TRIBUNJUALBELI.COM - Menurut BPOM, penyalahgunaan bahan berbahaya, boraks dan formalin masih banyak ditemukan.
Kedua bahan berbahaya ini banyak digunakan untuk mengawetkan produk seperti bakso, tahu dan mie.
Padahal, kita tahu jika dampaknya tidak main-main bagi kesehatan tubuh.
Terbaru, BPOM diketahui telah merilis rekomendasi bahan pengganti boraks dan formalin.
Masyarakat diharap tidak perlu lagi nekat menggunakan bahan berbahaya seperti boraks atau formalin.
Humas BPOM, Eka Rosmalasari, menyampaikan jika bahan yang direkomendasikan inib merupakan bahan alami yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Berdasar unggahan akun resmi BPOM di Instagram @bpom_ri, berikut 4 bahan aman yang bisa digunakan untuk mengawetkan produk bakso, tahu, dan mie.
1. Larutan chitosan
Terbuat dari chitosan (sejenis biopolimer dari kulit Crustacea seperti udang, kepiting, atau rajungan) dalam air dengan penambahan asam dan basa.
Fungsinya sebagai bahan pengawet bakso, tahu, dan mi dengan penggunaan secukupnya untuk hasilkan efek yang diinginkan.
Cara penggunaannya, yakni dengan mencampurkan larutan chitosan pada proses produksi mi basah, tahu segar, dan bakso daging dengan takaran 100 ml larutan untuk 1 kilogram produk.
2. Fermentasi buah pisang
Hasil proses fermentasi terhadap ekstrak buah pisang dengan/tanpa penambahan gula menggunakan starter kultur bakteri asam laktat jenis Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus casei untuk hasilkan asam laktat sebagai produk utama.
Berfungsi sebagai bahan pengawet tahu dengan penggunaan secukupnya.
Caranya yakni dengan menambahkan cairan fermentasi buah pisang saat proses penggumpalan tahu (4 ml dalam 1 liter bahan bahan) atau dapat juga campurkan cairan fermentasi buah pisang ke dalam air untuk merendam tahu (40 ml dalam 1 liter air).
3. Ekstrak gambir
Serbuk yang diperoleh dari hasil ekstraksi gambir atau padatan kering yang dibuat dari daun Uncaria gambir (Hunter) Roxb. dengan pelarut.
Fungsinya untuk mengawetkan tahu dan bakso dengan batas maksimal penggunaan sebesar 20.000 mg/kg (20 g/mg atau takaran dua persen).
Untuk menggunakannya, larutkan ekstrak gambir dengan air.
Kemudian, gunakan larutan tersebut untuk merendam tahu atau bakso daging selama satu jam dan tiriskan jika sudah.
4. Formulasi asap cair, pandan, dan garam
Hasil formulasi dari asap cair (sabut kelapa, tempurung kelapa, atau tempurung kemiri) dengan menambahkan bahan pangan lain.
Selain itu, jangan ditambahkan bahan pangan pengawet lainnya.
Fungsi dari formulasi tersebut untuk mengawetkan tahu dengan batas maksimal 1.000 mg/kg.
Cara menggunakannya yaitu dengan menambahkan produksi formulasi ke curd atau dadih kedelai, air garam atau laru, dan air rendaman tahu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul BPOM Ungkap 4 Bahan yang Aman untuk Mengawetkan Bakso, Tahu, dan Mi