TRIBUNJUALBELI.COM - Ketiak merupakan salah satu bagian tubuh yang paling sering berkeringat.
Selain membuat tidak nyaman, keringat berlebih juga dapat memicu bau badan.
Nah, bau badan bisa dicegah dengan menggunakan deodoran.
Penggunaan deodoran dipercaya dapat menghilangkan bau tidak sedap pada ketiak.
Namun, kita harus pintar-pintar memilih produk deodoran yang beredar di pasaran nih.
Pasalnya, ada sejumlah kandungan yang terdapat pada deodoran yang dapat memicu kanker payudara, lho!
Dilansir dari Cewekbanget.grid.id, berikut bahan pada deodoran yang yang bisa sebabkan kanker.
Baca Juga: Bisa Dilakukan di Rumah, Simak Cara Mencerahkan Ketiak Hitam karena Deodoran
1. Bahan pemicu alergi
Melansir Penn Medicine beberapa orang memiliki reaksi alergi terhadap deodoran atau antiperspiran.
Penelitian menunjukkan bahwa ini bisa disebabkan oleh bahan-bahan seperti propilen glikol, minyak atsiri, aditif biologis, paraben, vitamin E, dan lanolin.
Kalau kita udah mengetahui bahwa kita punya alergi terhadap salah satu dari bahan-bahan tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan produk-produk pencegah bau badan seperti deodoran, ya!
Cara aman menggunakan deodoran dan antiperspiran, sebaiknya kita memilih produk-produk pencegah atau penghilang bau badan dengan bahan alami.
2. Paraben
Paraben biasanya digunakan dalam produk deodoran untuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan ragi.
Paraben dapat diserap oleh kulit dan menganggu fungsi hormon.
Baca Juga: Pakai Deodoran Bikin Ketiak Hitam? Simak Yuk Cara Ampuh Mengatasinya dengan Bahan Alami
Paraben dapat meningkatkan fungsi hormon estrogen, hormon cewek yang penting untuk perkembangan seksual, kesehatan payudara, dan fungsi tubuh lainnya.
Namun, American Cancer Society dan National Cancer Institute mengatakan enggak ada bukti konklusif yang menemukan kaitan bahan kimia deodoran ini dengan kanker.
Meski begitu, paraben dalam produk kecantikan tetaplah harus dihindari karena punya efek samping yang enggak baik buat kesehatan.
3. Aluminium
Senyawa aluminium biasanya digunakan dalam antiprespiran untuk mencegah produksi keringat berblebih.
Penggunaan antiprespiran yang terlalu sering dapat menyebabkan aluminium menumpuk di jaringan payudara.
Hal ini bisa menyebabkan ketidakstabilan gen dalam jaringan payudara yang memicu pertumbuhan tumor atau sel kanker.
Selain itu, terlalu banyak aluminium dalam tubuh juga dapat menyebabkan penyakit tulang atau demensia.
Biasanya, kelebihan aluminium disaring keluar dari tubuh oleh ginjal.
Jadi, orang dengan fungsi ginjal yang lemah enggak akan bisa menyaring aluminium dengan cukup cepat.
Namun, jika kita memiliki fungsi ginjal normal, ginjal biasanya dapat memproses jumlah aluminium dari antiperspiran dan kosmetik yang diserap melalui kulit.
Inilah sebabnya mengapa Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS mengharuskan produsen deodoran atau antiperspiran untuk memasukkan peringatan khusus untuk orang dengan penyakit ginjal.