TRIBUNJUALBELI.COM - Indikator bensin atau yang disebut fuelmeter sangat penting perannya pada kendaraan bermotor.
Apa jadinya jika fuelmeter ini ngadat atau bahkan rusak yang menyebabkan jarum penunjuk tidak lagi akurat?
Tentu akan mengganggu perjalanan pengendara kendaraan bermotor pastinya.
Saat ini, jenis dan sistem pada indikator ini sudah terdiri dari 2 macam.
Model analog dan sistem digital.
Namun, pembahasan kali ini akan mengupas tentang indikator bersistem analog.
Kedua sistem tersebut membedakannya sangat mudah.
Biasanya motor yang masih mengaplikasi sistem pengkabutan dengan menggunakan karburator, biasanya fuelmeter yang diaplikasi adalah model analog.
Dan pada motor bersistem injeksi rata-rata indikator bahan bakarnya sudah berteknologi digital.
Fuelmeter tidak berfungsi secara akurat biasanya kerap terjadi pada motor-motor yang sudah berumur lebih dari 3 tahun.
Penyakitnya bermacam-macam.
Yang paling parah adalah indikator sama sekali tidak bergerak meski bahan bakar dalam keadaan penuh. “Tapi banyak kejadian jarum penunjuk tidak berfungsi normal.
Baru saja diisi penuh, jarum penunjuk sudah turun pada posisi E,” bilang Agung Juliono kepala mekanik dari dealer Honda DSA atau AHASS 2728 Sidoarjo.
Berikut langkah-langkah saat melakukan pengecekan.
Yang pertama pengecekan pirantinya.
Letak piranti dan elektronik fuelmeter terdapat bersebelahan dengan fuelcaps alias tutup tangki (Gambar 1) .
Di situ akan terlihat soket berikut instalasi kabel.
Lepas soketnya lantas kita cek dengan menggunakan seutas kabel.
Pada soket tersebut terdiri dari 3 kabel dengan warna yang berbeda.
Kabel berwarna hijau adalah masa, kabel biru-putih bertugas mengirim data agar jarum bergerak naik.
Sedangkan kabel kuning-putih agar jarum bergerak turun. “
Dengan menggunakan kabel kita melakukan jamper.
Yakni dengan mencolokkan kabel tadi pada lubang masa dan salah satu lubang lainnya (Gambar 2).
Jika saat dilakukan jamper tadi jarum pada indikator bisa bergerak naik turun dengan lancar, bisa dipastikan instalasi kabel masih dalam keadaan normal,” bilang Agung.
Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan pengecekan terhadap piranti utama yang terdapat di dalam tangki bensin.
Piranti ini terdiri dari pelampung, papan PCB mungil dan alternator yang dirakit menjadi satu kesatuan (Gambar 3).
Khusus untuk PCB, baiknya dilakukan pengecekan dengan menggunakan avometer. “Terdapat 3 jalu utama pada PCB, kita cek masing-masing jalur untuk memastikan PCB masih dalam kondisi baik (Gambar 4). Jika piranti ini aman, berarti pengecekan dilakukan ke piranti yang lain,” papar Agung.
Dari sekian komponen yang terdapat pada piranti fuelmeter, menurut Agung yang paling riskan bermasalah adalah alternator (Gambar 5).
Pada alternator terdapat semacam lempengan mungil mirip kawat.
Piranti ini akan bergesekan dengan PCB, dimana tugasnya mengirim informasi dari pelampung hingga terbaca pada jarum fuelmeter. “Tiga tuas pada alternator tersebut memiliki fungsi berbeda-beda."
"Pada motor Honda, lempengan mungil yang berdiri sendiri atau sebelah kiri adalah bertugas memberikan informasi saat pelampung berada di atas dengan kata lain ketika bensin penuh." pungkas Agung.
"Sedangkan yang ditengah adalah masa, kemudian yang paling kanan adalah bertugas memberi informasi saat bensin dalam keadaan kritis,” tunjuk Agung.
Nah, lempengan yang mirip kawat inilah yang perlu dilakukan threatment.
Biasanya pada kurun waktu tertentu, lempengan ini tidak lagi bisa menempel dengan benar pada PCB.
Yang mana hasilnya indikator tidak lagi akurat.
Tinggal cocokan dengan permasalahan.
Jika jarum indikator sering tidak mau turun, atau terlalu cepat turun, alternator ini yang kita utak-atik.
Dengan melakukan pengangkatan ke arah luar (Gambar 6).
(Otogrid/Ronie)
Berita ini sudah tayang di Otogrid, dengan judul Ini Dia Penyebab Indikator Bensin Ngaco