0

6 Kriteria Rumah Layak Huni Menurut Sustainable Development Goals (SDGs), Apa Saja Itu?

Penulis: Andra Kusuma
6 Kriteria Rumah Layak Huni Menurut Sustainable Development Goals (SDGs), Apa Saja Itu?

BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Punya rumah layak huni menjadi impian setiap orang.

Namun, banyak yang belum bisa mewujudkannya.

Hal ini lantaran banyak beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah rumah agar dapat dikatakan layak huni.

Tahukah kamu, kalau rumah layak huni itu harus memiliki 6 kriteria menurut Sustainable Development Goals (SDGs).

Apa saja 6 kriteria itu ya?

Yup, inilah jawabannya seperti yang dilansir dari Kompas.com yang mengutip akun X Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Minggu (25/8/2024)

1. Ketahanan Bangunan

Ketahanan bangunan menjadi aspek pertama yang diutamakan dalam kriteria rumah layak huni menurut SDGs.

Komponen pertama yaitu struktur dan non-struktur rumah memenuhi kaidah konstruksi.

Selain itu, harus menggunakan bahan bangunan yang ber-Standar Nasional Indonesia (SNI).

Hal ini tidak hanya penting untuk melindungi penghuni dari bencana alam seperti gempa, tetapi juga untuk menjaga keawetan rumah dalam jangka panjang.

2. Luas Bangunan

Luas bangunan juga menjadi pertimbangan krusial dalam kriteria rumah layak huni.

Idealnya, luas lantai (ruang) minimal 7,2 meter persegi per orang. Artinya, setiap penghuni rumah harus memiliki ruang gerak dengan luasan minimal tersebut agar dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.

3. Sanitasi

Setiap rumah harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang baik, yaitu kloset leher angsa yang terhubung dengan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) atau septic tank.

Tak hanya itu, septic tank harus disedot minimal sekali setiap lima tahun.

Standar sanitasi ini perlu diterapkan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan memastikan kesehatan penghuni rumah terjaga dengan baik.

4. Air Minum

Tidak hanya tentang sanitas, kriteria rumah layak huni lainnya juga mencakup ketersediaan air minum yang aman.

Air yang dikonsumsi harus bebas dari rasa, bau, dan warna yang mencurigakan, serta tidak boleh mengandung mikroorganisme atau logam berat.

Selain itu, air minum harus tersedia setidaknya selama 12 jam setiap hari, dan jarak jangkau atau waktu tempuh dari rumah ke sumber air minum juga tidak boleh lebih dari 30 menit.

5. Pencahayaan

Pencahayaan alami di dalam rumah juga harus diperhatikan.

Menurut SDGs, pencahayaan di dalam rumah harus minimal 10 persen dari luas lantai.

Hal ini penting karena pencahayaan yang baik tidak hanya meningkatkan kenyamanan visual, tetapi juga berperan penting menjaga kesehatan mata dan mengatur ritme sirkadian tubuh.

6. Penghawaan

Kriteria rumah layak huni yang terakhir yaitu penghawaan.

Penghawaan harus setidaknya 5 persen dari luas lantai.

Dengan begitu, sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik di dalam rumah.

Sehingga mencegah kelembaban berlebihan yang bisa menyebabkan timbulnya jamur dan bakteri, serta untuk menjaga suhu dalam ruangan tetap nyaman.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pahami Lagi, Enam Kritera Rumah Layak Huni Menurut SDGs",