa menyebabkan keausan dini atau bahkan merusak komponen sebelum waktunya.

2. Memastikan Pelumasan yang Optimal

Oli mesin memiliki peran krusial dalam melumasi dan melindungi komponen mesin dari keausan.

Pada mobil baru, distribusi oli belum bekerja secara optimal karena beberapa bagian mesin masih menyesuaikan diri.

Dengan melakukan break-in secara bertahap, kamu memberikan waktu bagi oli untuk menyebar dengan sempurna, sehingga komponen mesin mendapatkan pelumasan yang cukup dan bekerja dengan lebih tepat.

Daryls Auto
 
 
Mobil Mercedes Benz C200 AMG 2.0 W205 2018 Bekas TDP 18 Juta - Jakarta Utara
Rp 447,000,000.00
dki-jakarta

3. Mengurangi Risiko Overheating

Ilustrasi Seseorang sedang Mengalami Kondisi Mesin Mobil Yang Mengalami Overheating. (Progressive)

Gesekan yang tinggi di mesin yang belum sempurna bisa menghasilkan panas berlebih.

Jika mobil baru langsung digeber tanpa proses inreyen yang benar, ada risiko overheating atau panas berlebih yang bisa merusak komponen dalam mesin.

Dengan menginjak gas secara bertahap, suhu mesin bisa tetap stabil, sehingga komponen pendinginan bekerja lebih baik dalam menyesuaikan diri.

4. Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar dalam Jangka Panjang

Proses inreyen yang baik bisa membantu mesin bekerja lebih efisien dalam jangka panjang.

Dengan permukaan komponen mesin yang sudah menyesuaikan diri dengan baik, konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat karena gesekan dan hambatan dalam mesin berkurang.

Jika break-in dilakukan dengan buruk, ada kemungkinan efisiensi bahan bakar menurun, karena mesin tidak bekerja dalam kondisi optimal akibat keausan atau ketidaksempurnaan gesekan yang terjadi di awal penggunaan.

Baca juga : 3 Mitos Ban Mobil yang Tidak Perlu Dipercaya, Malah Bisa Sebabkan Celaka

5. Memastikan Performa Maksimal di Masa Depan

Ilustrasi Mobil Baru Yang Berkelana di Jalanan. (The Car Expert)

Mobil yang telah melalui proses break-in yang benar biasanya memiliki performa lebih baik dibandingkan dengan mobil yang langsung digeber dari awal.

Mesin bekerja lebih halus, akselerasi lebih responsif, dan tenaga yang dihasilkan lebih maksimal.

Sebaliknya, jika mobil baru langsung digunakan dengan beban berat atau putaran mesin tinggi tanpa masa adaptasi, ada risiko penurunan performa lebih cepat dari seharusnya.

Lalu, bagaimana cara melakukan break-in yang benar?

Baca juga : 5 Tips Jitu Hilangkan Baret pada Mobil Tanpa Perlu ke Bengkel Dulu

Jika kamu baru saja membeli mobil baru, ikuti beberapa tips berikut untuk memastikan proses break-in berjalan dengan baik:

1. Jangan Langsung Menggeber Mobil

Hindari langsung menekan pedal gas terlalu dalam atau mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.

Sebaiknya, gunakan mobil dengan kecepatan normal dan beban ringan selama 1.000 - 2.000 kilometer pertama.

Balance Damper Ofc
 
 
Empuk Hasilnya Mobil Dijamin Nyaman Pasang Balance Peredam Guncangan - Medan
Rp 400,000.00
sumatera-utara

2. Variasikan Kecepatan dan RPM

Ilustrasi Panel Instrumen RPM. (Dubizzle)

Jangan hanya mengendarai mobil dengan kecepatan atau putaran mesin yang sama dalam waktu lama.

Sesekali, naikkan RPM secara bertahap, tetapi jangan melebihi batas yang disarankan oleh pabrikan.

Sebagai contoh, jika batas aman adalah 3.000 RPM, cobalah meningkatkan ke 3.500 RPM sesekali agar mesin bisa beradaptasi dengan baik.

3. Hindari Akselerasi dan Pengereman Mendadak

Jangan melakukan akselerasi atau pengereman secara tiba-tiba, terutama dalam 500 kilometer pertama.

Ini akan membantu meminimalkan tekanan berlebih pada komponen mesin, transmisi, dan sistem pengereman.

 

4. Gunakan Oli yang Direkomendasikan

Ilustrasi Oli Rekomendasi Pabrikan. (CNET)

Pastikan kamu menggunakan oli mesin yang direkomendasikan oleh pabrikan.

Jangan mengganti oli terlalu cepat sebelum masa break-in selesai, kecuali jika memang dianjurkan oleh pabrikan mobil.

5. Hindari Membawa Beban Berat di Awal

Jangan langsung menggunakan mobil baru untuk membawa barang berat atau menarik sesuatu yang berat.

Biarkan mesin dan transmisi beradaptasi terlebih dahulu sebelum diberikan beban barang yang lebih berat.

Agus triyanto
 
 
Mobil Daihatsu Xenia Tahun 2013 Bekas - Purwakarta
Rp 96,500,000.00
jawa-barat

6. Perhatikan Buku Manual

Ilustrasi Buka Panduan Untuk Pemakaian Mobil Baru. (Wikipedia)

Setiap mobil memiliki rekomendasi break-in yang berbeda.

Pastikan kamu membaca buku manual mobil untuk mengetahui batas RPM, kecepatan maksimum, dan durasi break-in yang disarankan oleh pabrikan.

Baca juga : Mobil Listrik Hyundai Ioniq 5 Dibobol Maling, Ketahui Langkah Antisipasi agar Tak Terjadi Hal Sama

Meskipun teknologi otomotif terus berkembang dan toleransi manufaktur semakin presisi, break-in tetap penting untuk memastikan mesin dan transmisi bekerja optimal dalam jangka panjang.

Dengan menginjak gas secara bertahap dan mengikuti prosedur inreyen yang benar, kamu bisa mendapatkan manfaat seperti mesin lebih awet dan tidak cepat aus, performa lebih maksimal dalam jangka panjang, konsumsi bahan bakar lebih hemat, mengurangi risiko overheating atau kerusakan dini.

Jadi, jika kamu baru saja membeli mobil, jangan buru-buru menggebernya.

Luangkan waktu untuk melakukan break-in dengan baik agar investasi kamu pada mobil baru bisa bertahan lama dan memberikan performa terbaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (*)

(Ridwan Mufid/TRIBUNJUALBELI.COM)