0

5 Jenis Lantai Rumah Paling Tahan Lama, Cocok Dipasang saat Renovasi

Penulis: Lilyana Siradj
5 Jenis Lantai Rumah Paling Tahan Lama, Cocok Dipasang saat Renovasi

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Memilih jenis material jadi hal yang harus dilakukan saat renovasi rumah.

Salah satu pemilihan material yang penting untuk dipikirkan saat renovasi adalah jenis lantai rumah.

Memilih lantai rumah yang tepat akan jadi keputusan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan nilai bangunan. 

Jangan hanya memperhatikan soal estetika, pilihlah lantai rumah yang berkualitas untuk dipasang.

Diantara banyaknya pilihan yang ada di pasaran, ada beberapa jenis lantai rumah yang terkenal miliki kualitas terbaik.

Nah, dilansir dari Better Homes and Gardens, berikut 5 jenis lantai rumah paling tahan lama:

1. Kayu keras padat

Ilustrasi lantai kayu solid | foto mrsander

Lantai kayu keras padat cocok dipasang pada area ruangan yang tidak banyak lalu lintas kegiatan, seperti kamar tidur.

Jika kamu mendambakan suasana warna hangat dan tekstur indah, jenis lantai ini adalah pilihan tepat.

Kayu keras padat secara alami tahan terhadap goresan, penyok, juga noda, tetapi sensitif terhadap kerusakan air.

Sehingga, penting segera membersihkan tumpahan air dan menghindari kelembapan berlebihan pada lantai ini.

Selama masa pakainya, lantai kayu keras padat bisa diampelas dan dipoles ulang berkali-kali.

Jika dirawat baik, lantai kayu solid dapat bertahan hingga 100 tahun.

Lantai kayu keras padat tersedia dalam berbagai jenis, kelas, dan sentuhan akhir.

Pemasangan profesional disarankan untuk memastikan aklimatisasi yang tepat dan kesesuaian yang sempurna untuk setiap papan.

2. Kayu rekayasa

Ilustrasi lantai kayu rekayasa | foto bbfloorsindia

Selanjutnya, jenis lantai paling tahan lama untuk rumah adalah kayu rekayasa.

Kayu rekayasa ini bisa jadi opsi pengganti dari lantai kayu keras padat yang memiliki harga tinggi.

Umur rata-rata lantai kayu keras rekayasa adalah sekitar 25-30 tahun, tetapi dapat bertahan lebih lama lagi dengan perawatan tepat.

Tidak seperti kayu keras padat, lapisan atas veneer dari kayu rekayasa tidak dapat diampelas atau diampelas ulang.

Jadi, lantai kayu rekayasa hanya bertahan selama lapisan atasnya masih baik, dan lapisan ini rentan terhadap penyok, goresan, dan keausan secara umum.

Jenis lantai yang satu ini tidak disarankan dipasang jika kamu memiliki hewan peliharaan dalam rumah.

3. Laminasi

Ilustrasi lantai laminasi | foto Shutterstock / Lubo Ivanko via Kompas.com

Lantai laminasi juga bisa jadi salah satu pilihan. Lantai ini terdiri atas lapisan sintetis yang terlihat seperti kayu atau ubin.

Sangat cocok dipasang pada area dengan lalu lintas kegiatan tinggi karena tahan terhadap goresan dan noda.

Namun, umumnya jenis lantai ini tidak tahan terhadap kelembapan, meskipun ada pilihan jenis yang tahan air.

Laminasi tidak cocok untuk area yang rentan terhadap tumpahan air, kelembapan tinggi, atau akumulasi kelembapan.

Peringkat AC (Kelas Abrasi) untuk lantai laminasi menunjukkan seberapa tahan lama lantai nantinya.

Ada lima tingkatan: AC1 (paling tidak tahan lama) hingga AC6 (paling tahan lama).

Sebagian besar rumah tinggal sebaiknya memilih peringkat AC4 atau AC5, yang mudah dibersihkan serta dirawat.

Umur rata-rata lantai laminasi adalah 10-15 tahun. Jika lapisan atas rusak atau aus, maka seluruh lantai mungkin harus diganti.

Pemasangannya relatif mudah dan banyak pemilik rumah bisa melakukannya sendiri.

Namun, penting memastikan persiapan dan pemasangan subfloor yang tepat untuk menghindari tekukan atau lengkungan di bawah garis. 

4. Ubin vinyl mewah (LVT)

Ilustrasi lantai vinyl mewah LVT | foto polyflor

Luxury vinyl tile (LVT) adalah jenis lantai paling tahan lama untuk rumah yang meniru tampilan bahan alami, seperti kayu atau batu.

LVT tidak mudah penyok atau ternoda. Lantai ini juga tahan air dan tahan terhadap kelembaban, menjadikannya pilihan sangat baik untuk area dengan lalu lintas tinggi seperti dapur dan kamar mandi.

LVT mudah dibersihkan sehingga menjadi pilihan populer bagi rumah tangga yang memiliki anak-anak dan hewan peliharaan.

Umur rata-rata jenis lantai ini adalah sekitar 15-20 tahun.

Prosedur pemasangan dapat bervariasi menurut produsen, tetapi biasanya melibatkan metode lem atau klik-kunci.

Persiapan ubin di bawah lantai yang tepat sangat penting untuk pemasangan yang sukses dan tahan lama.

LVT lebih baik daripada vinil lembaran tradisional karena tebal dan biasanya dapat dipasang di atas lantai yang sudah ada.

Vinyl lembaran akan membutuhkan lantai dasar baru. 

5. Ubin porselen atau keramik

Ilustrasi lantai keramik | foto rubi

Ubin keramik atau ubin porselen adalah pilihan bijak untuk dapur dan kamar mandi.

Ubin keramik tahan terhadap goresan, penyok, noda, banjir, dan perubahan warna akibat sinar matahari.

Ubin juga tahan air dan tahan lembap, ideal untuk dapur, kamar mandi, serta ruang bawah tanah. 

Ubin mudah dibersihkan dan dirawat, ideal untuk keluarga besar dan rumah tangga yang sibuk.

Namun, dalam hal kenyamanan, ubin sangat mudah menghantarkan suhu. Sehingga, akan terasa dingin saat musim dingin atau di ruangan ber-AC.

Umur rata-rata lantai porselen atau keramik ini adalah sekitar 20-25 tahun.

Nah, itu dia 5 jenis lantai paling tahan lama untuk rumah. Tertarik untuk pasang yang mana? 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(Lilyana/Tribunjualbeli.com)