TRIBUNJUALBELI.COM - Menggunakan laptop saat bekerja merupakan hal yang efektif.
Laptop memerlukan colokan untuk mengecas baterai.
Seringkali salah dalam penggunaan laptop, seperti mencolok charger ke laptop dalam waktu lama.
Baterai laptop terisi memang terisi penuh namun bisa menyebabkan kerusakan baterai.
Dikutip dari Kompas.com, untuk laptop lawas alasannya jelas karena ada risiko overcharging baterai.
Baca juga : Dalam Hitungan Menit, Simak Cara Mengatasi Laptop Lemot Parah
Terus menerus menggunakan charger pun bisa merusak baterai, apalagi kalau baterainya memang sudah tua.
Laptop modern sudah lebih pintar karena hanya akan mengecas sedikit demi sedikit kalau kapasitasnya turun (trickle charging) dan memakai daya dari charger -bukan baterai- ketika terhubung.
Cara mengecas laptop dengan aman
Baterai lithium idealnya dijaga agar jangan sampai benar-benar kosong atau penuh, pada kisaran 30-70 persen dari kapasitas maksimum.
Kamu bisa mengecas laptop sampai rentang tersebut, lalu mematikan laptop dan melepas baterainya sebelum dihubungkan lagi ke charger jika memungkinkan.
Bagaimana dengan laptop yang baterainya tak bisa dilepas?
Bolak-balik mencabut dan menancapkan charger tentu tidak praktis, apalagi baterai lithium memiliki charging cycle terbatas yang akan mempengaruhi kapasitas apabila sudah lewat.
Dalam kasus ini, pengguna laptop Windows bisa memanfaatkan fitur Smart Charging yang akan membatasi pengecasan sehingga tidak sampai 100 persen untuk memperpanjang umur baterai.
Keterangan cara memakai Smart Charging bisa dilihat di situs Microsoft di tautan berikut atau di situs web masing-masing pabrikan laptop.
Untuk pengguna MacBook, Apple pun menyediakan panduan cara memaksimalkan umur baterai yang bisa dilihat di tautan ini.
Baca juga : Tak Perlu Service, Begini Cara Membersihkan Laptop Agar Tidak Lemot
Satu hal lagi yang bisa membantu adalah jangan gunakan charger palsu atau abal-abal, seperti misalnya charger MagSafe MacBook yang banyak beredar imitasinya.
Sebab, charger abal-abal memiliki kualitas komponennya lebih rendah sehingga kualitas keluaran listriknya pun buruk dan bisa merusak baterai, di samping ada bahaya korslet dan terbakar.
Apabila laptop Kamu bisa di-charge dengan charger non-bawaan, misalnya via USB C, pakailah charger dan kabel berkualitas tinggi dengan rating output daya yang sesuai dengan kebutuhan laptop.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Terus-terusan Colok Charger ke Laptop, Begini Cara Mengecas yang Benar"
Penulis : Oik Yusuf
Editor : Reza Wahyudi