BLOG.TRIBUNJUALBELI.COM - Dalam era digital yang serba canggih ini, permainan video dan aplikasi mobile bisa mendominasi pemandangan hiburan.
Tak dapat dipungkiri bahwa daya tarik permainan tradisional mungkin terasa pudar bagi sebagian orang.
Namun, dibalik gemerlap teknologi modern, kehadiran dan popularitas permainan tradisional masih tetap kuat dan relevan.
Dalam kesibukan kehidupan sehari-hari, banyak dari kita mungkin merindukan momen-momen di mana kami duduk dengan teman-teman atau bersama keluarga.
Merasakan keceriaan kesederhanaan dalam permainan tradisional yang telah membangkitkan kenangan masa kecil yang indah.
Baca Juga: Bangga, Permainan Tradisional Indonesia Ini Bakal Dipamerkan di London
Walaupun di era digital, saat ini beberapa permainan tradisional pun masih banyak dikenal dan dimainkan di kalangan masyarakat.
Oleh karena itu, Tribun Jualbeli akan membahas tentang 7 permainan tradisional yang masih populer di era digital sekarang.
Dan akan membuat kita melintasi zaman dan budaya, sambil menemukan pesona timeless yang masih mempesona hati dan pikiran kita.
1. Congklak
Permainan ini berasal dari Indonesia dan telah ada sejak zaman dahulu kala yang menurut sejarah congklak pertama kali dibawa oleh bangsa Arab masuk ke Indonesia yang berdagang dan berdakwah.
Congklak dimainkan dengan papan kayu berlubang dibagi menjadi 2 bagian berisikan sebanyak 14 lubang dan biji-bijian kecil.
Meskipun sederhana permainan ini melatih strategi, konsentrasi dua orang yang bermain, dan melatih perhitungan.
Di era digital, congklak juga tersedia dalam bentuk aplikasi mobile, memungkinkan pemain untuk menikmati keseruannya di mana saja.
2. Gasing
Gasing adalah permainan tradisional yang populer di kalangan anak-anak maupun orang dewasa di Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Singapore.
Meskipun kehadiran gasing digital mungkin kurang menonjol, minat terhadap gasing fisik tetap tinggi.
Komunitas-komunitas gasing yang aktif masih ada, dan kompetisi-kompetisi gasing sering diadakan secara lokal maupun internasional.
3. Capteh
Capteh, atau juga yang dikenal sebagai shuttlecock atau sepak bulu ayam, adalah permainan yang melibatkan menggiringkan bulu-bulu halus dengan kaki.
Meskipun kini telah ada versi digital dari permainan ini, capteh fisik tetap diminati oleh anak-anak dan remaja di beberapa negara Asia.
3. Batu Seremban
Batu seremban adalah permainan tradisional yang melibatkan dengan cara melempar dan menangkap batu-batu kecil.
Meskipun mungkin sulit ditemukan di era digital, batu seremban masih populer di kalangan anak-anak di Malaysia dan Singapore.
Beberapa sekolah dan komunitas masih mempraktikkan permainan ini sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
4. Sepak Takraw
Sepak takraw adalah olahraga tradisional Asia Tenggara yang menggabungkan elemen sepak bola dan bola voli.
Permainan ini sangat populer di negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Meskipun versi digital dari sepak takraw mungkin ada, tidak ada yang bisa menandingi sensasi bermain sepak takraw secara langsung di lapangan.
4. Benteng-bentengan
Benteng-bentengan adalah permainan tradisional yang melibatkan strategi dan ketangkasan pada tim.
Cara permainan ini sangat mudah hanya dengan menjaga benteng tiap tim dan menghindari benteng musuh.
Meskipun tidak ada versi digital yang bisa menggantikan pengalaman bermain secara langsung dengan teman-teman, minat terhadap benteng-bentengan tetap tinggi di kalangan anak-anak dan remaja.
5. Kelereng
Kelereng adalah permainan yang telah dikenal sejak lama di banyak budaya seluruh dunia.
Meskipun permainan ini kurang populer di kalangan anak-anak di era digital, masih ada komunitas-komunitas yang aktif memainkan kelereng dan mengadakan kompetisi secara lokal maupun internasional.
6. Egrang
Egrang adalah permainan tradisional Indonesia yang melibatkan berjalan di atas bambu yang disusun tinggi.
Meskipun tidak banyak versi digital dari permainan ini, karena permainan ini hanya bisa dirasakan secara langsung, egrang tetap menjadi bagian dari festival dan acara budaya di Indonesia.
7. Galasin
Galasin adalah permainan tradisional suku Dayak di Kalimantan yang melibatkan menghentakkan kaki di atas papan kayu untuk melompati gulungan bambu.
Meskipun belum ada versi digital dari permainan ini, karena permainan ini hanya bisa dirasakan secara langsung, galasin tetap menjadi bagian dari budaya suku Dayak dan sering dimainkan dalam acara-acara tradisional
Dengan memelihara dan terus mempromosikan permainan tradisional, kita dapat menjaga warisan budaya yang kaya dan beragam.
Meskipun era digital terus berkembang, permainan tradisional tetap memiliki tempat istimewa dalam hati dan pikiran kita. (*)
(Salsabilasalma/Tribunjualbeli.com)